Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aizozeoAvatar border
TS
aizozeo
koar amatiran vs pendapat ahli, yg akhirnya jadi bacotan doang, dan kasus angelina
Hai agan-agan, cuma mau nyampaiin pendapat

Ini trit bakalan panjang, 1416 kata, kalo komen cuman baca dari judul ya serah emoticon-Cool

Quote:


kesimpulan ane taruh atas tuh biar baca dulu dikit

mulai tulisannya dari sini emoticon-Cool

Heeemm, kali ini mau nulis tentang amatiran (bisa juga yang nggak tau apa-apa) vs professional, panjang sih dan mungkin menohok dikit, gak sependapat juga silahkan, sependapat juga silahkan, sebenernya ini gara-gara ada kasus pembenuhan anak yang di bali itu sih, nah apa hubungannya? Hubungannya adalah tim forensik polisi vs masyarakat sipil, pemerintah ahli vs masyarakat sipil, dan ahli ahli lainnya vs masyarakat sipil, kalo ahli media ntah ditaruh sisi mana, pilih aja sendiri.

Pertama, masalah kasus hilangnya anak di denpasar, pertama kali kasus mencuat itu gara-gara ada pemberitaan anak hilang, nah setelah itu keluarga angkatnya diberitakan pasif dalam memberikan informasi dan mendukung pencarian, sampai polisi dan menteri pun ditolak, heeeemm emang kalo kayak gitu mencurigakan sih, tapi ya nggak tau juga ada apa dibaliknya kan, okelah kalo secara manusiawi pasti pikirannya, waah ini ibu angkatnya kenapa pasif gini, jangan-jangan.... jangan-jangan......... lazim sih, nah setelah 3 mingguan, anaknya ditemukan dalam kondisi sudah mengenaskan, naaaah tim polisi sudah menetapkan pelaku pertama adalah laki-laki dirumah angeline yang berpangkat satpam (di berita udah banyak, yahooing lah atau googling), setelah ditetapkan itu memang masih dalam penyelidikan juga, tapiii yang jadi adalah sudah menjamurnya stigma jelek kepada ibu angkatnya, stigmanya banyak, ada yang ibunya sebenarnya pelakunya, terus satpamnya jadi kambing hitam, ada stigmya yang konspirasi membunuh tentang warisan karena suaminya ngasih warisannya ke angeline, katanya lho ya, ada lagi bahkan katanya bapaknya juga dibunuh ibu angkatnya, intinya yang menuduh ibu angkatnya sebagai pembunuh utama lah. Hal ini semakin menjamur karena apa? Media, bener, nah makanya media nggak aku taruh di sisi manapun. Padahal polisi dan forensik yang notabene lebih mempunyai skill dan pengalaman belum memberikan statement bahwa ibu angkatnya adalah pelakunya, oke dari alasan polisi belum memberikan statment itu, muncul lagi tuduhan bahwa polisi sudah berkomplot dengan ibunya, menutup nutupi kasusnya, terus psikolog dan lain sebagainya juga memberikan statment bahwa ada alasan kenapa keluarganya pasif, banyak lagi yang komen psikolognya konspirasi juga sama ibu angkatnya. Ini lama-lama freemason disangkut-sangkutin nih.emoticon-Cape d... (S)

