Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
[Share] Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
Bismillahirrahmanirrahim


Terima Kasih kepada momod yg telah memberikan izin membuat thread ini
Ini adalah thread Sejarah Hidup Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam
berasal dari Buku



---------------------------------------------
S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D

oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah


Spoiler for index:



Sebelum memposting di Thread ini tolong baca ini Dulu



Mohon Untuk di

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star


dan

emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please


Diubah oleh asepanakema 16-11-2012 16:40
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
17K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
#34
Dari Pernikahan Sampai Masa Kerasulan Nya 4
Muhammad sudah menjelang usia empat puluh tahun. Pergi ia ke
Hira' melakukan tahannuth. Jiwanya sudah penuh iman atas
segala apa yang telah dilihatnya dalam mimpi hakiki itu. Ia
telah membebaskan diri dari segala kebatilan. Tuhan telah
mendidiknya, dan didikannya baik sekali. Dengan sepenuh kalbu
ia menghadapkan diri ke jalan lurus, kepada Kebenaran yang
Abadi. Ia telah menghadapkan diri kepada Allah dengan seluruh
jiwanya agar dapat memberikan hidayah dan bimbingan kepada
masyarakatnya yang sedang hanyut dalam lembah kesesatan.

Dalam hasratnya menghadapkan diri itu ia bangun tengah malam,
kalbu dan kesadarannya dinyalakan. Lama sekali ia berpuasa,
dengan begitu renungannya dihidupkan. Kemudian ia turun dari
gua itu, melangkah ke jalan-jalan di sahara. Lalu ia kembali
ke tempatnya berkhalwat, hendak menguji apa gerangan yang
berkecamuk dalam perasaannya itu, apa gerangan yang terlihat
dalam mimpi itu? Hal serupa itu berjalan selama enam bulan,
sampai-sampai ia merasa kuatir akan membawa akibat lain
terhadap dirinya. Oleh karena itu ia menyatakan rasa
kekuatirannya itu kepada Khadijah dan menceritakan apa yang
telah dilihatnya. Ia kuatir kalau-kalau itu adalah gangguan
jin.

Tetapi isteri yang setia itu dapat menenteramkan hatinya.
dikatakannya bahwa dia adalah al-Amin, tidak mungkin jin akan
mendekatinya, sekalipun memang tidak terlintas dalam pikiran
isteri atau dalam pikiran suami itu, bahwa Allah telah
mempersiapkan pilihanNya itu dengan memberikan latihan rohani
sedemikian rupa guna menghadapi saat yang dahsyat, berita yang
dahsyat, yaitu saat datangnya wahyu pertama. Dengan itu ia
dipersiapkan untuk membawakan pesan dan risalah yang besar.

Tatkala ia sedang dalam keadaan tidur dalam gua itu, ketika
itulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkata
kepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut Muhammad menjawab: "Saya
tak dapat membaca". Ia merasa seolah malaikat itu
mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi:
"Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi Muhammad
menjawab: "Apa yang akan saya baca." Seterusnya malaikat itu
berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu
Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada
manusia apa yang belum diketahuinya ..." (Qur'an 96:1-5)

Lalu ia mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelah
kata-kata itu terpateri dalam kalbunya.

Tetapi kemudian ia terbangun ketakutan, sambil bertanya-tanya
kepada dirinya: Gerangan apakah yang dilihatnya?! Ataukah
kesurupan yang ditakutinya itu kini telah menimpanya?! Ia
menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tak melihat apa-apa. Ia
diam sebentar, gemetar ketakutan. Kuatir ia akan apa yang
terjadi dalam gua itu. Ia lari dari tempat itu. Semuanya serba
membingungkan. Tak dapat ia menafsirkan apa yang telah
dilihatnya itu.

Cepat-cepat ia pergi menyusuri celah-celah gunung, sambil
bertanya-tanya dalam hatinya: siapa gerangan yang menyuruhnya
membaca itu?! Yang pernah dilihatnya sampai saat itu sementara
dia dalam tahannuth, ialah mimpi hakiki yang memancar dari
sela-sela renungannya, memenuhi dadanya, membuat jalan yang di
hadapannya jadi terang-benderang, menunjukkan kepadanya, di
mana kebenaran itu. Tirai gelap yang selama itu menjerumuskan
masyarakat Quraisy ke dalam lembah paganisma dan penyembahan
berhala, jadi terbuka.

Sinar terang-benderang yang memancar di hadapannya dan
kebenaran yang telah menunjukkan jalan kepadanya itu, ialah
Yang Tunggal Maha Esa. Tetapi siapakah yang telah memberi
peringatan tentang itu, dan bahwa Dia yang menciptakan manusia
dan bahwa Dia Yang Maha Pemurah, Yang mengajarkan kepada
manusia dengan pena, mengajarkan apa yang belum diketahuinya?

Ia memasuki pegunungan itu masih dalam ketakutan, masih
bertanya-tanya. Tiba-tiba ia mendengar ada suara memanggilnya.
Dahsyat sekali terasa. Ia melihat ke permukaan langit.
Tiba-tiba yang terlihat adalah malaikat dalam bentuk manusia.
Dialah yang memanggilnya. Ia makin ketakutan sehingga tertegun
ia di tempatnya. Ia memalingkan muka dari yang dilihatnya itu.
Tetapi dia masih juga melihatnya di seluruh ufuk langit.
Sebentar melangkah maju ia, sebentar mundur, tapi rupa
malaikat yang sangat indah itu tidak juga lalu dari depannya.
Seketika lamanya ia dalam keadaan demikian. Dalam pada itu
Khadijah telah mengutus orang mencarinya ke dalam gua tapi
tidak menjumpainya.

Setelah rupa malaikat itu menghilang Muhammad pulang sudah
berisi wahyu yang disampaikan kepadanya. Jantungnya berdenyut,
hatinya berdebar-debar ketakutan. Dijumpainya Khadijah sambil
ia berkata: "Selimuti aku!" Ia segera diselimuti. Tubuhnya
menggigil seperti dalam demam. Setelah rasa ketakutan itu
berangsur reda dipandangnya isterinya dengan pandangan mata
ingin mendapat kekuatan.

"Khadijah, kenapa aku?" katanya. Kemudian diceritakannya apa
yang telah dilihatnya, dan dinyatakannya rasa kekuatirannya
akan teperdaya oleh kata hatinya atau akan jadi seperti juru
nujum saja.

Seperti juga ketika dalam suasana tahannuth dan dalam suasana
ketakutannya akan kesurupan Khadijah yang penuh rasa
kasih-sayang, adalah tempat ia melimpahkan rasa damai dan
tenteram kedalam hati yang besar itu, hati yang sedang dalam
kekuatiran dan dalam gelisah. Ia tidak memperlihatkan rasa
kuatir atau rasa curiga. Bahkan dilihatnya ia dengan pandangan
penuh hormat, seraya berkata:

"O putera pamanku. Bergembiralah, dan tabahkan hatimu. Demi
Dia Yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya
engkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Sama sekali Allah
takkan mencemoohkan kau; sebab engkaulah yang mempererat tali
kekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang mau memikul
beban orang lain dan menghormati tamu dan menolong mereka yang
dalam kesulitan atas jalan yang benar."

Muhammad sudah merasa tenang kembali. Dipandangnya Khadijah
dengan mata penuh terima kasih dan rasa kasih. Sekujur badannya
sekarang terasa sangat letih dan perlu sekali ia tidur. Ia pun
tidur, tidur untuk kemudian bangun kembali membawa suatu
kehidupan rohani yang kuat, yang luar biasa kuatnya. Suatu
kellidupan yang sungguh dahsyat dan mempesonakan. Tetapi
kehidupan yang penuh pengorbanan, yang tulus-ikhlas semata
untuk Allah, untuk kebenaran dan untuk perikemanusiaan. Itulah
Risalah Tuhan yang akan diteruskan dan disampaikan kepada umat
manusia dengan cara yang lebih baik, sehingga sempurnalah
cahaya Allah, sekalipun oleh orang-orang kafir tidak disukai.
0