revadhanaAvatar border
TS
revadhana
Piala Dunia 1998, Piala Dunia Pertamaku


emoticon-Bolaemoticon-Bola emoticon-Bola


Selamat pagi, siang, malam gan sist semuanya...
Jangan tertipu dengan judul threadnya ya, karena ane bukan pemain sepak bola yang bermain di Piala Dunia 1998 emoticon-Hammer (S)
Maksud dari thread ini adalah ane ingin mengenang Piala Dunia pertama yang ane ikutin dari awal sampe final, pertama kalinya pula ane tertarik dengan pertandingan sepak bola yang disiarkan di televisi baik kompetisi nasional maupun internasional. Pokoknya dari Piala Dunia 1998 tersebut lah ane pertama kali mengenal segala sesuatu yang berkaitan dengan sepak bola. Karena sebelumnya ane hanya hobi dan sekedar senang-senang saja bermain sepak bola di kampung emoticon-Malu (S)


Sekedar untuk mengenang, berikut ane rangkum beberapa hal tentang Piala Dunia 1998. cekidot....



Piala Dunia FIFA 1998 merupakan edisi keenam belas dari Piala Dunia FIFA, yang diselenggarakan di Prancis, 10 Juni hingga 12 Juli 1998. Prancis dipilih FIFA pada bulan Juli 1992 dalam pemilihan di Zürich, Swiss, mengalahkan dua calon lainnya, Maroko dan Swiss. Turnamen ini dimenangkan tuan rumah Prancis, setelah memenangkan pertandingan final di Stade de France, Saint-Denis atas Brasil dengan skor 0–3. Sementara, tim kuda hitam Kroasia meraih juara ketiga setelah menang dengan skor 1–2 atas Belanda dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Parc des Princes, Paris.

Ronaldo, pemain Brasil menjadi pemain terbaik dalam turnamen edisi ini, sementara Davor Suker, pemain Kroasia menjadi pencetak gol terbanyak dengan 6 gol. Bola resmi pertandingan untuk edisi ini adalah bola buatan Adidas, yang diberi nama Tricolore, yang dalam bahasa Indonesia berarti tiga warna, sementara maskot resmi adalah Footix. Lagu resmi turnamen edisi ini adalah lagu yang dibawakan penyanyi Ricky Martin, berjudul The Cup of Life, sementara lagu himne edisi ini adalah lagu berjudul "La Cour des Grands", yang dibawakan oleh Youssou N'Dour dan Axelle Red.




Piala Dunia edisi ini pada saat tersebut merupakan Piala Dunia dengan jumlah pengeluaran kartu merah terbanyak, yaitu 22 kali. Rekor ini kemudian pecah pada edisi 2006.


Maskot



Maskot resmi Piala Dunia edisi kali ini dinamai "Footix", yang digambarkan sebagai seekor unggas, yang merupakan salah satu dari simbol nasional negara tuan rumah penyelenggara, Prancis, yang mengenakan pakaian berwarna biru, yang merupakan pakaian seragam tim nasional sepak bola Prancis, dengan tulisan "FRANCE 98" di dada. Bulunya berwarna merah, dan digambarkan tengah memegang bola resmi Piala Dunia FIFA 1998.

Kata "footix" merupakan sebuah kata lakuran dari "sepak bola", yang diberi akhiran "-ix" dari kata Astérix. Sebelumnya, ada beberapa nama lain yang sempat diajukan, yakni "Raffy", "Houpi", dan "Gallik".


Kilas Balik Piala Dunia 1998

1. Piala Dunia 1998 adalah tonggak sejarah turnamen sepakbola empat tahunan itu diikuti 32 negara peserta. Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat menjadi kali terakhir Piala Dunia diikuti 24 tim.

2. Mulai dari gol perdana turnamen yang dicetak gelandang Timnas Brasil Cesar Sampaio ke gawang Skotlandia, hingga gol tendangan kaki kiri pilar Prancis Emmanuel Petit ke gawang Brasil di partai puncak, total 171 gol lahir di gelaran Piala Dunia 1998, yang menjadi rekor gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia (bersama dengan Piala Dunia 2014 yang juga melahirkan 171 gol).

