asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
[Share] Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
Bismillahirrahmanirrahim


Terima Kasih kepada momod yg telah memberikan izin membuat thread ini
Ini adalah thread Sejarah Hidup Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam
berasal dari Buku



---------------------------------------------
S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D

oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah


Spoiler for index:



Sebelum memposting di Thread ini tolong baca ini Dulu



Mohon Untuk di

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star


dan

emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please emoticon-No Sara Please


Diubah oleh asepanakema 16-11-2012 16:40
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
17K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
asepanakemaAvatar border
TS
asepanakema
#50
Cerita Gharaniq 4
Sedang bunyi ayat-ayat "Dan tiada seorang rasul dan seorang
nabi yang Kami utus sebelum kauÉ" sama sekali tak ada
hubungannya dengan cerita gharaniq itu. Apalagi yang
menyebutkan bahwa Tuhan telah menghapuskan gangguan yang
dimasukkan setan dan akan menjadikan godaan bagi mereka yang
berpenyakit dalam hatinya dan berhati batu; kemudian Allah
menguatkan keterangan-keteranganNya. Dan Allah Maha
mengetahui dan Bijaksana.

Bilamana cerita ini diteliti dengan penyelidikan ilmiah
ternyata ia tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Yang
pertama sekali sebagai bukti ialah adanya beberapa sumber
yang beraneka-ragam. Pernah diceritakan seperti disebutkan
di atas - bahwa ungkapan itu ialah "Itu gharaniq yang luhur,
perantaraannya sungguh dapat diharapkan." Sumber lain
menyebutkan: "Gharaniqa yang luhur, perantaraannya dapat
diharapkan." Sumber selanjutnya menyebutkan: "perantaraannya
dapat diharapkan," tanpa menyebutkan gharaniqa atau
gharaniq. Sumber keempat mengatakan: "Dan sebenarnya itulah
gharaniq yang luhur." Sumber kelima menyebutkan: "Dan
sebenamya mereka itulah gharaniq yang luhur, dan perantaraan
mereka bagi mereka yang diharapkan." Dalam beberapa buku
hadis disebutkan adanya sumber-sumber lain di samping yang
lima tadi. Adanya keaneka-ragaman dalam sumber-sumber
tersebut menunjukkan, bahwa hadis itu palsu adanya, dan
bikinan golongan atheis, seperti kata Ibn Ishaq, dan
tujuannya ialah hendak menanamkan kesangsian tentang
kebenaran ajakan Muhammad dan risalah Tuhan itu

Bukti lain yang lebih kuat dan pasti, ialah konteks atau
susunan Surah an-Najm yang sama sekali tidak menyinggung
soal gharaniq ini. Konteks itu seperti dalam firman Tuhan;
"Sungguh dia telah melihat keterangan-keterangan yang amat
besar dan Tuhan. Adakah kamu perhatikan Lat dan 'Uzza? Dan
Manat ketiga, yang terakhir? Adakah untuk kamu itu yang
laki-laki dan untuk Dia yang perempuan? Kalau begitu ini
adalah pembagian yang tak seimbang. Ini hanyalah nama-nama
yang kamu buat sendiri, kamu dan nenek-moyang kamu. Allah
tidak memberikan kekuasaan karenanya; yang mereka turuti
hanyalah prasangka dan kehendak nafsu belaka. Dan pada
mereka pimpinan yang benar dari Tuhan sudah pernah ada."
(Qur'an, 53:18-23)

Susunan ini jelas sekali, bahwa Lat dan 'Uzza adalah
nama-nama yang dibuat-buat oleh kaum musyrik, mereka dan
nenek-moyang mereka, sedang Allah tidak memberikan kekuasaan
untuk itu. Bagaimana mungkin susunan itu akan berjalan
sebagai berikut: "Adakah kamu perhatikan Lat dan 'Uzza. Dan
Manat ketiga, yang terakhir. Itu gharaniq yang luhur,
perantaraannya dapat diharapkan. Adakah untuk kamu itu yang
laki-laki dan untuk Dia yang perempuan? Kalau begitu ini
adalah pembagian yang tak seimbang. Ini hanyalah nama-nama
yang kamu buat sendiri, kamu dan nenek-moyang kamu. Allah
tidak memberikan kekuasaan karenanya."

Susunan ini rusak, kacau dan bertentangan satu sama lain.
Dan pujian kepada Lat, 'Uzza dan Manat ketiga yang terakhir
dan celaan dalam empat ayat berturut-turut tak dapat
diterima akal dan tak tak ada orang yang akan berpendapat
begitu.

Yang demikian ini sudah tak dapat diragukan lagi, dan bahwa
hadis tentang gharaniq itu adalah palsu dan bikinan golongan
atheis dengan maksud-maksud tertentu. Orang yang suka pada
yang aneh-aneh dan tidak berpikir logis, tentu percaya akan
hadis ini.

Argumen lain ialah seperti yang dikemukakan oleh almarhum
Syaikh Muhammad Abduh dalam tulisannya yang jelas membantah
cerita gharaniq ini, yaitu bahwa belum pernah ada orang Arab
menamakan dewa-dewa mereka dengan gharaniq, baik dalam
sajak-sajak atau dalam pidato-pidato mereka. Juga tak ada
berita yang dibawa orang mengatakan, bahwa nama demikian itu
pernah dipakai dalam percakapan mereka. Tetapi yang ada
ialah sebutan ghurnuq dan ghirniq sebagai nama sejenis
burung air, entah hitam atau putih, dan sebutan untuk pemuda
yang putih dan tampan. Dari semua itu, tak ada yang cocok
untuk diberi arti dewa, juga orang-orang Arab dahulu tak ada
yang menamakannya demikian.

Tinggal lagi sebuah argumen yang dapat kita kemukakan
sebagai bukti bahwa cerita gharaniq ini mustahil akan ada
dalam sejarah hidup Muhammad sendiri. Sejak kecilnya, semasa
anak-anak dan semasa mudanya, belum pernah terbukti ia
berdusta, sehingga ia diberi gelar Al-Amin, "yang dapat
dipercaya," pada waktu usianya belum lagi mencapai dua puluh
lima tahun. Kejujurannya sudah merupakan hal yang tak perlu
diperbantahkan lagi di kalangan umum, sehingga ketika suatu
hari sesudah kerasulannya ia bertanya kepada Quraisy:
"Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kukatakan, bahwa pada
permukaan bukit ini ada pasukan berkuda. Percayakah kamu?"
Jawab mereka: "Ya, engkau tidak pernah disangsikan. Belum
pernah kami melihat kau berdusta."
0