Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Edi Dermawan Salihin, ayah Mirna Salihin, mengklaim, dirinya mengantongi informasi tentang Jessica Kumala Wongso dari pihak Australian Federal Police (AFP). Informasi tersebut dianggap penting.
"Gini loh. Amunisi AFP ada, tetapi dia enggak bisa kasih polisi Indonesia," kata Dermawan saat wawancara khusus dalam acara Aiman di Kompas TV, Jakarta, Senin (8/2/2016).
Dermawan memastikan, informasi dari AFP berkaitan dengan kasus Jessica. Namun, informasi tersebut tidak diberikan kepada penyidik lantaran ditakutkan penyidikan menjadi jauh lebih berat. Pasalnya, informasi tersebut terindikasi pidana.
"Iya (berkaitan pidana)," kata Dermawan. (Baca: Kasus Mirna, Polda Metro Jaya Bekerja Sama dengan Kepolisian Australia)
Bukan perkara mudah bagi warga sipil untul dapat mengakses data dari AFP. Saat ditelusuri, informasi Dermawan ternyata diperoleh dari kenalannya di AFP.
"Kalau orang punya koneksi, teman, pasti mudah. Makanya, berteman sebanyak mungkin. Kalau (punya) musuh, gampang. Kalau teman, mungkin dibantu," kata Dermawan.
Mirna tewas setelah minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016 lalu. Ketika itu, ia sedang bersama dengan dua temannya, Jessica dan Hani.
Hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan, kopi yang diminum Mirna mengandung racun sianida.
Polisi telah menetapkan Jessica sebagai tersangka kasus pembunuhan itu pada Jumat (29/1/2016) malam, dan menangkap dia keesokan harinya, Sabtu (30/1/2016) pagi.
edit dulu,sumurnya lupaa...
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ratkan.Jessica
hebat ya om der, afp kaga mau kasih bukti ke polisi indonesia tp mau ksh ke om der.
segampang itukah mendapatkan info kl punya "kenalan" di AFP. Polri aja hrs koordinasi dulu dl dgn kedutaan, yg pastinya melewati proses yg ngejelimet sblm bs kerjasama dgn kepolisian negara lain. masa sih om der setrong banget bs dpt info dr afp dgn segampang itu???