Pada setengah rinduku yg masih cemburu Terselip doa dengan namamu didalamnya Maaf bila aku masih mendamba Setia yang sama Walau dalam nama yang berbeda :) Malam agan Iwan, alhamdulillah cc jg sehat :malus Irvan jg sehat? Sdh besar ya...? Sdh SMP atau malah SMA? Btw, terima kasih untuk kiriman ce...
Ok, sy tunggu di sini, monggo di minum dulu cendolnya...:cendols ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡◇♡♡♡♡◇ Kau tahu? Aku lelah Bolehkah sejenak saja Aku ingin meminjam hangat bahumu Menyandarkan sejenak semua lelahku Sambil menikmati bening tatapmu dalam tengadahku...:ki...
Pada bait-bait rindu Yang melintas cepat seiring waktu Sempat ku titip bongkah asaku Semoga sampai padamu Sebelum bianglala senja ini berlalu...::rose:
Waalaikum salam, nak... Monggo berbagi karya di sini... Bantu sy menghias rumah mungil ini :malus ===================================== Seperti saat kuseduh secangkir kopiku Ku buat menyatu pahitnya cemburu dan manisnya rindu Lebur berama panas semua rasa Dan sisakan hangat asa yang hingga kinip...
Kukira semua tanya Akan selalu ada jawab pastinya Tapi kau selalu beda Aku lupa Itu karena kau memang Istimewa...:malus
Ada tanya yang tak usai Saat kurasa balas rinduku tak sampai Ternyata aku salah Kukira tak kan terhenti semua resah Ternyata rasa ini akan terus menggelitik Saat doamu dan doaku saling mengusik... :rose: :) hallo juga agan Iwan, apa kabar?
Adalah aku... Aku yang masih terbata-bata mengeja rasa Karena suatu masa Adalah masa... masa yang mengijinkan kita bertemu Dan kau dapatkan cintaku Adalah kamu... Kamu yang membiarkanku mengukir senyum dan menyebutmu Milikku....☺🌷
Ku cium lembut aroma hujan Harumnya sejuk menyegarkan Riuh rintiknya menyapa dedaunan Hadirkan simponi lembut menenangkan Ku ayun langkah tanpa henti Seiring lembut butirnya menelusup keseluruh pori-pori Hingga ujung senja menghampiri Derasnya berganti gerimis Menorehkan gurat senyum manis Memuda...
Seiring sejuk air wudhu ku Kubiarkan luruh satu-satu Setiap butir rindu Yang lama kutahan dalam ragu Bersama lantunan doa Kukirim tanpa sisa Setiap rasa dan asa Yang lama mengendap tanpa pinta Karena setahun lagi Terkurangi batas janji Dan dengan seluruh percaya Kuserahkan semua damba Hari ini da...
Kamu... dan masih kamu aku menutup pintu untuk semua selainmu Seribu cela sejuta rayu mengendap telak tanpa ragu karena kamu... dan hanya kamu yang masih merajai hatiku...:heart:
Telah ku rapal doa Serupa mantra Angin menerbangkannya Jauh menembus angkasa Dan lama dalam sujud ku Ada bisik lembut merayu "Aku juga rindu" Lalu perlahan tergores senyummu Dengan lembut tatap teduhmu...:rose:
Hai... Tak lelahkah seharian ini kau terus berlarian dibenakku? Berhentilah... Duduklah di sini Tepat di hadapan ku Agar lebih mudah ku lukiskan Gurat-gurat rindu ini di bening tatapmu...:kiss
Pada kepul asap kopiku yang menari Kubiarkan menguap semua rasa yang tak kumengerti Setiap teguknya telah mencoba menelisik arti Walau jak kunjung kupahami Lalu pada ampas di dasar gelas Tak ada lagi yang bisa ku ulas Hanya tersisa ingatan tentangmu yang tetap membekas...
Sepagi ini Rinduku mencipta jejak biru Tapi harus bagaimana lagi Bila bersimpuh di pusaramu pun Tak pernah bisa tuntaskan rasaku ibu....:mewek
09.30 Pagi menjelang siang Saat iseng kubuka update status wa Ada juga darimu di sana "Mau mandi, tapi belum tahu mau nyanyi lagu apa..." Sukses membuatku tertawa Begitu saja Sejenak mengalihkan perhatian kakakku dan anaknya Tatapan aneh mereka menyiratkan tanya "Ada apa?" Dan...
Pernah... Satu kata yang mungkin bermakna indah Tapi juga mengundang lelah Saat rindu datang Tanpa perlu diundang Bergelayut manja pada kenangan Mengantar mimpi ke ujung angan Dan saat genggam sang angan lepas Aku terhempas Kembali... Di sini... Pada jejak rindu yang membiru Dengan bayang-bayang...
Kata mereka Separuh dari cinta adalah percaya Selebihnya..., adalah curiga Separuh dari rindu adalah ragu Dan selebihnya adalah cemburu Tak pernah aku percaya Sampai sesaat lalu Ada ingatan tentangmu Dan kusadari itu Aku pernah merasakannya... Karenamu...:malus
Lebaran ini Denganmu lagi...:malus Juga seteko kopi Nyala api unggun yang menari Dan lincah jemarimu disela dawai gitar tua yang lama kusimpan rapi Sejenak lagumu terhenti Saat tergesa kujejalkan lembar-lembar buram ke dalam api "Apa itu?", tanyamu dengan kernyit didahi Bukan apa-apa, c...
Masih hangat Sisa kepul uap panas kopiku Perlahan mengantar ampasnya mengendap Masih lekat Lembut sapa dan manis senyummu Perlahan mengantar pesanmu tersirat Masih tertambat Ingatan akan labirin hatimu Yang lama membuatku tersesat Masih berat Seliap lantun kataku tercekat Benakku masih riuh mende...