Oke sebelum jauh banget, mungkin bisa coba liat film judulnya “Prisoners” , ini sangaaaaaaaaaaaaaattttt mirip kasusnya dengan itu, oke kalo mau nonton stop disini langsung liat, kalo pegen lanjut spoilernya dikit, nah disitu diceritakan ada dua keluarga yang anaknya ilang, sama-sama umur 8 tahunan juga, naaah si bapaknya satu anak ini mencurigai seseorang karena sebelum ilang si 2 anak ini main di mobil van nya, kalo ditonton terus emang aku juga ngerasa dia yang nyulik bahkan membunuh, soalnya tokoh lain juga dukung bahwa dia yang nyulik, sampai akhrinya yang dituduh tadi diculik terus diinterogasi oleh bapak-bapaknya anak yang ilang, bukan interogasi macem, “apakah anda menculik anak saya”, bukan, di dinterogasi dengan kejam, diculik, dikurung dalam ruangan sangat semit tanpa penerngan, setiap ditanya, dia disiram air asam kuat, lalu suatu hari dia dipukulin sampai remuk wajahnya, lalu kuku-kukunya dicabutin, tetep nggak ngomong, kejam sumpah, aku nggak berani liat waktu disiksa , (oh iya dia orang autis, yaaa di film diibaratkan psikopat), tau nggak akhirnya gimana? Ternyata memang bukan dia, tetapi orang lain yaaaang dari awal udah muncul tapi nggak akan ada orang kepikiran bahwa dia yang bunuh, daan yang tau pelaku sebenernya adalah siap? Polisi (yang di film sebagai tokoh yang punya ilmu tentang hal-hal gini).emoticon-Blue Guy Peace

Oke korelasi film dengan kasus angeline sangat mirip, tapi memang ibu angkatnya nggak disiksa fisik, tapi disiksa tuduhan, wait dititik ini aku nggak ngomong ibunya pelakunya atau bukan yak, kita asumsikan bahwa pelakunya memang satpamnya dan masih dalam penyelidikan dan semua orang dirumah itu kecuali satpam sebagai saksi, oke coba simpulkan aja sendiri dengan film diatas.
Nah mirip sama kasus diatas, contoh lain adalah masalah ekonomi negara, banyak yang ngomong ini itu ini itu tanpa ada data, padahal udah ada ahli ekonom yang ngomong bahwa ekonomi negara kita bagus(misal), nah tetep aja kukuh ekonomi kita ancur, okelah data ambil dari berita detik kek apa kek, tapi yang nulis di berita itu juga dapat data darimana? Data valid kagak? Udah cek data yang sama tapi dari lembaga berbeda kagak? Contoh lain banyak juga sih kalo mau nambahin, jadinya masyarakat sipil yang yaa bisa dikatakan skillnya dibawah para ahli banyak yang kritisi tanpa punya ilmunya, Cuma bisa koar-koar tanpa ada landasannya, yaa paling landasannya Cuma emosional dan ikut-ikutan (jadi inget kata dosen, kalo ngomong salah tapi banyak orang ngomong, jadinya bener), nah dari koar-koar itu muncul suatu ide atau suatu pendapat, nah ide ini dikembangkan oleh media-media abal-abal yang tulis ini tulis itu tanpa riset, akhirnya ide ini menyebar menjadi suatu ide masyarakat, istilahnya udah menjadi kesepakatan bersama lah, dari kesepakatam bersama ini jika ada pendapat lain (yang meskipun bener) bertentangan dengan kesepakatan tadi itu yaaa dianggap salah meskipun yang berpendapat adalah orang yang lebih ahli. emoticon-Malu (S)

Masalah ide ini pernah liat film v for vendetta (yang sekarang topengnya banyak dipake anak alay padahal kagak tau itu wajah siapa di topengnya) “We are told to remember the idea, not the man, because a man can fail. He can be caught, he can be killed and forgotten, but 400 years later, an idea can still change the world. I've witnessed first hand the power of ideas, I've seen people kill in the name of them, and die defending them... but you cannot kiss an idea, cannot touch it, or hold it” artinyaaa, kita lebih baik memngiat ide bukan manusia yang memberi ide tersebut, karena manusa bisa gagal, dia bisa ditangkap, dibunuh dan dilupakan, tapi 400 tahun kemudan, sebuah ide masih bisa mengubah dunia, aku telah melihat kekuatan suatu ide, aku telah melihat orang-orang membunuh karena ide dan mati mempertahankan ide tersebut, tapi kamu tak dapat mencium ide tersebut, tak dapat dipegang, atau ditahan emoticon-Cendol (S)

Masalah lain adalah media, heeem ini susah ditaruh mana nih, kalo akhir0akhir ini emang media agak menyedihkan, istilahnya mendramatisir suasana dan malah memperburuk suasan, liat aja mana ada berita-berita bagus (ada sih dikit) isinya kalo kagak yang pelaku ini yang salah ini, bukan malah mengajak untuk berprasangka baik. Tapi tentu saja keobjektifan berita di media itu bukan Cuma media yang menentukan tapi kuta juga, contoh gini, berita A memberitakan bahwa ekonomi lagi bagus, karena berita itu nggak sependapat sama lu, jadinya lu pikir waah ini berita ada yang beli nih udah diatur biar keliatan bagus ekonomi negara(misaaaal), padaaaaahl kenyataannya emang bagus, nah disini, kalo dipikir, siapa yang membuat berita tersebut menjadi subjektif? emoticon-Malu (S)

Oke jadi mungkin kalo pada baca tulisan diatas bakalan narik kesimpulan, wah berarti kritis kagak boleh? Bolehlah, elu mau kritis banget juga boleh tapi elu harus punya data, punya landasan atau yang lebih mending punya ilmunya, bukan Cuma ikut-ikutan atau landasan emosi doang, yang elu kritisi juga harus lu pandang dalam sudut yang banyak, ya kalo mungkin dari sudut pandangan lu bener, apa mungkin juga dari sudut pandang lain bener? Kagak juga. Kalo di jurusan teknik yang pernah dapat namanya PRD (pengantar rekayasa desain disitu belajar gimana melihat masalah itu dari banyak sudut pandang, kalo diambil contoh misal lu mau bangun industri apa gitu di suatu tempat, oke kalo dari sudut pandang anak teknik tempatnya oke, kontur tanahnya sip, dll, lah tapi dari anak sosial? Waah ntar kalo ada industri masyarakat bakal bergejolak(misal) kalo dari anak budaya misal budaya di industrinya nggak cocok sama masyarakat sekitar, itu contoh, nah itu diterapin dah dalam hal kritisi juga. Dan yang paling penting kritik itu bukan masalah menghakimi orang, ntah yang lu kritisi orangnya baik apa jahat sejahat kaiju yaa nggak bisa lu hakimin juga.
Oh iya masyarakat sipil diatas itu bukan berarti keseluruhan tetapi hanya segelintir masyarakat yang merasa seperti itu, kalo kagak merasa yaudah hahaha emoticon-Big Grin

Nah kesimpulannya, ini buat yang males baca tulisan jelek diatas dibuat point aja
- Jangan koar-koar berpendapat tanpa landasan data, skill, dan hal-hal yang nyata, jangan Cuma berdasarkan emosi doang
- Kritisi boleh, tajem banget juga bagus, tapi jangan menghakimi dan kritik itu tujuan untuk membangun
- Jangan merasa sok pinter dari pada yang ahli( contoh disini yang koar-koar ibu angkatnya yang bunuh dengan segala teori konspirasi zionis, tapi inget, skill belum sama kayak tim forensik
- Media itu hanya sarana menyalurkan, ntah yang disalurkan itu udah difilter atau udah ditambah-tambahin, tinggal pinter-pinter aja ambil yang bener, bandingin sama berita lain
- Ini masalah angeline, plis emang dari awal aku juga udah curiga sama ibu angkatnya, tapii jangan berlebihan sampe menghakimi

bahwa yang bunuh itu ibu angkatnya, apalagi sampai menjadi suatu ide bersama atau itu tadi kesepakatan bersama, kita bukan tim forensik atau polisi yang bisa menyatakan seperti itu

Mau nambahin silahkan, mau gak sependapat juga silahkan, mau ngasih bata juga silahkan, mau ngerate 1 juga silahkan, ya serahlah mau ngapain ahahaha

ini pendapat pribadi ane doang emoticon-Metal no sumber dan pasti no repsol emoticon-Big Grin

komen bermutu taroh pejwan emoticon-Cool

Quote:


nah bener banget gan kritisi dan opini emang penting banget, tapi yang ane garis bawahi disini adalah kritisi tanpa penghakiman, contohnya: "ya polisi harusnya gini gini gini", tanpa ada kata polisi busuk bejat lah dlsb lah

Quote:


bener banget gan emoticon-Big Grin
Diubah oleh aizozeo 11-06-2015 12:40
0
6.5K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan