Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yogaSeptiansyahAvatar border
TS
yogaSeptiansyah
TRANSFORMASI POLITIK GAGASAN KE POLITIK GAS-GASAN


Perseteruan daring massa pendukung Jokowi atau yang lebih dikenal dengan cebongers dan massa pendukung Prabowo atau yang lebih dikenal dengan sebutan kampreters sudah sampai pada titik yang menurut kami (homo sapiens) sangat meresahkan, mengganggu, dan menjengkelkan. Beranda pembuka pintu silaturahmi kini berubah 180 derajat. Buzzer-buzzer media sosial kedua kubu seolah sudah kehabisan peluru tapi memaksa diri untuk terus berperang yang akibatnya sampai pada grup whatsapp keluarga yang tak luput dari perpecahan.


Nilai-nilai edukasi dalam demokrasi pun sirna. Idealnya proses demokrasi dapat mendidik masyarakat untuk berfikir kritis dan masuk akal. Ya, setidaknya 5 tahun sekali ada ilmu yang didapat dari proses politik tersebut. Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya, cebong dan kampret lebih fokus ke serangan-serangan personal yang menurut kami sangat tidak penting dan tidak bernilai edukasi.

Memang tepat sasaran jika tujuannya hanya untuk merebut simpati masyarakat kelas baperan atau sumbu pendek. Menurut Hasil survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menyimpulkan sebagian besar pemilih Joko Widodo tidak tamat sekolah dasar (SD). Sementara basis pemilih Prabowo Subianto sebagian besar pemilihnya memiliki tingkat pendidikan S2 atau S3. Dari hasil tersebut memang terlihat dari awal keberadaannya pendukung Prabowo dinilai lebih terliterasi dengan baik.

Meski begitu rupanya pendukung Prabowo tak mampu menjadi tren pasar, Kalah sama yang mereka anggap sinetron selama ini. Dari survey yang belakangan keluar sebagian besar masih menyimpulkan Jokowi sebagai pemenang di kontestasi mendatang. Sayangnya mereka sendiri sekarang malah ikut arus. Sampai hiburan masyarakat di kritik secara serius. Masih ingat kan kritikan yang muncul gara-gara Jokowi pake stuntman kemarin? harusnya kampret introspeksi disitu, mau gimana lagi wong memang panggungnya lebih besar, tim kreatifnya lebih bagus, dan masyarakat terhibur. Hal-hal semacam inilah yang membuat kami jenuh dengan dinamika media sosial yang kian tidak santai dan tidak mendidik. 

Meskipun kami jengkel tapi kami mengerti. Modal yang dikeluarkan untuk mencapai kekuasaan di negara ini memang tak pantas dibilang sedikit, kalau kalah sponsor bisa marah-marah. Hehehe. Lagi-lagi materi menjadi akar dari tak sehatnya proses politik. Dari politik gagasan menjadi gas-gas an. Siapa yang paling kuat nge gas yang menang. Pendukungnya pun begitu, siapa yang paling nge gas di kolom komentar dia yang menang. Kamu ikut jadi cebong apa kampret?

CENDOL MONGGO BATA OJO...

emoticon-WowcantikBUDAYAKNO RATE YO... emoticon-Wowcantik

0
867
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan