Hello semuanya, akhirnya saya ada waktu lagi untuk ngetik-ngetik cantik review mouse-mouse ajaib yang berkeliaran di pasar Indonesia. Kali ini saya mendapatkan kesempatan emas untuk mereview salah satu produk yang terhitung lumayan baru kalo di pasaran Indonesia. Yaitu... EVGA Torq X5. Diluar sejujurnya ini barang yang sudah cukup lumayan lama beredar. Cuma berhubung distributor di Indonesia pada saat itu kurang ada yang tertarik dengan pasar gaming mouse, baru ada sekarang yang masukin EVGA TORQ X5 secara resmi. Mari kita langsung saya lanjut ke segment berikutnya di review ini.



Berikut spesifikasi dan fitur dari EVGA TORQ X5 (untuk selanjutnya biar ndak capek pake caps lock, kita sebut X5 aja ) :



PixArt 3988? Hell yes.





Packaging mouse ini datang dengan bentuk yang lumayan casualuntuk gaming mouse. Typical old kinzu bos. kebanyakan di-wrap kardus dengan mouse yang dilindungi mika plastik keras. Nothing interesting, kecuali dari sisi bonusnya sih. Kayaknya EVGA ngerti, kalau ngejual mousefeet bikin susah aja, makanya mereka langsung kasih gratis mouse feet (kalo umur mousenya sanggup tahan sampai mousefeetnya aus duluan). Hal kecil, tapi lumayan penting , mengingat kalo ketemu user yang demen koleksi mouse untuk pemakaian jangka panjang (seperti saya) , mousefeet itu rada penting, apalagi kalo pakenya di hardpad.



Yap, cukup untuk packagingnya. Mari kita lanjut ke bagian build. Mouse ini bagian palm rest sampai bagian clicknya terbuat dari bahan ABS yang finishingnya glossy. Pros/Cons sih kalo finishing gituan. Ada yang demen, ada lagi yang ndak, kembali lagi ke preferensi masing2. Yang pastinya fingerprint magnet. Tapi ndak ada acara coating nyelotok lagi kalo kena kuku tajem atau sejenisnya. Untuk sidegripnya terbuat dari bahan ABS juga, cuman coatingnya rada-rada karet, tapi karet keras. Kadang hampir ndak berasa seperti karet malahan. Untuk jangka panjang daya tahannya masih belum ditest, tapi harusnya kalo bahannya kayak gitu lumayan tahan lama sih dan ndak gampang lengket2. Overall untuk urusan build lumayan solid. Ndak ada celah untuk fittingnya, ndak ada feeling terlalu kemurahan. Beratnya juga lumayan ringan (typical hampir sama kayak sensei RAW), jadi pegangnya juga ndak capek2 amet.

Scrollnya tipikal tactilenya yang halus. Bahan wheelnya dikasih ring dari bahan karet untuk menambah grip. Bukan typical mechanical scroll kayak di logitech G502 series ke atas (yang ada free scrollnya), ndak terlalu tactile kayak di roccat kone series, slgihtly lebih halus daripada rival 700. Tactilenya halus , cukup halus untuk merasakan satu click. Overall not bad buat scrollnya, cuman sayangnya ndak tembus LED aja. Jadi kalo difoto kurang eye-catchy (preferensi pribadi).

Kabelnya uda braided (well, typical standard gimmick these days). Finishing untuk usbnya biasa, bukan gold plated (not gonna help much though kalo gold plated). Kabelnya ndak terlalu lentur untuk ukuran yang brainded. Ndak selentur kabelnya kana v2. Typical sama kayak g502 lah tingkat kakunya. Ndak sampai level mengganggu sih, tapi kalo bisa lebih lentur yha lebih bagus. Untungnya ada dikasih gimmick cable gie yang ada printing EVGAnya. Not bad kalo buat bahan foto .

Mouse ini ambidextrous (dan gripnya lebih ke arah claw dan fingertip). Jadi kalo mau dipakai ama kidal pun pretty much no problem. 2 tombol di thumbgrip, 2 tombol di pinkie grip. Masalah umum di mouse ambidextrous adalah posisi tombol yang kadang sangat mengganggu kalo dipakai, jadi gampang sembarang ketekan. Cuman berhubung ini posisi tombol tambahannya rada kedepan, jadi untuk yang jarinya ndak terlalu panjang, lumayan aman. Dan kalaupun kesentuh, ndak gampang-gampang amet ketekan karena switchnya lumayan agak keras dikit. Di tengah mouse juga dilengk

Klik kiri dan kanannya.... to be honest ndak terlalu lembut. Di zaman skarang semua pada adu2 lembut keluarin mouse yang clicknya lembut tapi tactilenya berasa (look at g900 or sensei. Kliknya tactile, tapi lumayan lembut. Not to mention G403 lagi, super tactile tapi lembut). Yang si X5, rada keras kliknya. Kerasnya ndak sampai level kana , lebih diantara kana dan sensei. Slightly lebih keras lagi kliknya. Cuman bergantung ama posisi jari sih. Kalo kliknya rada ujung jadi lumayan ringan juga. Cuman kalo posisi jarinya deket scroll , rada keras dikit (at least for me).



And there goes the light. Tenang, ada LED2an koq untuk mouse ini. Yang idup di logo EVGAnya, light strip 2 biji, masing2 diantara thumbgrip/pinkie grip ama palm restnya, DPI indicator, dan juga di pantatnya ada satu garis (sexy abis yang segaris ini, let the photo speaks for itself dah). Semua spot LED sayangnya ndak bisa dicustom untuk masing-msaing. Dan indikator untuk profile adalah melalui warna LED di seluruh posisi mouse.



See???? Sexy abis buat urusan posisi lampunya. Apalagi kalo ngambil fotonya pake lightning dan angle yang bener .

Overall, pretty much okay untuk buildnya. Solid enough with glossy finish. Bahannya bukan yang gampang ngelotok, LEDnya super sexy. The only thing yang saya kurang sreg cuman kliknya aja yang rada berat dikit. Tapi itu semua kembali lagi ke preferensi masing-masing. Scroll lumayan oke, rada lembut malahan tactilenya. Posisi thumb ama pinkie buttonnya rada maju dikit, jadi ndak gampang ketekan untuk pasar Asia. Kabel tingkat kelenturannya masuk hitungan oke, cuman kalo bisa untuk selanjutnya lebih lentur lagi. Not bad at all sih overall. Ditambah lagi posisi LEDnya sexy abis buat difoto .

Mari kita lanjut ke bagian paling penting, yaitu bagaimana performa X5 ini.





Seperti di bagian spesifikasi , saya ada highlight dikit. Sensor yang dipakai adalah pixart a3988. Sama seperti yang dipakai Deathadder 2013 dan Deathadder Chroma. Deathadder terkenal dengan smoothingnya (yang pretty much banyak yang demen, seperti saya), ini kalo dari hasil ngukur sih lebih ke bagian "agak RAW"nya. Yha sesuai apa yang dibaca sensor sih. Feed dari sensor ke cursor lumayan "as if", alias no acceleration, no angle snapping, speed acceleration juga sudah lumayan tinggi. Not bad at all, masuk hitungan super bagus sih untuk sensornya. Sedikit kurang stabil di speed tinggi , cuman ndak kacau-kacau amet, masuk itungan lumayan oke di level harganya. Untuk lebih lanjutnya silahkan dilihat dari hasil test di bawah ini.



LOD (lift off distance) dari mouse, kalo mau jujur, super rendah. Ini sih asik abis kalo demen yg LoDnya super rendah (LoD -> jarak sensor mouse masi detect surface pada saat mouse diangkat). Dari driver bisa disetting (akan dijelaskan di bagian selanjutnya), dan kalau disetting ke low, LoDnya sudah dibawah 2mm, super low abis. Personally sih saya demen abis LoDnya di mouse ini. Saya bisa pakai mouse ini diatas scarab tapi masih masuk super rendah LoDnya.



Driver yang diberikan untuk X5 ini lumayan lengkap untuk settingannya. Macro bisa per process di setting ulang, delay masing-masing bisa di custom semua. Untuk bagian settingan sensor juga lengkap. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, LODnya bisa diganti seenak jidat sesuai selera. Warna LED bisa dicustom untuk masing-masing profile (lengkap dengan LED mode). Untuk lebih lengkapnya silahkan liat dari screenshot aja deh. Lumayan ngejelasin semuanya koq .



Overall, untuk performa si x5 masuk itungan lumayan sangat bagus. Sensornya lumayan responsif , bahkan di kecepatan tinggi. No acceleration, no jitter, no angle snapping. LoDnya juga masuk itungan rendah. Acceleration maksimal sudah diatas 3 m/s sudah masuk itungan super kenceng untuk manusia. Fitur-fitur di drivernya juga lengkap, pretty much mau setting apapun bisa. Cuman paling kurang fitur tambahan aja seperti kalo di SS ada gamesense , ama save settings online (seperti di driver apps Razer/SS/Cougar yang sudah bisa save di cloud). Other than that, performa mouse ini outstanding abis untuk level harganya.





Kesimpulannya? Simple, mouse ini membawa tantangan baru untuk mouse di kelas harga IDR 900k-an, dengan grip ke arah claw dan fingertip. Selama ini hanya ada Sensei series dan juga G403, sekarang ada EVGA TORQ X5. Build oke, performa oke, fitur lengkap. Tinggal urusan klik aja yang slightly rada berat. Sisanya sih uda lebih dari cukup untuk dipakai daily dan juga untuk gaming. Semoga kedepannya TORQ series makin maju, dan juga minus-minus seperti klik kurang lembut dan juga kabel yang rada kaku dikit bisa diperbaiki di versi selanjut. Thanks kepada printis computer yang sudah membantu untuk demo unit EVGA TORQ X5 ini. Semoga kedepannya bisa main2 ke gaming gear EVGA yang lain.

See ya on my next review