tapi angen2e panjenengan mbois banget lho puh. klo posisi raja seperti itu gak akan terpengaruh gonjang ganjing politik kayak sekarang. sebenarnya sekarang ini juga gak ngaruh paling pihak2 yg merasa punya kepentingan saja dan masyarakat yg latah 'ela elu' coba dipkir jernih diantara sabda itu m
Disana ada apa puh. maklum saya dari luar jogja iya bener juga puh. kalo budaya di campur kekuasaan atau politik nanti jadinya malah kacau. dan kalo raja ada di atas gubernur jadinya jogja ini menjadi kerajaan monarki yang ada di dalam negara demokrasi dong ya? hehehe...ya tetap provinsi yg dip
menurut saya sah-sah saja kok sabda tersebut dikeluarkan, lha wong raja itu punya kuasa atas segalanya, jangan tanyakan ttg paugeran karena ucapan raja itu paugeran, hukum yg harus dipatuhi kawulo. tentang perjanjian ki ageng girig, sebagai raja Sri Sultan HB X juga berhak merubah atau membatalka...