3. Prancis arahan pelatih Aime Jacquet yang dikapteni Didier Deschamps - yang kini menjabat pelatih kepala Les Bleus, tak terbendung untuk menjadi juara. Tampil sebagai tuan rumah turnamen, Prancis mempermalukan juara bertahan Brasil dengan skor mencolok 3-0. Zinedine Zidane menjadi pahlawan Les Bleus dengan sumbangan dwigolnya, yang keduanya dicetak sang playmaker lewat tandukannya.

4. Partai final antara Prancis vs Brasil tersebut pun menyisakan cerita menarik nan memorable. Anda tentu masih ingat dengan Ronaldo, striker plontos legendaris Brasil yang jadi tumpuan tim kala itu. Apa yang terjadi pada Il Fenomeno -julukan Ronaldo- sehari jelang partai puncak kontra Prancis memang masih jadi misteri hingga detik ini. Ya, Ronaldo mengalami kejang-kejang hingga bagian mulutnya mengeluarkan busa. Beberapa versi pemberitaan menyebut Ronaldo mengidap epilepsi, namun teori-teori konspirasi -yang hingga kini tak bisa dibuktikan- pun menyeruak, mulai dari Ronaldo diracun pihak Prancis lewat makanan, Ronaldo overdosis obat-obatan terlarang, hingga dokter tim salah memberikan obat. Apapun itu, Ronaldo keesokan harinya tampil melempem sepanjang 90 menit di laga final. Pergerakannya selalu mampu diantisipasi, sang bintang pun terlihat tidak bertenaga untuk bermain. Brasil kemudian menelan kekalahan terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia, yakni 0-3 (rekor tersebut patah di Piala Dunia 2014 ketika Brasil tumbang 0-7 dari Jerman di semifinal).

5. Bek andalan Prancis Laurent Blanc mencatatkan namanya dalam sejarah Piala Dunia. Piala Dunia 1998 memang memberlakukan sistem golden goal pada fase gugur. Tim yang pertama kali mencetak gol pada perpanjangan waktu akan langsung dinyatakan sebagai pemenang. Pada fase 16 besar melawan Paraguay, Blanc membobol gawang Jose Chilavert pada menit ke-113 untuk membawa Prancis lolos ke babak berikutnya. Otomatis, gol kemenangan Blanc tersebut menjadi golden goal pertama sepanjang sejarah Piala Dunia. Sistem golden goal sendiri hanya dipertahankan hingga Piala Dunia berikutnya di Jepang dan Korea Selatan.

6. Playmaker Timnas Kroasia, Robert Prosinecki, pun mencetak rekor tersendiri dengan menjadi pemain yang pernah tampil untuk dua negara berbeda di Piala Dunia. Prosinecki pertama kali membela panji Yugoslavia di Piala Dunia 1990 Italia. Delapan tahun berselang, Prosinecki yang kala itu memang sudah berstatus pemain senior, hadir dengan kostum Kroasia yang merupakan negara pecahan Yugoslavia.

7. Siapa yang tak kenal dengan hooligan, kumpulan suporter garis keras yang selalu mendukung Timnas Inggris di setiap turnamen besar. Di Prancis '98, hooligan membuat ulah yang cukup ekstrem. Pada pertandingan perdana babak fase grup melawan Tunisia, fans Inggris melakukan keributan di penjuru kota Marseille. Suasana sempat mencekam, ebelum akhirnya lebih dari ratusan fans diciduk karena mabuk-mabukan. Aksi kekerasan suporter di Piala Dunia 1998 juga meminta korban. Seorang polisi Prancis bernama Daniel Nivel koma setelah diserang fans Timnas Jerman yang hendak menyaksikan pertandingan melawan Yugoslavia di Lens. Para pelaku diduga berasal dari kelompok Neo-Nazi dan setelah sadar dari koma, federasi Jerman memberikan santunan kepada Nivel yang harus cacat seumur hidup.


Quote:
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto memberi reputasi
1
158
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan