Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wibhisonoAvatar border
TS
wibhisono
Ekspor Produk Grafika Indonesia Tertinggal Jauh
SEMARANG (SK) – Produk Grafika Indonesia masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan kondisi produk yang sama yang dihasilkan oleh beberapa kawasan se-ASEAN.

Karena itu, perlu dukungan penuh dari berbagai pihak agar produk percetakan bisa sama dengan negara-negara se-ASEAN, khususnya, Singapura dan Thailand.

Ketua DPP Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Pusat Jimmy Juneanto mengakui, ekspor produk percetakan Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dari negara-negara ASEAN lain, seperti Singapura maupun Thailand.

”Mengingat nilai ekspor produk percetakan kita masih kalah dari Singapura, untuk itu PPGI harus terus memacu ekspor,” katanya ketika membuka ”Central Java PPGI Prepress, Printing, and Packaging Expo 2015” di New PRPP Convention Centre, Semarang, baru-baru ini.

Menurut Jimmy, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk grafika masih kurang dari 200 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Sebenarnya Indonesia bisa menciptakan kondisi yang sama jika pemerintah mampu untuk mengutamakan iklim yang kondusif bagi para industri grafika.

Sebab bagaimana pun langkah konkrit yang dilakukan oleh pemerintah sangat ditunggu-tunggu. Sehingga, memberikan nuansa yang positif bagi industri grafika itu sendiri.

Jika pemerintah dapat mendorong industri grafika tersebut maka bukan tidak mungkin potensi datangnya devisa cukup besar.

Selain, perlu kebijakan antardepartemen yang searah untuk saling mendukung dalam proses perijinan lebih cepat.

Di sisi lain, Singapura mampu mengemas 1,6 miliar dolar AS, sama dengan Thailand. Jika menilik ketersediaan bahan baku serta banyaknya industri percetakan, mestinya nilai ekspor Indonesia bisa lebih tinggi lagi.

Dikemukakan, upaya memacu ekspor bisa ditempuh dengan membentuk kawasan industri grafika terpadu. Melalui langkah itu, kelak antarindustri bisa saling mengisi sejak dari hulu sampai hilir.

Ia sangat berharap, Provinsi Jateng bisa dikembangkan sebagai kawasan industri terpadu khusus percetakan. Lokasi ideal berada di Bawen, Kabupaten Semarang.

”Kami menginginkan adanya sebuah kawasan industri terpadu untuk industri grafika. Hal ini dimaksudkan supaya industri grafika dapat lebih berkembang, khususnya saat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” tuturnya. (K2)

Sumbernya:
http://www.suarakarya.id/2015/03/24/...ggal-jauh.html
0
796
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan