uchihaegaAvatar border
TS
uchihaega
Sukses, Mau atau tidak ? [Prestasi Pertamax]


Sukses adalah perjalanan, perjalanan pada sebuah jalan yang panjang, jalan itu terkadang lurus, mulus, berliku, berlobang, ada pendakian, turunan, bahkan tiba-tiba jalan itu menghilang sampai-sampai kita harus mencari jalan yang lain untuk bisa ke tujuan.

Quote:




aku harus sukses !!.

Bicara mengenai prestasi, mungkin ini sedikit flash back ke masa lalu. Sejak awal pertama mengecap bangku pendidikan, aku adalah anak yang mungkin jauh dari kata cemerlang atau berprestasi, pernah terjadi pada saat di bangku SD kelas 4 dan 5, beberapakali aku mendapat ancaman tidak akan dinaikan ke kelas berikutnya, perasaan sedih, sakit hati, bahkan depresipun menghampiri psikologis aku yang saat itu sebagai bocah SD, pada akhirnya setelah menyetujui beberapa item perjanjian dan persyaratan maka naik lah aku ke kelas 6, bangku pendidikan tertinggi di sekolah dasar itu pun aku duduki dengan kenaikan bersyarat, dengan konsekuensi seandainya nilai aku tidak memungkinkan tentunya harus kembali ke kelas sebelumnya. Saat itu aku berfikir beban seperti apa ini, ini akan membuat kedua orang tua aku malu, bersyukur aku sudah memiliki fikiran seperti itu dizaman itu, dan mulailah aku meluangkan waktu yang sebelumnya hanya untuk bermain untuk kepentingan sekolah, belajar, belajar, dan bermain. Tak pernah aku bayangkan sebelumnya bukannya sombong atau pamer, beberapa pelajaran kelas 6 sekolah dasar yang aku cicipi pada waktu itu semua terasa begitu mudah, nilai-nilai ulangan harian, PR, dan tugas-tugas harian aku melesat jauh lebih baik dari sebelumnya, tak ada lagi angka 3,4,dan 5 di kertas-kertas ulangan dan tugas, tak ada lagi rasa takut kepada orang tua saat ditanyai " Bagaimana ulangan hariannya hari ini Nak?". Singkatnya ujian nasional Sekolah

Dasar pun aku lakoni dengan cukup baik, urutan ke 8 dari sekitar 70 siswa pada saat itu, tetapi bukan urutan ke 8 itu yang jadi poin prestasi aku kala itu, senyum dan pelukan bangga dari kedua orang tua merupakan prestasi gemilang yang pernah aku capai kala itu. Perasaan senang dan bangga yang luar biasa, pencapaian yang cukup signifikan bagi aku pada saat itu.

Setelah itu aku pun melanjutkan pendidikan ke bangku SMP, yang kemudian di bangku ini aku kembali kehilangan prestasi di masa saat itu, malas belajar, banyak bermain, lalai dan lain sebagainya menjadi penyakit kronis aku pada waktu itu. Kelas 1,2, dan 3 hingga kelulusan aku lakoni sebagai siswa tidak berprestasi, 360 derajat berbalik dari perubahan pada saat di bangku akhir sekolah dasar. Pada akhirnya lulus lah aku dengan nilai formalitas, nilai yang hanya sekedar syarat untuk mendapatkan tulisan lulus di dalam Ijazah SMP. Bagaimana, sepertinya cerita ini mulai terasa membosankan ya?, tapi aku coba teruskan ceritanya dengan tujuan "learn and share".

Bermodalkan nilai pas-pas itu aku pun siap melangkah ke jenjang pendidikan SMA, kemudian lagi-lagi dengan santai dan lalai aku jalani masa-masa SMA. Kemalasan ini tetap saja melekat, malas belajar, hanya bermain-main, dan lain sebagainya mengisi perjalan 3 tahun di bangku SMA. Tidak ada prestasi, akademis dan non akademis semuanya begitu hampa sama seperti jenjang pendidikan SMP yang pernah kulakoni dengan peran yang sama sebelumnya. Lagi-lagi dengan poin yang pas-pasan aku berhasil mendapatkan tulisan lulus di kertas ijazah SMA ku. Kebahagian sebagai siswa SMA yang baru lulus sempat kunikmati pada saat itu tanpa ada memikirkan betapa abstraknya nilai-nilai yang tertera di SKHU (Surat Keterangan Hasil Ujian). Tidak ada yang istimewa sejauh ini, wajib belajar 12 tahun yang aku lakoni hanya sedikit bersinar di tahun ke 6.

