GrestaAvatar border
TS
Gresta
WASPADA PENIPUAN OLEH PETUGAS PALSU MELALUI TELPON
Assalammualaikum wr wb
Salam sejahtera untuk kita semua
Selamat beraktivitas dan semoga sehat selalu dan panjang umur bagi semua yang membaca thread ini. Aamiin



Berkaitan dengan konten hoax yang sekarang ini sedang menjadi trending di beberapa platform, baik elektronik maupun digital, TS pun pernah mengalami hal tersebut.

Pernah beberapa kali TS alami sendiri dan atau pun orang terdekat TS. Untuk TS sendiri yang sudah berpengalaman ( emoticon-Hammer ) dengan dunia hoax sih masih bisa mencerna dengan baik, ketika mendapatkan info dari media sosial ataupun media lain, yang ujung-ujungnya adalah hoax (walaupun tetap harus waspada). Berbeda dengan orangtua atau mungkin yang lebih tua lagi (embah) bisa jadi terjerumus dengan hoax yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

Untuk itu kita sebagai orang yang lebih memahami pengetahuan dunia digital dan elektronik agar lebih peduli terhadap keluarga dan orang terdekat kita. Agar jangan sampai apa yang keluarga TS alami terjadi (amit-amit) kepada orang lain secara umum atau khususnya pembaca thread ini.



Jadi begini ceritanya. . .

Saudara TS (sebut saja Ade) ada yang sedang menempuh pendidikan Strata1 (S1) di sebuah Perguruan Tinggi di provinsi yang sama namun beda kota. Seperti biasa yang umum dilaksanakan para mahasiswa pada tengah pekan adalah kuliah, mengikuti mata kuliah yang diambil waktu KRS. Walaupun demikian, tidak jarang juga di tengah kesibukan kuliah, Ade tetap berkabar kepada orangtuanya, terutama ibu. Biasanya sekadar bertanya kabar melalui pesan singkat atau telpon menggunakan instant messenger WhatsApp.

Bukannya Ade yang menghubungi, Tetapi malah orang yang tidak jelas menelpon. Mengatakan hal yang sangat tidak diduga dan mengangetkan. Dan entah bagaimana caranya orang itu sehingga bisa mendapatkan nomor ibunda Ade.



TS tidak ingat percakapan lengkap antara si penipu itu dengan ibunda Ade, tetapi kurang lebih secara garis besar isinya begini:

P: Penipu
B: Bunda

P: Selamat pagi, kami dari pihak berwajib (ngakunya) sedang berbicara dengan siapa ini? (Kok tanya?)

B: Saya (nyebut nama), ada apa ya pak?

P: Jadi begini ibu (dengan logat khas penipu) anak ibu tertangkap anggota saya sedang memakai narkoba. Maka dari itu saya menghubungi ibu

B: Kok bisa pak? *panik*

P: Waktu kami sedang razia anak ibu tertangkap. Jadi ini gimana ibu? Apakah langsung kami proses atau gimana?

B: Jangan pak kasihan dia masih kuliah *makin panik*

P: Ya sudah ibu begini saja biar sama sama enak dan tidak usah kami proses, lebih baik secara kekeluargaan saja yaa. Tapi ada biaya administrasinya ibu



Sementara nomor yang ini sedang digunakan untuk telpon dengan penipu itu, ibunda Ade ini berusaha menghubungi anaknya dengan nomor yang lain. Tetap entah kenapa dan anehnya nomor si Ade ini ga aktif alias ga bisa dihubungi. Makin panik lah si bunda..

B: Memang berapa pak? Kalo bisa jangan ditangkap anak saya pak

Lupa nominalnya, yang pasti si penipu ini minta di atas Rp5 juta. Dan tidak lama bergegas si bunda sudah sampai di parkiran sebuah bank swasta untuk transfer uang yang diminta si penipu. Jadi kondisi telpon si bunda itu masih online, tidak boleh dimatikan kata si penipu.

Lanjut..

P: Bagaimana ibu, sudah sampai kah di mesin ATM? Jangan terlalu lama ya

B: Iya pak ini barusan sampai bank

Dengan wajah gugup bercampur panik, si bunda tersebut bergegas mencari tempat parkir yang mudah agar bisa segera ke mesin ATM untuk transfer ke penipu tersebut. Untungnya si bunda ini pergi ke mesin ATM di sebuah bank, jadi ada banyak orang di sana, termssuk satpam bank dan kebetulan TS ada di sana.

P: Ibu aduh jangan terlalu lama ah

B: Ini mau masuk ke mesin ATM pak

TS yang tidak sengaja mendengar percakapan telpon antara ibunda tersebut dengan si penipu lalu bertanya..

TS: Loh ibu mau ngapain? Kok kayanya tergesa-gesa dan panik

B: Itu si Ade (cerita kronologis)

TS: Ketangkep make narkoba kok disuruh bayar? Buktinya apa? Ketemu anaknya aja belum

B: Gatau nak, ini petugasnya (penipu ngaku²) di telpon

TS: Coba biar saya yang bicara bu

B: *Ngasih HP*

TS: Halo

P: Yaa siapa ini? Eh mana ibu tadi, kamu kasih ke ibu tadi

TS: Bapak ini siapa?

P: Saya po*isi yang menangkap anak ibu tadi karena memakai narkoba. Makanya kasih ke ibu tadi, kamu ini ganggu saja

TS: Bapak dari po*res mana?

P: *Sempet diem dan sembari bisik² di belakang* Saya dari po*res Surabaya. Kamu siapa kok pegang hp ibu tadi, kembalikan cepat ini mau saya proses anaknya

TS: Nama bapak siapa? Pangkatnya apa? Saya punya om bertugas di po*da jatim, biar om saya nanti yang membantu (emang beneran punya om kerja di sana)

P: Kau ini jangan ikut campur!! Kembalikan ke ibu tadi

TS: Sebutkan nama, pangkat dan lokasi bekerja dulu, nanti saya baru kasihkan ibu tadi hp-nya

P: *Masih bisik² sama orang di belakang*
Dasar anjing kau!! #€#*$&@

Seingat TS setelah marah² (karena gagal nipu) langsung ditutup telponnya. Waktu itu ada TS dan satpam serta beberapa orang yang memberitahu ibu itu kalo yang sedang dialami ibu itu penipuan.

Mengenai kenapa hp Ade (anaknya ibunda tadi) yang tidak aktif/tidak bisa dihubungi ternyata sedang off dan yang bersangkutan sedang tidur tidak ada jam kuliah. Entah gimana bisa pas gitu momentumnya emoticon-Gila



Semoga tidak ada kejadian seperti TS alami dan banyak hoax yang sejenis terjadi kepada keluarga kita atau pun orang lain 🙏🏻
AjikganAvatar border
ndasmbelukAvatar border
T.G.I.F.Avatar border
T.G.I.F. dan 5 lainnya memberi reputasi
6
449
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan