Ahok: 'Penuhi HAM dengan Sejahterakan 10 Juta Warga DKI'


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama bercerita, pernyataannya yang lantang menanggapi pelaku tindak anarkis  menyebabkan dirinya pernah dimintai tanggapan tentang Hak Asasi Manusia (HAM) oleh pegiat Ham Kota. Menurut pria yang karib disapa Ahok pertanyaan tersebut dijawab dengan sederhana.

Menurut Ahok memenuhi HAM adalah dengan memenuhi pendidikan, rohani, makanan, dan kebahagiaan 10 juta warga Jakarta.  Kesejahteraan menjadi salah satu bagian dari HAM yang mesti dipenuhi.

"Saya ingin 10 juta orang di DKI ini, kepalanya, perutnya, dompetnya penuh. Dia sekolah, terdidik, rohaninya baik, berseni, bahagia,  dan sehat,  punya daya beli yang baik," ujar Ahok di Ancol, Jakarta, Selasa (14/10/2014)

Sehingga  menurut Ahok, apabila ada segelintir orang, yang akan mengganggu 10 Juta warga Jakarta yang ingin memenuhi HAM nya maka, dirinya tidak segan untuk bertindak  tegas. Apabila punya kewenangan menurut Ahok dirinya akan memerintahkan untuk menembak para pelaku tersebut.

"Tapi kalau ada 1000 hingga 2000 orang yang akan mengancam nyawa 10 juta ini, dan ketika saya peringatkan dia tidak ikut, saya akan perintahkan tembak di tempat. Sekalipun ada TV menyorot," ujar Ahok.

Ahok  menjelaskan itulah yang disebut keadilan. Itu pula yang menjadi alasan mengapa  negara dipersenjatai, yaitu  untuk mewujudkan keadilan di masyarakat.

"Inilah tugas pemerintah, dewi keadilan saja bawa timbangan, matanya ditutup. Ini artinya, negara dipersenjatai, aparat dipersenjatai, negara boleh memegang senjata, dalam rangka menertibkan, menegakkan hukum, supaya warganya bisa hidup nyaman, tertib dan aman," ujar Ahok.

Sumber:
http://www.tribunnews.com/metropolit...juta-warga-dki


Bertindak benar dan tegas untuk kepentingan orang banyak sesuai dengan konstitusi...
Dan berani mati untuk konstitusi, Indonesia perlu lebih banyak orang seperti ini untuk memperbaiki bangsa ini yang sudah terlalu lama terpuruk kedalam keadaan yang tidak menentu mau kearah mana.