Mahasiswa, ya itulah predikat ku sekarang, setelah lulus SMA aku melangkah ke bangku kuliah. Mmh, perasaan ini sedikit berbeda, aku tidak se excited ini pada awal menggunakan celana putih biru ataupun celana putih abu, "It's time to change", itu yang ada di dalam fikiranku kala itu. Aku belajar sesuai dengan apa yang ku anggap aku sukai waktu itu. Aku berkuliah di STMIK Amikom Yogyakarta, tempat yang akan menjadi rumah akademis ku berikutnya. Pada awal-awal semester, semester 1, dan 2 aku cukup melakoni peranku sebagai mahasiswa dengan baik, nilai yang cukup baik diiringi motivasi yang pada saat itu masih meluap-luap penuh antusias untuk mencari arah profesinalitas. Kemudian sampailah pada semester 3, penyakit itu datang lagi, malas, lalai, dan ketidak disiplinan perlahan tapi pasti mulai menggerogoti jalan mulus pendidikan kuliahku, mulai sering bolos, tidak pernah belajar, tugas hanya copy paste dari punya rekan sekelas, disinilah perjalanan akademisku mulai absurd kembali, nilai yang pada awalnya bisa membuat tersenyum sekrang berubah tidak ramah. Berawal dari sanalah pasang surut motivasiku sebagai mahasiswa terjadi, motivasi yang selalu naik di awal semester dan turun di tengah hingga akhir semester. Ini selalu terjadi hingga pada saat ini 6 tahun sudah aku kuliah, aku mendapatkan predikat baru yang cukup menggerahkan, MAPALA (Mahasiswa Paling Lama), ini terlalu menyedihkan, waktu normal 4 tahun, sedangkan aku kuliah 6 tahun, 6-4=2, 2 tahun aku menyianyiakan waktu. Ini sudah 5 paragraf dan tak banyak hal positif dari cerita ini. Tidak ada prestasi, piagam penghargaan dan lain-lain. Terpampang jelas kalau aku bukannlah orang yang bersinar dalam beberapa kesempatan mencicipi bangku akademis, SD, SMP, SMA, dan sekarang kuliah. Akan semakan menjadi ronsok lah aku bila hanya mengungkit-ungkit itu. Inilah cerita perjalanku dari sisi akademis, minim prestasi dan cendrung tidak berprestasi atau sukses.


Sekarang aku akan sedikit merubah sudut padang ceritaku, kali ini diluar dari prestasi akademis, Kembali pada saat pertengahan studi ku di perguruan tinggi, ditengah abu-abunya prestasiku sebagai seorang mahasiswa, aku menemukan sebuah konsep baru, konsep yang kebetulan ada di salah satu mata kuliah ku pada saat itu. Enterpreneur, memang sebelumnya saat itu aku memang sudah bahkan sering mendengar kata itu dan tak ada perhatian khusus ku sebelumnya, tapi kali ini berbeda, materi yang diberikan dosen ini sungguh mengasikan dan menarik, mulai dari cerita-cerita inspiratif hingga ke ilustrasi-ilustrasinya yang membuat kata enterpreneur begitu menggoda di telingaku. Di sinilah cerita baruku dimulai, aku cukup rajin mengikuti mata kuliah-mata kuliah yang berbau kewirausahaan, aku seperti melihat jalan baru yang belum pernah kutemui sebelumnya ini terlihat begitu indah. Semenjak itu mulai lah bisnis menjadi topik hangat untuku dan beberapa teman-temanku. Saat itu tepatnya sekitar 3 tahun yang lalu kami terdiri dari 4orang berawal dengan semangat yang sama didorong dengan konsep "just do it", mulai lah kami membangun usaha pertama kami dengan mengeluarkan modal yang sama banyak, sebuah rombong roti bakarpun kami desain dan pesan ke tukang kayu, serta membeli perlengkapan masak baru yang siap beraksi. Memakan waktu sekitar 2 bulan dari mulai konsep usaha dan persiapannya, usaha roti bakar kami pun mulai buka dan siap menerima konsumen. Motivasi sebagai enterpreneur pun semakin menjadi-jadi, kami berlima saling bertukar mimpi dan cita-cita, mindset yang sama kalau ini bakalan besar. Usaha inipun kemudian berjalan, bulan-bulan pertama dengan atau

tanpa pembeli kami lalui dengan semangat, riang, dan penuh ambisi, bahkan di sekitar bulan ke 2 kami membuat sebuah inovasi, seperti menambah produk yang dijual dan juga dari hasil penjualan kami sudah menambah fasilitas seperti meja dan kursi untuk pelanggan yang ingin menikmati hidangan kami di tempat.

Spoiler for Penampakan Usaha Rotibakar:


Tetapi sayangnya ternyata jadi pengusaha memang bukan perkara sederhana, ini lebih complicated, meski saling bertukar motivasi, saling mensupervisi satu sama lain, ternyata usaha ini tidak berlangsung lama, kurang dari 6 bulan, terbentur masalah konsistensi dan disiplin maka kami pun bubar jalan, grobak, dan lain-lain dijual serta hasilnya dibagi sama banyak. Tetapi aku berfikir ini bukan kegagalan, hanya saja belum punya mental untuk sukses. Selepas itu lantas aku tidak begitu saja menyerah, beberapa kali aku berusaha tetap produktif mencoba

ladang-ladang usaha yang lainnya, seperti aku pernah membuat sebuah Web portal media dan sayangnya lagi-lagi belum mendapatkan kesempatan berhasil, serta menjadi blogger yang masih sampai saat ini masih kugeluti dan membuahkan hasil.

Dua bulan yang lalu, aku dan 2 sahabatku yang disetiap kesempatan bertemu selalu saling bertukar fikiran tentang motivasi dan mimpi, kami membuat sebuah toko online (velariz.com), dengan tujuan yang sama, sama-sama mecari hak untuk sukses, kami berbagi ide dan merealisasikannya dalam bentuk velariz.com, sebuah toko online. Sekali lagi kami yakin ini bakal jadi besar, selagi kami yakin, aku tidak melihat kalau jalan ini memang panjang dan tidak mulus banyak lawan-lawan yang lebih besar seperti layaknya jalan yang sebenarnya, tapi aku terus berjalan dan tidak statis.

Aku yakin sukses atau prestasi adalah tujuan, kita hanya perlu tau jalan dan keinginan menuju kesana. Find your way !

Aku harus sukses, aku berprestasi !!


Spoiler for Penampakan Toko Online:


Spoiler for Screenshot Follow dan Like fanpage pertamina::



Diubah oleh uchihaega 23-08-2014 14:25
0
1.7K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan