Ambilkan Bulan Tolong ambilkan bulan! Bulan kau makan Petikkan bintang Bintang kau telan Lindungi bumi Bumi kau kangkangi Siapa sebenarnya kau ini? Antoni Farhan 21 Nopember 2011 sumber: http://www.kemudian.com/node/260098
Perahu dengan layar yang patah Kawan, Kita tak mampu sampai ke tepian saat ini Mungkin esok? Tapi tampaknya ombak menggunung dan tak mampu kita terjang Kawan, Kita diserbu oleh pembajak segala pendosa Nyalakan dian-dianmu dan bakarlah mereka Tapi jangan biarkan asapanya menebali dunia Kawan, Masi...
CERITA PAGI Minggu pagi, tak ada gerimis meski aku ingin melarung mimpimimpi yang kurajut di sela detak jam dinding yang ricuh, membiarkannya menggenang di selokan mampet atau ceruk-ceruk jalanan yang terabai. Penat tak juga menyingkir, padahal sepanjang malam telah kaku dalam bisu sepertinya ikl...
Sabdaku Resah Renung Aku berujar padamu Yang tidak pernah memandangku Untuk sekejap juga tidak Dalam lelahku memberitahu Yang tak pernah berhenti memandangmu Aku bersabda, aku berucap Dalam kata yang terucap dalam lamunku Impian-impian dalam sapaku Entaskan perih, datangkan duka Nyanyian bidadari...
Sumpah Mati Di bait-bait rinduku sumpah mati aku tak ada lagi bayanganmu Di alunan lagu-laguku sumpah mati aku tak ada lagi nada-nada cintamu Di sujud dan doa-doaku sumpah mati aku aku berhenti menyebut namamu Sungguh aku sungguh-sungguh dengan kalimatku KAU YANG KEMUDIAN PASTI MENANGIS KARENA ME...
Bicara Pada Kawan Mengapa kau selalu memandangi langit Yang jelas-jelas tidak tahu di mana akan berakhir sudutnya Ketika kau merasa kehilangan otak warasmu Atau siapakah yang berani memutilasi kepalamu? Ketidak sanggupan membedakan kawan atau lawan Telah mengikis kulit, satu-satunya tempat yang m...
Berlalu Ku lukis namamu dirimbunan ranting aru Kala senja membiaskan warna ungu Bayangmu larut dalam gurat-gurat awan senja yang biasnya indah kunikmati Adalah deretan kenangan yang kau sisakan.. Dan kau berlalu dalam bimbangku.. untuk menuai asa dan harapan kosong.. Ku lukis ulang namamu di pasi...
Seperti Ini, Kita Kita saling memandang, seperti ini membiarkan rasa mengalir layaknya dalam nadi meresapkan diri dalam suka cita tersembunyi Kita… terenyuh dalam sapaan kata sederhana kita yakin itu cinta dan tak perlu kata tuk merumuskannya Cinta ini saling berbalas walau terbingkai dalam...
Rasaku aku cemburu padanya aku iri padanya aku ingin dia pergi aku tak menginginkan keberadaannya aku tak peduli entah ini egois atau apatis aku tak peduli nanti yang akan terjadi aku tak peduli lagi aku hanya ingin dirimu tetap disini bersamaku... bukan bersamanya aku ingin by senjaa sumber: htt...
MENUNGGU KEMBALI TERANG Masih tersisa ...... Genangan Air dalam kubangan Bercampur lumpur kental Malam tidak berbintang Bulan masih tertidur dibalik awan Hingga dingin Pagi mulai menyapa Kabutnya membanjiri sudut bumi Dan Langit tetap menangis Merindukan Mentari yang bersembunyi Masih disini .......
Masih Pagi Masih menemuiku Syukurlah, walau kemarin sempat diam Diam, karena suara2 itu terlalu bising Berlomba mereka melepas kata Pada bibir setengh isi Menuju hati setengah kosong Aku tahu kau benar Mungkin cerdas? Yah.. tapi harusnya hawamu mewangi,kan? Atau seperti angin sepoi-sepoi yang mem...
Hati Sunyi Diantara hujan dan awan kulihat sayap hati Memilin senyum rindu, menyisakan satu dentingan duri Terhadap langkah dan jejak dari tawamu Kuhirup dalam-dalam…. Sesakku pun hilang Menengadah lagi Satu warna itu masih rapi Tersamar oleh Zeus dan para rasi Namun goresannya tetap dikagu...
Malam Angin malam menusuk baku. Jangkrik liar menerkam sunyi... Langit gelap laksana kopi hitam Meyelimuti mati sesaat .... Lenyap musnah kehidupan kini Tergantikan puitis nan sajak. Bertabur bunga mimpi Mengindahkan hati kusut... Sebuah luka terasa hilang... Nafsu birahi kian memadam.. Titikan a...
Perempuan Kedua Hai. Selamat malam wahai perempuan kedua. Kau membuatku kembali jatuh cinta. Tapi aku ragu. Seperti biasa. Takut menghampiriku. Cinta. Kata yang berat bagiku. Terlebih karena dia sering tidak berpihak padaku. Dan kali ini dia kembali datang. Serius. Atau hanya menggoda? Jika kali ...
Yang Tidak Mungkin Mengantar cinta sepi Satu langkah gamang Hancur sudah imaji Mimpi yang ditimang Kenangan meraung perih Gemanya melupakan waktu Tentang apa yang diberi Tentang aku, kamu, dan kami Dan hal kecil bernama 'dia' Logika yang diputar Diperhalus, hingga kabur Dilupakan, seump...
Ingin ada di sini waktu masih menggelayut di ujung harap tapi itu hanya fatamorgana detik merayap mengikis asa ketika terlintas singkat dalam halusinasi risih rasanya menulis angan tapi risau ketika mengendap di batas mimpi.. ingin kamu di sini by Yayang sumber: http://www.kemudian.com/node/267182
Pada Tanah kemarin, langkah kecil temaniku terburu waktu dengan membawa segala bentuk rasa dia, sekali itu menampakkan raut yang memendam tanya pada tundukan lugu nan anggun. kapan adanya kini, entah esoknya apakan ada yg berubah. by senasupriatna sumber: http://www.kemudian.com/node/260264
Di Ujung Harap Kelepak senja mengusir garang siang Masih hikmat menyiang debu subur di jalan Abai kerontang di ujung tenggorok Susuri jalan penuh berbelok Siangku ditelan rembang petang Belum sepenuhnya Angin mendendang sayup gamang Terseok menyeret kaki, Hampiri lengkung di bibir menawan Kalut b...
Dalam Sujud Yang Patah II Jiwaku terbang mengunjungi seratus milyar lebih bintang Meninggalkan langit menembus orbit Menguliti lengkung cakrawala Bagaimana akan sampai ke Darussalam Bila hanya berangan-angan. Waktu itu bumi membisu Dalam dzikir sore Langit masih lunglai Meski tidak lagi bersimbah...
ikat bunga hari ini 21 bunga terikat harum, dan sangat memikat untuk sosok yang sangat lembut dan terlalu cantik untuk kusebut sekarang dia tersenyum, menatap mawar mawar anggun dengan melamun lirih batinnya bertanya tanya tentang siapa yang menggoda hatinya kemudian dia tersenyum lebih manis jau...