Siap... Makasih gan atas pencerahannya. Umpama pihak C mengajukan eksekusi atas tanah itu sudah bisa ya? Tinggal bagaimana tanggapan dari pihak B
"Kalo putusan 1 tdk mjd obyek dlm putusan 2 ya nggak batal." Ini yg dimaksud putusannya kan? Bukan obyek tanahnya? Kalo memang putusan, pihak C ga pernah tau ada putusan 1. Karena pihak B pun baru pegang salinan putusan 1 , setelah putusan 2 keluar. Pengacara pihak B agak bermasalah, ja...
Mau nanya dunk agan2 sekalian, tentang kasus perdata jadi gini ada A dan B saudara kandung berselisih masalah waris (tanah) sampe ke pengadilan. posisi tanah a/n A, tapi yang menempati sejak lahir B putusan keluar, anggap putusan no 1 dimenangkan B, karena A diketahui sudah menjual bbrp tanah wari