dasuspectAvatar border
TS
dasuspect
Kesejahteraan Rezim Jokowi-Jk Hanya Ilusi
DETIKISLAM.COM - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi – JK memiliki Program Trisakti yaitu berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Banyak kalangan berharap program tersebut berhasil diwujudkan. Seperti yang diungkapkan oleh Pengamat politik dari FISIP Universitas Lampung Syafarudin MA yang mengajak semua pihak, untuk mengawal dan mendukung Program Trisaksi yang diusung duet pemimpin baru Indonesia itu sehingga dapat memajukan Indonesia dan menyejahterakan rakyat negeri ini.

Lebih lanjut Syafarudin mengharapkan, Jokowi-JK dapat setiap bulan menjaga suasana kegembiraan rakyat, jangan sampai Jokowi-JK menerapkan kebijakan ekonomi yang didikte oleh pasar atau kepentingan neoliberal yang bisa menyengsarakan rakyat terutama terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sebagaimana telah banyak diberitakan di media, bahwa november nanti, pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini tentu akan menuai pro dan kontra, mengingat BBM banyak dibutuhkan oleh orang banyak. Kalangan yang setuju dengan kenaikan BBM bisa dipastikan adalah orang-orang yang terlibat dalam pemerintahan Jokowi, antek asing atau pengusaha BBM yang ingin mengeruk keuntungan yang besar dari kenaikan BBM.

Kepentingan Asing Sangat Nyata

Jokowi dengan segala pencitraan yang melekat kepadanya, banyak yang menaruh harapan besar membawa Indonesia menuju kesejahteraan. Adalah hal yang wajar ketika kesejahteraan menjadi impian semua orang, karena itu merupakan fitrah manusia. Namun kita juga harus membuka mata lebar-lebar, kesejahteraan yang seperti apa yang akan diwujudkan oleh pemerintahan Jokowi-JK nanti. Kalau kesejahteraan segelintir orang yang memiliki kapital, itu sangat mungkin terwujud, mengingat ketika pemilu, Jokowi-JK didukung oleh korporasi-korporasi yang memberikan modal kampanye. Maka sangatlah mungkin bila kebijakan yang nanti akan dikeluarkan adalah kebijakan yang pro pengusaha bukan pro rakyat. Bisa dilihat dari rencana kenaikan harga BBM November nanti. Bukankah sebagaian besar rakyat menolak kenaikan harga BBM? Lantas demi kepentingan siapa kenaikan harga BBM tersebut kalau bukan demi kepentingan segelintir orang (baca: pengusaha) yang ingin meraup keuntungan yang besar? Jika kebijakan menaikan harga BBM -yang akan berimbas pada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, jasa transportasi- tetap akan dilakukan, maka yang terjadi adalah daya beli masyarakat akan menurun, kemiskinan akan bertambah. Alih-alih ingin mewujudkan kesejahteraan rakyat, yang terjadi malah menambah beban rakyat, rakyat lagi-lagi menjadi korban. Kesejahteraan akan menjadi sebuah ilusi. Kesejahteraan adalah hal yang akan menjadi jauh panggang dari api.

Terlebih lagi, kita semua tahu, bahwa di belakang Jokowi ada asing yang berperan dalam kemenangan Jokowi-Jk. Pada pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden senin, (20/10/2014) kemarin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, datang ke Indonesia untuk mewakili Pemerintah Amerika Serikat menghadiri pelantikan Presiden RI, Joko Widodo.

Selain itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, pada hari Minggu, 19 Oktober 2014 bertolak ke Jakarta untuk ikut menghadiri pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo. Namun, sebelum bertolak dari Canberra, dia merekam pesan khusus bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pesan khusus tersebut diunggah ke media sosial Youtube. Dalam pesan bertajuk “Sebuah Pesan dari Perdana Menteri – Pelantikan Presiden Joko Widodo”, pemimpin Partai Liberal itu menggambarkan betapa pentingnya membina hubungan dengan Indonesia.

Abbott memaparkan berbagai fakta dari Indonesia, seperti Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, negara ketiga demokrasi terbesar dan diprediksi akan menjadi negara demokratis terkuat di dunia bersama dengan India. Belum lagi dengan prediksi Indonesia akan menjadi negara yang memiliki perekonomian terkuat ke-4 di dunia.

Abbott kemudian menerapkan kebijakan luar negeri Australia untuk lebih banyak fokus ke Jakarta ketimbang ke Jenewa, Swiss.

Sangat jelas, AS dan Australia sangat berkepentingan terhadap Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, inilah yang menjadi salah satu daya tarik Indonesia di mata asing. Asing sangat berkepentingan dengan Indonesia salah satunya adalah karena ingin mengeruk kekayaan alam Indonesia. Sangat nyata sesungguhnya kepentingan asing dapat terbaca. Siapa yang mengeruk emas di Papua? Siapa yang mengeksploitasi minyak di Cepu, Natuna, dll? Terjawab bukan?

Maka, meski program Trisakti Jokowi digadang mampu mendongkrak kedaulatan dan kesejahteraan, namun keterlibatan asing (AS dan Australia) yang makin dominan di negeri ini akan menghilangkan semua harapan tersebut. Kesejahteraan hanya akan menjadi sebuah ilusi.

Mencabut Mental Bangsa Terjajah

Realitas penjajahan politik dan ekonomi yang sangat nyata dilakukan oleh Asing (AS dan Australia) tidak lantas membuat rakyat dan pemerintah sadar dan tergerak menolak intervensi asing di Indonesia. Meski ada beberapa yang telah tercerahkan, namun kebanyakan rakyat masih belum menyadari penjajahan gaya baru ini. Inilah realitas mental bangsa ini, mental bangsa terjajah. Padahal telah terbukti secara nyata bagaimana pengerukan kekayaan alam yang dilakukan oleh bangsa penjajah tersebut telah menyebabkan penderitaan rakyat. Namun pemerintah tetap membiarkan penjajahan tersebut berlangsung, pemerintah tetap melakukan -apa yang mereka sebut- kerjasama, baik bidang ekonomi, politik maupun keamanan.

Sungguh absurd jika pemerintah berharap kesejahteraan dapat terwujud sementara asing tetap dibiarkan menjarah kekayaan alam negeri ini. Maka, putus hubungan dengan negara penjajah adalah hal yang niscaya jika ingin kedaulatan dan kesejahteraan negeri ini dapat terwujud, sekaligus dapat mencabut mental bangsa terjajah. Wa Allahu ‘alam.[]Oleh : Lilis Holisah, Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma’had al-Abqary Serang – Banten
0
1.1K
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan