Senin, 13 October 2014 21:36:41
ASATUNEWS - Atlet legendaris Indonesia yang merebut dua medali emas Asian Games 1962 dari nomor lari 100 meter dan 110 meter gawang, Mohammad Sarengat, wafat dalam usia 74 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Senin (13/10).

Beliau tutup usia pada pukul 13.45, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Sarengat meninggal dunia 15 hari jelang peringatan ulang tahunnya yang ke-75 tahun. Selain sebagai atlet lari, Sarengat pernah menjadi Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

“Kami dari PB PASI tentu sangat kehilangan karena Pak Sarengat merrupakan pihak yang berjasa bagi Indonesia. Dia juga pernah mengabdi di PB PASI sebagai ketua bidang organisasi tahun 1979-1990. Setelah itu baru di KONI,” kata Wakil Sekretris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Ateletik Seluruh Indonesia, Sri Hastuti Merdiko.

Lahir pada 28 Oktober 1939, Sarengan merupakan salah satu atlet yang membawa Indonesia ke peringkat kedua Asian Games 1962 di Jakarta. Sampai sekarang, Sarengat menjadi satu-satunya sprinter Inddonesia yang mampu menyumbangkan medali emas pada pesta olahraga terbesar se-Asia itu.

Catatan waktu yang ditorehkan Sarengat di multiajang olahraga empat tahunan tersebut menjadi rekor nasional yang bertahan hingga 20 tahun. Rekornya di lari 100 meter dipecahkan pada 1984 oleh Purnomo, sementara pada nomor 110 meter gawang dipecahkan oleh M Prayogo pada 1982.

Sarengat pernah menjadi dokter di lingkungan TNI Angkatan Darat dan dipercaya menjadi dokter pribadi Sultan Hamengkubowono IX dan Adam Malik. Ia juga sempat mendirikan klinik yang fokus pada rehabilitasi pecandu narkoba.

Selamat jalan, Pak Sarengat! Budi baik terkenang jua.

http://asatunews.com/sosial/2014/10/....QArt657v.dpuf

baru tau juga ada atlet yang namanya Sarengat, bahkan dia pernah jadi dokter juga. inna lillahi wa in a ilaihi rajiun, selamat tinggal putra terbaik bangsa