Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
[Share] Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
Bismillahirrahmanirrahim


Terima Kasih kepada momod yg telah memberikan izin membuat thread ini
Ini adalah thread Sejarah Hidup Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam
berasal dari Buku



---------------------------------------------
S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D

oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah


Spoiler for index:



Sebelum memposting di Thread ini tolong baca ini Dulu



Mohon Untuk di

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star


dan

emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please


Diubah oleh asepanakema 16-11-2012 16:40
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
17K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
#80
Ikrar Aqaba 4
Akan tetapi pagi itu juga Quraisy sudah mengetahui berita
adanya ikrar itu. Mereka terkejut sekali. Pagi itu
pemuka-pemuka Quraisy mendatangi Khazraj di tempatnya
masing-masing. Mereka menyesalkan Khazraj dan mengatakan,
bahwa mereka tidak ingin berperang dengan Khazraj. Tetapi
kenapa mau bersekutu dengan Muhammad memerangi mereka. Ketika
itu juga orang-orang musyrik dari kalangan Khazraj
bersumpah-sumpah bahwa hal semacam itu tidak ada sama sekali.
Sedang Muslimin malah diam saja setelah dilihatnya Quraisy
lagaknya akan mempercayai keterangan orang-orang yang seagama
dengan mereka itu.

Sekarang Quraisy kembali tanpa dapat mengiakan atau meniadakan
berita tersebut. Tetapi mereka terus menyelidiki, kalau-kalau
dapat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Sementara itu
orang-orang Yathrib sudah mengangkat perbekalan mereka dan
kembali menuju negeri mereka sebelum pihak Quraisy mengetahui
benar apa yang mereka lakukan itu.

Setelah kemudian Quraisy mengetahui, bahwa berita itu memang
benar, mereka berangkat mencari orang-orang Yathrib itu.
Tetapi sudah tak ada lagi yang akan dapat mereka jumpai selain
Sa'd b. 'Ubada, yang lalu diambil dan dibawanya ke Mekah. Ia
disiksa. Tetapi kemudian Jubair b. Mut'im b. 'Adi dan
al-Harith b. Umayya datang menolongnya. Dulu orang ini pernah
menolong mereka ketika mereka dalam perjalanan perdagangan ke
Syam lewat Yathrib.

Kalau begitu kekuatiran Quraisy kiranya tidak
berlebih-lebihan, begitu juga dalam mengejar jejak mereka yang
telah ikrar kepada Muhammad akan memerangi mereka itu. Mereka
telah mengenalnya selama tigabelas tahun terus-menerus, sejak
permulaan kenabiannya. Mereka sudah berusaha mati-matian
melancarkan perang pasif itu kepadanya, dan masing-masing
sudah pula menghadapinya. Mereka mengetahui itu adalah karena
keyakinannya kepada Tuhan, karena teguhnya ia berpegang pada
ajaran yang benar. Ia sudah tak dapat dilunakkan dan tak dapat
pula dibujuk. Ia tak pernah gentar menghadapi gangguan,
menghadapi siksaan, menghadapi pembunuhan. Sesudah ia dan
pengikut-pengikutnya disakiti dengan pelbagai macam gangguan,
sesudah ia dikepung di celah-celah bukit, seluruh penduduk
Mekah diteror dengan bermacam-macam ketakutan supaya jangan
jadi pengikutnya, terbayang oleh Quraisy bahwa mereka sudah
hampir mengalahkannya, kegiatannya hanya akan terbatas dalam
lingkaran sempit pengikut-pengikutnya yang masih berpegang
pada agama itu saja. Dia dan sahabat-sahabatnya tidak lama
lagi sudah akan jemu dalam pengasingan, dan akan kembali
tunduk menyerah di bawah kekuasaan mereka.

Tetapi sekarang, dengan adanya perjanjian persekutuan baru
ini, pintu harapan akan menang jadi terbuka didepan Muhammad
dan pengikut-pengikutnya. Setidak-tidaknya harapan kebebasan
menyebarkan agama, serta menyerang berhala-berhala dan
penyembah-penyembahnya. Siapa tahu apa yang akan terjadi kelak
terhadap masyarakat seluruh jazirah Arab itu, bila sudah
mendapat bantuan Yathrib berikut Aus dan Khazrajnya, dan
sesudah mendapat perlindungan dari serangan musuh, disertai
adanya kebebasan melakukan upacara agama serta mengajak pihak
lain turut bergabung. Kalau Quraisy tidak dapat mengikis
gerakan ini di tanah tumpah darahnya sendiri maka kekuatiran
mereka pada hari kemudiannya tetap selalu membayang, dan
kemenangan Muhammad terhadap mereka masih tetap menggelisahkan
mereka.

Oleh karena itu sungguh-sungguh mereka memikirkan apa yang
harus mereka lakukan guna menggagalkan usaha Muhammad itu,
serta menghancurkan gerakan barunya. Demikian juga dia sendiri
tidak kurang dari Quraisy dalam memikirkan hal ini. Pintu yang
telah dibukakan Tuhan di hadapannya itu ialah pintu kehormatan
bagi agama Allah, pintu yang akan memberi tempat pada arti
kebenaran. Perjuangan yang sekarang berkecamuk antara dia
dengan pihak Quraisy, adalah suatu peristiwa yang paling hebat
terjadi sejak masa kerasulannya, yakni suatu perjuangan hidup
atau mati bagi kedua belah pihak. Sudah tentu, kemenangan itu
ada pada pihak yang benar. Keputusannya sudah bulat. Bolehlah
ia minta pertolong an Tuhan. Biarlah, segala tipu-daya yang
sudah dilakukan Quraisy itu akan bersifat lebih menghina
mereka sendiri melebihi yang sudah-sudah. Ia akan terus maju,
tapi dengan sikap bijaksana, tenang dan hati-hati. Masalahnya
adalah masalah kecekatan politik dan kecerdikan seorang
pemimpin yang saksama.

Dimintanya sahabat-sahabatnya supaya menyusul kaum Anshar ke
Yathrib. Hanya saja dalam meninggalkan Mekah hendaknya mereka
terpencar-pencar, supaya jangan sampai menimbulkan kepanikan
pihak Quraisy terhadap mereka.

Mulailah kaum Muslimin melakukan hijrah secara sendiri-sendiri
atau kelompok-kelompok kecil. Akan tetapi hal itu rupanya
sudah diketahui oleh pihak Quraisy. Mereka segera bertindak,
berusaha mengembalikan yang masih dapat dikembalikan itu ke
Mekah untuk kemudian dibujuk supaya kembali kepada kepercayaan
mereka, kalau tidak akan disiksa dan dianiaya. Sampai-sampai
tindakan itu ialah dengan cara memisahkan suami dari isteri;
kalau si isteri dari pihak Quraisy ia tidak dibolehkan pergi
ikut suami. Yang tidak menurut, isterinya yang masih dapat
mereka kurung, dikurung.

Akan tetapi mereka takkan dapat berbuat lebih dari itu. Mereka
kuatir akan pecah perang saudara antar-kabilah jika mereka
mencoba membunuh salah seorang dari kabilah itu.

Berturut-turut kaum Muslimin hijrah ke Yathrib, sedang
Muhammad tetap berada di posnya. Tak ada orang yang
mengetahui, dia akan tetap tinggal di tempatnya itu atau sudah
mengambil keputusan akan hijrah juga. Dahulu juga mereka tidak
mengetahui, ketika sahabat-sahabatnya diijinkan hijrah ke
Abisinia, sedang dia sendiri tetap di Mekah menyerukan
anggota-anggota keluarganya yang lain ke dalam Islam. Bahkan
Abu Bakrpun, ketika minta ijin akan turut hijrah ke Yathrib,
ia hanya berkata: "Jangan tergesa-gesa; kalau-kalau Tuhan
menyertakan seorang kawan." Dan tidak lebih dari itu.

Sungguhpun begitu pihak Quraisy sendiri sudah seribu kali
memperhitungkan hijrah Nabi ke Yahtrib itu. Jumlah kaum
Muslimin di sana sudah begitu banyak sehingga hampir-hampir
mereka itu menjadi pihak yang menentukan. Sekarang datang pula
mereka yang hijrah dari Mekah menggabungkan diri, sehingga
mereka jadi bertambah kuat juga adanya. Dalam pada itu,
apabila Muhammad - orang yang sudah mereka kenal berpendirian
teguh dengan pendapatnya yang tepat dan berpandangan jauh -
sampai menyusul ke Yathrib, mereka kuatir penduduk Yathrib itu
kelak akan menyerbu Mekah, atau akan menutup jalur perjalanan
perdagangan mereka ke Syam atau akan membuat mereka mati
kelaparan seperti yang pernah mereka lakukan dulu terhadap
Muhammad dan sahabat-sahabatnya tatkala mereka membuat piagam
pemboikotan dan memaksa mereka tinggal di celah-celah gunung
selama tigapuluh bulan.

Apabila Muhammad masih tinggal di Mekah dan berusaha akan
meninggalkan tempat itu, maka mereka masih merasa terancam
oleh adanya tindakan pihak Yathrib dalam membela Nabi dan
Rasul. Jadi tak ada jalan keluar bagi mereka selain dengan
membunuhya. Dengan begitu mereka lepas dari malapetaka yang
terus-menerus itu. Tetapi kalau juga mereka membunuhnya, tentu
Keluarga Hasyim dan Keluarga Muttalib akan menuntut balas.
Maka pecahlah perang saudara di Mekah, dan suatu bencana yang
sangat mereka takuti juga akan datang dari pihak Yathrib.

Sekarang mereka mengadakan pertemuan di Dar'n-Nadwa membahas
semua persoalan itu serta cara-cara pencegahannya. Salah
seorang dari mereka mengusulkan:

"Masukkan dia dalam kurungan besi dan tutup pintunya
rapat-rapat kemudian awasi biar dia mengalami nasib seperti
penyair-penyair semacamnya sebelum dia; seperti Zuhair dan
Nabigha."

Tetapi pendapat ini tidak mendapat suara.

"Kita keluarkan dia dari lingkungan kita, kita buang dari
negeri kita. Sesudah itu tidak perlu kita pedulikan lagi
urusannya," demikian terdengar suara yang lain. Tetapi mereka
kuatir ia akan terus menyusul ke Medinah dan apa yang mereka
takuti justru akan menimpa mereka.

Akhirnya mereka memutuskan, dari setiap kabilah akan diambil
seorang pemuda yang tegap, dan setiap pemuda itu akan
dipersenjatai dengan sebilah pedang yang tajam, yang secara
bersama-sama sekaligus mereka akan menghantamnya, dan darahnya
dapat dipencarkan antar-kabilah. Dengan demikian Banu 'Abd
Manaf takkan dapat memerangi mereka semua. Mereka akan menebus
darah itu kemudian dengan harta. Maka terlepaslah Quraisy dan
orang yang membuat porak-poranda dan mencerai-beraikan
kabilah-kabilah mereka itu.

Mereka menyetujui pendapat ini dan merasa cukup puas. Mereka
mengadakan seleksi di kalangan pemuda-pemuda mereka. Mereka
menganggap bahwa soal Muhammad akan sudah selesai. Beberapa
hari lagi ia akan terkubur habis ke dalam tanah, bersama
ajarannya, dan mereka yang sudah hijrah ke Yathrib akan
kembali ke tengah-tengah masyarakat, akan kembali kepada
kepercayaan dan kepada dewa-dewa mereka. Quraisy dan negeri
Arab yang sudah dipecah-belah, kedudukannya yang sudah mulai
lemah, dengan demikian akan kembali bersatu.
0