Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahyuharukaAvatar border
TS
wahyuharuka 
Kegagalan yang Melegenda, Pembantaian Jerman terhadap Brazil dalam Mineirazo


Bagi sebuah tim sepak bola, kekalahan adalah kenyataan yang harus dihadapi tapi kekalahan yang seperti apa dulu, nih?

Kalah itu wajar, manusiawi dalam sebuah pertandingan ada yang menang, ada pula yang kalah. Namun, lain ceritanya dengan kekalahan Brazil di tahun 2014 silam dan di bulan yang sama dengan bulan ini, yaitu Juli.

Kala itu, Jerman membantai Brazil tanpa ampun dalam laga semifinal Piala Dunia 2014. Sebuah tragedi memilukan yang harus disaksikan langsung oleh rakyat Brazil sendiri.

Orang-orang yang kala itu ikut menyaksikan pertandingan hingga selesai tentu merasa tak habis pikir, bagaimana mungkin hal semacam itu dapat terjadi. Tentu tak ada yang menduga.

Petaka dimulai pada menit ke-23 dimana Jerman berhasil menciptakan gol pertamanya dengan membobol gawang Brazil. Seakan tak puas, Jerman kembali membuat gol keduanya hanya dalam waktu 69 detik saja, bukan main!.

Tak sampai setengah jam, kedudukan telah berubah menjadi 5-0 tanpa perlawan berarti dari Brazil pada menit ke-29. Tak usah dipertanyakan lagi bagaimana perasaan suporter yang datang dan menyaksikan langsung adegan pembantaian itu.

Ane yang menyaksikan lewat layar kaca saja tepok jidat, apalagi suporter tuan rumah, tentu mereka sangat kecewa dengan performa tim kebanggaannya, bahkan tak sedikit yang berurai air mata.

Menyaksikan kegagalan yang besar dalam timnya, tentu Brazil berusaha sekuat tenaga untuk mengubah atau setidaknya memperbaiki keadaan meski hanya sedikit tapi sayang sekali, Jerman justru semakin maju dan berhasil mencetak angka 7-0.

Ane sempet mengira bahwa suporter Brazil bakal bar-bar akibat gak bisa nerima kekalahan tim kesayangan. Rasa kecewa yang mendalam ditambah mereka berkumpul dalam bentuk masa dapat berpotensi menjadi kericuhan.

Namun, ane salah! Suporter sang tuan rumah justru berbesar hati dengan menerima kekalahan bahkan memuji performa tim Jerman yang telah bermain dengan sangat apik hingga berhasil mencetak angka 7-0.

Tepat di penghujung waktu normal, Brazil berhasil mencetak sebuah gol hiburan dan mengubah angka menjadi 1-7. Tak apa, 1-7 lebih baik daripada 0-7, tetap respectwalaupun Brazil tetap kalah.

Sebuah pil pahit yang sangat besar bernama kekalahan harus ditelan oleh para pemain. Ketika mereka memasuki lorong ruang ganti dengan penuh kekecewaan, alih-alih mendapat dukungan, suporternya sendiri justru menyambut mereka dengan cemoohan.

Sikap suporter Brazil yang tak membuat kericuhan dan justru memuji penampilan lawan adalah layak untuk ditiru. Namun, jangan lupa pula, suporter sejati harus memiliki kelapangan hati dengan mau menerima tim kebanggaannya, baik dalam kondisi menang maupun kalah harus tetap didukung.

Sebab, di dalam sebuah pertandingan, semua hal bisa terjadi di luar prediksi. Kita harus ingat, dibanding kita sebagai suporter, tim kita sangat berjuang dengan keras agar bisa bermain dengan sebaik dan semaksimal mungkin.

Saat mengalami kekalahan, sebelum suporter, merekalah yang lebih dulu merasakan tekanan dan kekecewaan dalam porsi yang sangat besar karena di kedua pundak, mereka membawa harapan tim, pelatih, keluarga, Anda dan juga negara.

Yang ngenesnya lagi nih, Gan... Brazil tak hanya menerima cemoohan suporternya sendiri, dalam kekalahan mereka hari itu, mereka juga menerima label sebagai Mineirazo.

Katanya, pelabelan itu dikarenakan rasa malu yang harus ditanggung rakyat Brazil hampir setara dengan ketika mereka dikalahkan Uruguay 1-2 dalam laga pemungkas Piala Dunia 1950 yang tersohor sebagai Maracanazo alias penderitaan di Maracana.

Kalau ditanya apakah mineirazo ini meninggalkan trauma? Tentu saja jawabannya, ya! karena kegagalan pasukan Selecao ini mendunia bahkan menjadi sejarah, sejarah kekal yang kelam bagi para pemain itu sendiri dan juga rakyat Brazil.

Ente bayangin dah, Gan! Ente punya aib dan satu dunia tuh tau aib Ente itu, wakaka.

Tragedi mineirazo ini menimbulkan rentetan peristiwa lain yang tak menyenangkan, diantaranya kekalahan harus diterima tim Brazil, 0-3 melawan Belanda dalam laga perebutan tempat ketiga empat hari setelahnya.

Pokoknya, dampaknya sangat besar, Gan... Gak hanya di lapangan tapi juga di luar lapangan. Di Rio de Janiero acara nonton bareng semifinal kontra Jerman berubah menjadi pembakaran sejumlah bus dan penjarahan sejumlah toko, sedangkan di Sao Paulo sejumlah bendera Brazil dibakar bahkan sebelum pertandingan usai.

Penyesalan yang amat besar tak hanya dirasakan oleh para pemain, sebagai pelatih kepala Brazil, Luis Felipe Scolari merasa menjadi yang paling bertanggungjawab akan tragedi tersebut. Oleh karena itu, langsung setelah turnamen usai, Scolari mundur dari jabatannya.

Kabar baiknya, lima tahun setelah tragedi mineirazo, akhirnya, Brazil berhasil mengalahkan Argentina 2-0 di semifinal Copa America 2019 sebelum menjuarai turnamen Amerika Latin tersebut.

Semoga saja Brazil mampu memperbaiki performa timnya dan mengukir prestasi yang jauh lebih besar melampaui aibnya di masa lalu. Hanya dengan cara itulah mereka dan dunia dapat menghapus atau setidaknya menutupi sejarah kekal yang kelam mineirazo 6 tahun silam.


JANGAN LUPA GAES!!!



Quote:
org.javaAvatar border
n.h3Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan