- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 hal untuk sambut si kecil & Ajaran Islam Menghadapi Kelahiran Seorang Bayi
TS
manusia_heboh
10 hal untuk sambut si kecil & Ajaran Islam Menghadapi Kelahiran Seorang Bayi
1. MENYIAPKAN TEMPAT PERSALINAN
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-6 kehamilan
Memasuki trimester ketiga, berdiskusilah dengan dokter seputar proses persalinan yang akan Anda pilih, apakah normal atau via operasi caesar. Semua mama ingin melahirkan secara normal tapi umumnya, kondisi kesehatan mama dan janin akan banyak berpengaruh pada hal ini. Juga, tentukan rumah sakit untuk tempat melahirkan si kecil. Perhatikan jarak tempuh yang harus dilalui dan periksa apakah Anda perlu mendaftar dulu sebelum melahirkan. Untuk menetapkan pilihan, tanyakan pada dokter atau pihak rumah sakit, lihatlah fasilitas yang disediakan dan juga tempat menunggu selama proses persalinan, kebijakan rumah sakit tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini), biaya, dll. Yang pasti, tanyakan semua hal yang Anda anggap penting dan cari tahu juga pengalaman orang-orang yang sudah pernah melahirkan di sana.
Memasuki trimester ketiga, berdiskusilah dengan dokter seputar proses persalinan yang akan Anda pilih, apakah normal atau via operasi caesar. Semua mama ingin melahirkan secara normal tapi umumnya, kondisi kesehatan mama dan janin akan banyak berpengaruh pada hal ini. Juga, tentukan rumah sakit untuk tempat melahirkan si kecil. Perhatikan jarak tempuh yang harus dilalui dan periksa apakah Anda perlu mendaftar dulu sebelum melahirkan. Untuk menetapkan pilihan, tanyakan pada dokter atau pihak rumah sakit, lihatlah fasilitas yang disediakan dan juga tempat menunggu selama proses persalinan, kebijakan rumah sakit tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini), biaya, dll. Yang pasti, tanyakan semua hal yang Anda anggap penting dan cari tahu juga pengalaman orang-orang yang sudah pernah melahirkan di sana.
2. MENYIAPKAN TAS MAMA DAN BAYI
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke–7 kehamilan.
Isi tas mama:
• Baju tidur dengan kancing di depan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang.
• Pakaian dalam, bra menyusui dan breast pad.
• Gurita atau korset, dan alat pompa ASI.
• Pembalut khusus setelah melahirkan.
• Keperluan mandi dan make up seperlunya.
• Bahan bacaan atau mp3 player untuk teman pengusir bosan.
• Kartu rumah sakit, ponsel dan daftar nomor telepon penting.
Isi tas bayi:
• Popok kain, atau popok sekali pakai ukuran newborn.
• Baju, celana, dan topi bayi.
• Kaus kaki, sarung tangan, dan selimut.
Isi tas mama:
• Baju tidur dengan kancing di depan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang.
• Pakaian dalam, bra menyusui dan breast pad.
• Gurita atau korset, dan alat pompa ASI.
• Pembalut khusus setelah melahirkan.
• Keperluan mandi dan make up seperlunya.
• Bahan bacaan atau mp3 player untuk teman pengusir bosan.
• Kartu rumah sakit, ponsel dan daftar nomor telepon penting.
Isi tas bayi:
• Popok kain, atau popok sekali pakai ukuran newborn.
• Baju, celana, dan topi bayi.
• Kaus kaki, sarung tangan, dan selimut.
3. MENYIAPKAN KEPERLUAN BAYI
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-7 kehamilan
Untuk memudahkan mama, kelompokkan keperluan si kecil menjadi 4 bagian, yaitu:
Pakaian bayi:
• Popok bayi, baik yang terbuat dari kain biasa atau berbentuk cloth diaper.
• Beberapa variasi blus, seperti blus berlengan pendek, panjang, dan tanpa lengan. Sebaiknya blus si kecil terbuat dari bahan katun, dan cobalah untuk membeli dalam beberapa ukuran
• Celana bayi, panjang dan pendek.
• Kaus kaki, sarung tangan, dan topi bayi.
Kamar bayi:
• Boks bayi. Ketika memilih, coba perhatikan keamanan dan pastikan bahan yang digunakan tidak beracun.
• Keperluan boks, seperti bumper, bantal, seprai, sarung bantal, selimut, dan perlak.
• Meja ganti (baby tafel). Bisa juga merangkap lemari atau laci untuk menyimpan keperluan bayi.
• Lemari atau rak pakaian. Jika meja ganti belum merangkap rak pakaian, sebaiknya letakkan rak atau lemari berdekatan dengan meja ganti.
• Sofa yang nyaman bagi mama ketika harus menyusui atau menimang-nimang si kecil.
• Baik untuk dinding maupun perabot, pilihlah cat dengan bahan nontoxic dan lakukan pengecatan jauh-jauh hari agar bau cat sudah hilang ketika bayi Anda lahir. Catatan: Jangan ikut mengecat kamar bayi ya, Ma. Bau cat yang terhirup tidak baik bagi kesehatan Anda.
Keperluan mandi dan kebersihan:
• Bak mandi bayi dan karet anti-slipnya.
• Keperluan mandi, seperti sabun dan shampo.
• Waslap untuk mandi.
• Bola-bola kapas berair dan tisu basah.
• Krim ruam popok, baby oil, dan minyak telon.
• Sisir bayi, gunting kuku, dan termometer.
Keperluan bepergian:
• Tas bayi.
• Selimut bertudung.
• Gendongan bayi.
• Stroller dan car seat untuk bayi. Perhatikan segi keamanannya dan produk harus sesuai usia bayi.
Untuk memudahkan mama, kelompokkan keperluan si kecil menjadi 4 bagian, yaitu:
Pakaian bayi:
• Popok bayi, baik yang terbuat dari kain biasa atau berbentuk cloth diaper.
• Beberapa variasi blus, seperti blus berlengan pendek, panjang, dan tanpa lengan. Sebaiknya blus si kecil terbuat dari bahan katun, dan cobalah untuk membeli dalam beberapa ukuran
• Celana bayi, panjang dan pendek.
• Kaus kaki, sarung tangan, dan topi bayi.
Kamar bayi:
• Boks bayi. Ketika memilih, coba perhatikan keamanan dan pastikan bahan yang digunakan tidak beracun.
• Keperluan boks, seperti bumper, bantal, seprai, sarung bantal, selimut, dan perlak.
• Meja ganti (baby tafel). Bisa juga merangkap lemari atau laci untuk menyimpan keperluan bayi.
• Lemari atau rak pakaian. Jika meja ganti belum merangkap rak pakaian, sebaiknya letakkan rak atau lemari berdekatan dengan meja ganti.
• Sofa yang nyaman bagi mama ketika harus menyusui atau menimang-nimang si kecil.
• Baik untuk dinding maupun perabot, pilihlah cat dengan bahan nontoxic dan lakukan pengecatan jauh-jauh hari agar bau cat sudah hilang ketika bayi Anda lahir. Catatan: Jangan ikut mengecat kamar bayi ya, Ma. Bau cat yang terhirup tidak baik bagi kesehatan Anda.
Keperluan mandi dan kebersihan:
• Bak mandi bayi dan karet anti-slipnya.
• Keperluan mandi, seperti sabun dan shampo.
• Waslap untuk mandi.
• Bola-bola kapas berair dan tisu basah.
• Krim ruam popok, baby oil, dan minyak telon.
• Sisir bayi, gunting kuku, dan termometer.
Keperluan bepergian:
• Tas bayi.
• Selimut bertudung.
• Gendongan bayi.
• Stroller dan car seat untuk bayi. Perhatikan segi keamanannya dan produk harus sesuai usia bayi.
4. MENYIAPKAN CALON PAPA
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-7 kehamilan.
Catatan khusus: Papa memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mama melewati masa persalinan. Ada berbagai hal yang harus disiapkan pasangan Anda untuk mengurangi ketegangan saat persalinan:
• Menyiapkan tas untuk dirinya. Ya, papa juga perlu menyiapkan tas, bila Anda (tiba-tiba) menolak untuk ditinggal sendiri di rumah sakit. Siapkan pakaian ganti, alat mandi, bahan bacaan, serta kamera atau handycam untuk mengabadikan momen kelahiran si kecil.
• Mengetahui letak tas mama dan bayi disimpan (juga mengetahui isinya!). Jadi, papa tidak bingung saat dimintai tolong untuk mengambilkan sesuatu dari dalam tas.
• Mencari tahu rute tercepat dan jalan alternatif menuju rumah sakit. Jika perlu, lakukan uji coba terhadap rute ini sebelumnya.
• Menyiapkan mental untuk mendampingi saat Anda melahirkan. Namun, jangan paksa calon papa untuk masuk ke kamar bersalin ya. Pastikan papa benar-benar siap mendukung proses kelahiran si kecil.
Catatan khusus: Papa memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mama melewati masa persalinan. Ada berbagai hal yang harus disiapkan pasangan Anda untuk mengurangi ketegangan saat persalinan:
• Menyiapkan tas untuk dirinya. Ya, papa juga perlu menyiapkan tas, bila Anda (tiba-tiba) menolak untuk ditinggal sendiri di rumah sakit. Siapkan pakaian ganti, alat mandi, bahan bacaan, serta kamera atau handycam untuk mengabadikan momen kelahiran si kecil.
• Mengetahui letak tas mama dan bayi disimpan (juga mengetahui isinya!). Jadi, papa tidak bingung saat dimintai tolong untuk mengambilkan sesuatu dari dalam tas.
• Mencari tahu rute tercepat dan jalan alternatif menuju rumah sakit. Jika perlu, lakukan uji coba terhadap rute ini sebelumnya.
• Menyiapkan mental untuk mendampingi saat Anda melahirkan. Namun, jangan paksa calon papa untuk masuk ke kamar bersalin ya. Pastikan papa benar-benar siap mendukung proses kelahiran si kecil.
5. MENYIAPKAN CALON KAKAK
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-6 kehamilan.
Catatan khusus: Untuk hal ini, bekerjasamalah dengan pasangan Anda. Bila perlu, minta juga bantuan orangtua Anda. Coba untuk menyiapkan anak pertama Anda sejak awal kehamilan, dengan mengabarkan padanya bahwa ia akan menjadi seorang kakak. Biasanya, anak merasa cemas kalau kasih sayang orangtuanya akan berkurang saat adiknya lahir nanti. Jadi, beri ia penjelasan bahwa Anda akan selalu menyayanginya. Ikut sertakan juga kakak dalam mempersiapkan keperluan bayi agar ia tidak merasa terabaikan.
Diskusikan juga dengan papa tentang siapa yang akan menjaga si kakak selama Anda di rumah sakit. Bila mau, ia boleh menginap di rumah anggota keluarga yang sudah dikenal dan akrab dengannya, seperti kakek nenek. Bisa pula, mereka menginap di rumah Anda untuk menemani si kakak. Yang jelas, pastikan ia merasa nyaman dan tetap mendapat perhatian dari Anda dan pasangan. Di hari libur, papa juga dapat membawa si kakak mengunjungi Anda dan adik bayi di rumah sakit, agar ia mulai terbiasa dengan kehadiran adiknya.
Catatan khusus: Untuk hal ini, bekerjasamalah dengan pasangan Anda. Bila perlu, minta juga bantuan orangtua Anda. Coba untuk menyiapkan anak pertama Anda sejak awal kehamilan, dengan mengabarkan padanya bahwa ia akan menjadi seorang kakak. Biasanya, anak merasa cemas kalau kasih sayang orangtuanya akan berkurang saat adiknya lahir nanti. Jadi, beri ia penjelasan bahwa Anda akan selalu menyayanginya. Ikut sertakan juga kakak dalam mempersiapkan keperluan bayi agar ia tidak merasa terabaikan.
Diskusikan juga dengan papa tentang siapa yang akan menjaga si kakak selama Anda di rumah sakit. Bila mau, ia boleh menginap di rumah anggota keluarga yang sudah dikenal dan akrab dengannya, seperti kakek nenek. Bisa pula, mereka menginap di rumah Anda untuk menemani si kakak. Yang jelas, pastikan ia merasa nyaman dan tetap mendapat perhatian dari Anda dan pasangan. Di hari libur, papa juga dapat membawa si kakak mengunjungi Anda dan adik bayi di rumah sakit, agar ia mulai terbiasa dengan kehadiran adiknya.
6. MENYIAPKAN CUTI HAMIL
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke -6 kehamilan.
Catatan khusus: Sejak masa awal kehamilan, sebaiknya Anda sudah memberitahu pimpinan Anda dan memastikan fasilitas cuti hamil atau asuransi pada bagian HRD. Bila memungkinkan, cuti diambil 3 bulan setelah melahirirkan. Selain menjadi hak mama untuk memulihkan kondisi tubuh, masa cuti ini juga merupakan masa bagi si kecil untuk menjalin kelekatan (bonding) dengan Anda dan mendapat ASI eksklusif. Untuk urusan pekerjaan yang Anda tinggalkan, informasikan dan delegasikan tugas pada kolega Anda. Juga beritahukan pada klien nama rekan Anda yang bisa dihubungi selama Anda mengambil cuti melahirkan.
Catatan khusus: Sejak masa awal kehamilan, sebaiknya Anda sudah memberitahu pimpinan Anda dan memastikan fasilitas cuti hamil atau asuransi pada bagian HRD. Bila memungkinkan, cuti diambil 3 bulan setelah melahirirkan. Selain menjadi hak mama untuk memulihkan kondisi tubuh, masa cuti ini juga merupakan masa bagi si kecil untuk menjalin kelekatan (bonding) dengan Anda dan mendapat ASI eksklusif. Untuk urusan pekerjaan yang Anda tinggalkan, informasikan dan delegasikan tugas pada kolega Anda. Juga beritahukan pada klien nama rekan Anda yang bisa dihubungi selama Anda mengambil cuti melahirkan.
7. MENYIAPKAN SI MBAK
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-7 kehamilan.
Catatan khusus: Delegasi, itu kata kuncinya. Delegasikan tugas-tugas rumahtangga pada asisten rumahtangga atau keluarga. Jelaskan apa saja yang harus mereka lakukan dan tinggalkan uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Jangan lupa, tempelkan daftar nomor telepon penting di dekat pesawat telepon.
Catatan khusus: Delegasi, itu kata kuncinya. Delegasikan tugas-tugas rumahtangga pada asisten rumahtangga atau keluarga. Jelaskan apa saja yang harus mereka lakukan dan tinggalkan uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Jangan lupa, tempelkan daftar nomor telepon penting di dekat pesawat telepon.
8. MENYIAPKAN DIRI UNTUK PROSES MELAHIRKAN
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-6 kehamilan.
Catatan khusus: Selain mental, siapkan juga fisik Anda untuk proses persalinan yang cukup melelahkan. Jaga pola makan dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan lakukan olah raga sesuai anjuran dokter. Ikuti juga kelas senam atau yoga kehamilan yang bisa membuat Anda lebih rileks serta belajar bernafas dan mengejan yang benar saat melahirkan nanti. Inilah beberapa tanda menjelang melahirkan:
• Keluar lendir bercampur darah dari vagina.
• Kontraksi yang jaraknya semakin berdekatan.
• Pecahnya air ketuban.
Jika tidak yakin dengan tanda-tanda yang muncul, coba hubungi dokter atau rumah sakit. Mereka akan menanyakan tanda-tanda yang Anda alami dan memberitahu apa yang harus dilakukan. Namun, bila air ketuban sudah pecah, jangan ragu lagi Ma. Segera berangkat ke rumah sakit bersalin dan jangan lupa membawa tas perlengkapan mama, bayi, dan papa.
Catatan khusus: Selain mental, siapkan juga fisik Anda untuk proses persalinan yang cukup melelahkan. Jaga pola makan dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan lakukan olah raga sesuai anjuran dokter. Ikuti juga kelas senam atau yoga kehamilan yang bisa membuat Anda lebih rileks serta belajar bernafas dan mengejan yang benar saat melahirkan nanti. Inilah beberapa tanda menjelang melahirkan:
• Keluar lendir bercampur darah dari vagina.
• Kontraksi yang jaraknya semakin berdekatan.
• Pecahnya air ketuban.
Jika tidak yakin dengan tanda-tanda yang muncul, coba hubungi dokter atau rumah sakit. Mereka akan menanyakan tanda-tanda yang Anda alami dan memberitahu apa yang harus dilakukan. Namun, bila air ketuban sudah pecah, jangan ragu lagi Ma. Segera berangkat ke rumah sakit bersalin dan jangan lupa membawa tas perlengkapan mama, bayi, dan papa.
9. MENYIAPKAN DIRI SAAT TANDA-TANDA KELAHIRAN BELUM MUNCUL JUGA
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Bulan ke-9 kehamilan.
Catatan khusus: Jangan panik. Ini mungkin terjadi bila siklus haid tidak teratur atau berlangsung lama. Coba lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan melahirkan via operasi caesar.
Di masa ini, Anda mungkin juga akan merasa 'antiklimaks' dan depresi, apalagi ditambah pertanyaan orang-orang sekitar tentang waktu perkiraan melahirkan. Tetaplah rileks, Ma. Biasanya, dokter menyarankan agar Anda memperbanyak jalan kaki untuk mempercepat proses persalinan.
Catatan khusus: Jangan panik. Ini mungkin terjadi bila siklus haid tidak teratur atau berlangsung lama. Coba lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan melahirkan via operasi caesar.
Di masa ini, Anda mungkin juga akan merasa 'antiklimaks' dan depresi, apalagi ditambah pertanyaan orang-orang sekitar tentang waktu perkiraan melahirkan. Tetaplah rileks, Ma. Biasanya, dokter menyarankan agar Anda memperbanyak jalan kaki untuk mempercepat proses persalinan.
10. MENYIAPKAN DIRI UNTUK MASA SETELAH MELAHIRKAN
Spoiler for :
Quote:
Kapan? Mulailah mencari info sejak awal kehamilan.
Catatan khusus: Setelah 9 bulan, akhirnya bayi kecil yang dinanti-nantikan lahir dan berada di pelukan Anda. Apa yang harus dilakukan? IMD bisa membantu Anda dalam memulai proses menyusui dan menjalin kelekatan dengan si kecil. ASI yang pertama keluar benar-benar istimewa, karena mengandung zat antobodi yang penting bagi bayi.
Di masa-masa ini, mungkin Anda akan dihantui berbagai rasa cemas dan keletihan fisik yang membuat Anda rentan terkena sindroma baby blues. Jangan segan untuk meminta bantuan pasangan dan anggota keluarga Anda. Pastikan juga Anda makan teratur dan cukup istirahat. Bila Anda bahagia, bayi Anda pasti akan bahagia.
Catatan khusus: Setelah 9 bulan, akhirnya bayi kecil yang dinanti-nantikan lahir dan berada di pelukan Anda. Apa yang harus dilakukan? IMD bisa membantu Anda dalam memulai proses menyusui dan menjalin kelekatan dengan si kecil. ASI yang pertama keluar benar-benar istimewa, karena mengandung zat antobodi yang penting bagi bayi.
Di masa-masa ini, mungkin Anda akan dihantui berbagai rasa cemas dan keletihan fisik yang membuat Anda rentan terkena sindroma baby blues. Jangan segan untuk meminta bantuan pasangan dan anggota keluarga Anda. Pastikan juga Anda makan teratur dan cukup istirahat. Bila Anda bahagia, bayi Anda pasti akan bahagia.
Ajaran Islam Menghadapi Kelahiran Seorang Bayi
Quote:
Dalam menghadapi perubahan-perubahan kehidupan dunia yang demikian pesat, tidak hanya kita yang perlu mempersiapkan bekal mental-spiritual, agar tidak tergelincir dalam dosa dan kebutaan hati, lebih-lebih lagi adalah generasi yang lebih muda, yang akan menghadapi perubahan-perubahan yang lebih cepat lagi. Pendidikan, pengajaran dan praktek agama yang mengisi rohani dapat kita rasakan pentingnya. Untuk itu ajaran-ajaran Islam telah mempersiapkan berbagai perangkat, di antaranya adalah pendidikan dan praktek agama sejak bayi dilahirkan.
1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran 38) "Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar permohonan."
2. Dan saat tiba waktunya sang bayi lahir, terurailah senyum tawa, menyaksikan sang bayi yang lucu, yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan "alhamdulillah" sebagai rasa syukur ke hadirat Allah.
3. Sejak saat itu pendidikan dan praktek agama bagi sang bayi dimulai. Dengan penuh sigap sang ayah mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri. Agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama-tama ia dengar, sehingga pada akhir hayatnya kalimat kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.
4. Pada hari ketujuh sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai bekal bagi sang bayi dilaksanakan upacara "aqiqah". Ia merupakan kesaksian dari anggota masyarakat atas kehadirannya dan penerimaan mereka. Ia merupakan isyarat dan harapan bahwa sang bayi nantinya siap untuk berkorban dan memberi manfaat bagi masyarakatnya.
Upacara "aqiqah" sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw adalah:
"Kul-lu ghulأ¢min rahأ®natum bi 'aqأ®qatih, tudzbahu 'anhu yauma sأ¢-bi-'ih, wa yusam-mأ¢ fأ®h, wa yuhlaqu ra’sah." (H.R.Lima)
Artinya:
"Setiap anak tergadai pada aqiqahnya, dilakukan dengan menyembelih (ternak) pada hari ke tujuh, diberikan namanya dan dipotong rambutnya."
Kata "aqiqah" berarti memotong, karena pada saat itu dipotong ternak untuk jamuan dan dipotong rambut sang bayi. Hukum melaksanakan "aqiqah" adalah sunnah muakkadah, atau sunnah yang kuat. Kata tergadai dalam hadits tadi diartikan oleh Imam Ahmad bin Hambal sebagai, "orangtua tidak mendapatkan syafaat dari anaknya sampai dilaksanakan "aqiqah" untuknya". Sehingga upacara "aqiqah" menurut para ulama dapat dilaksanakan sampai anak menjadi besar atau baligh.
Jumlah ternak yang dipotong, dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan seekor untuk anak perempuan. Kambing yang sudah berumur setahun, yang sehat, yang tidak cacat, dengan harapan agar sang anak sehat dan tidak cacat, dan diniatkan dipotong untuk kurban sang bayi. Daging kambing disunnahkan untuk dimasak dengan dicampur bumbu yang manis, dengan harapan sang anak tumbuh dengan akhlaq yang elok. Lalu dihidangkan kepada para undangan. Hanya bagian kakinya, disunnahkan untuk diberikan pada sang bidan yang ikut melahirkan sang anak.
Rambut sang bayi dipotong gundul dan disunnahkan untuk memberikan sedekah seberat timbangan rambut tadi dengan emas atau perak. Sang bayi juga diberi makanan yang manis, kurma yang dihaluskan, dengan harapan akan menjadi anak yang manis dan generasi penerus yang melaksanakan kebajikan.
5. Sang bayi juga diberi nama yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Min haq-qil waladi 'alal wأ¢lid, ay-yuhsina adabahu wa yuhsinasmah"
"Merupakan sebagian dari hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendidiknya dengan baik dan memberikan nama yang baik."
Perlu kami garis bawahi di sini tentang pemberian nama. Nama yang terbaik bagi seorang bayi laki-laki adalah Abdullah dan Abdurrahman. Setelah itu nama para rasul, nabi, malaikat, orang-orang yang salih dan yang memiliki arti yang baik. Semua itu dengan harapan bahwa sang bayi nantinya akan tumbuh dengan menjadikan namanya sebagai referensi. Kalau namanya Abdullah, maka ketika ia hendak berbuat tak baik, dan tak sengaja dipanggil, ia akan teringat peraturan-peraturan Allah, dan tak jadi berbuat aniaya. Dan begitulah seterusnya.
Pada masa ini, banyak orangtua yang melupakan kewajiban ini, yang merupakan hak dari sang anak. Diambilnya nama dengan tidak memakai referensi "shalih". Bahkan sebagian memberi nama anaknya mengikuti kemarahan hatinya. Maka tidaklah juga dapat disalahkan sang anak ketika besar bukan referensi "shalih" yang digunakan. Karena sang anak tidak mendapatkan haknya, maka lupalah ia akan kewajibannya. Pada akhirnya orangtualah yang kewalahan.
1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran 38) "Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar permohonan."
2. Dan saat tiba waktunya sang bayi lahir, terurailah senyum tawa, menyaksikan sang bayi yang lucu, yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan "alhamdulillah" sebagai rasa syukur ke hadirat Allah.
3. Sejak saat itu pendidikan dan praktek agama bagi sang bayi dimulai. Dengan penuh sigap sang ayah mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri. Agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama-tama ia dengar, sehingga pada akhir hayatnya kalimat kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.
4. Pada hari ketujuh sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai bekal bagi sang bayi dilaksanakan upacara "aqiqah". Ia merupakan kesaksian dari anggota masyarakat atas kehadirannya dan penerimaan mereka. Ia merupakan isyarat dan harapan bahwa sang bayi nantinya siap untuk berkorban dan memberi manfaat bagi masyarakatnya.
Upacara "aqiqah" sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw adalah:
"Kul-lu ghulأ¢min rahأ®natum bi 'aqأ®qatih, tudzbahu 'anhu yauma sأ¢-bi-'ih, wa yusam-mأ¢ fأ®h, wa yuhlaqu ra’sah." (H.R.Lima)
Artinya:
"Setiap anak tergadai pada aqiqahnya, dilakukan dengan menyembelih (ternak) pada hari ke tujuh, diberikan namanya dan dipotong rambutnya."
Kata "aqiqah" berarti memotong, karena pada saat itu dipotong ternak untuk jamuan dan dipotong rambut sang bayi. Hukum melaksanakan "aqiqah" adalah sunnah muakkadah, atau sunnah yang kuat. Kata tergadai dalam hadits tadi diartikan oleh Imam Ahmad bin Hambal sebagai, "orangtua tidak mendapatkan syafaat dari anaknya sampai dilaksanakan "aqiqah" untuknya". Sehingga upacara "aqiqah" menurut para ulama dapat dilaksanakan sampai anak menjadi besar atau baligh.
Jumlah ternak yang dipotong, dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan seekor untuk anak perempuan. Kambing yang sudah berumur setahun, yang sehat, yang tidak cacat, dengan harapan agar sang anak sehat dan tidak cacat, dan diniatkan dipotong untuk kurban sang bayi. Daging kambing disunnahkan untuk dimasak dengan dicampur bumbu yang manis, dengan harapan sang anak tumbuh dengan akhlaq yang elok. Lalu dihidangkan kepada para undangan. Hanya bagian kakinya, disunnahkan untuk diberikan pada sang bidan yang ikut melahirkan sang anak.
Rambut sang bayi dipotong gundul dan disunnahkan untuk memberikan sedekah seberat timbangan rambut tadi dengan emas atau perak. Sang bayi juga diberi makanan yang manis, kurma yang dihaluskan, dengan harapan akan menjadi anak yang manis dan generasi penerus yang melaksanakan kebajikan.
5. Sang bayi juga diberi nama yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Min haq-qil waladi 'alal wأ¢lid, ay-yuhsina adabahu wa yuhsinasmah"
"Merupakan sebagian dari hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendidiknya dengan baik dan memberikan nama yang baik."
Perlu kami garis bawahi di sini tentang pemberian nama. Nama yang terbaik bagi seorang bayi laki-laki adalah Abdullah dan Abdurrahman. Setelah itu nama para rasul, nabi, malaikat, orang-orang yang salih dan yang memiliki arti yang baik. Semua itu dengan harapan bahwa sang bayi nantinya akan tumbuh dengan menjadikan namanya sebagai referensi. Kalau namanya Abdullah, maka ketika ia hendak berbuat tak baik, dan tak sengaja dipanggil, ia akan teringat peraturan-peraturan Allah, dan tak jadi berbuat aniaya. Dan begitulah seterusnya.
Pada masa ini, banyak orangtua yang melupakan kewajiban ini, yang merupakan hak dari sang anak. Diambilnya nama dengan tidak memakai referensi "shalih". Bahkan sebagian memberi nama anaknya mengikuti kemarahan hatinya. Maka tidaklah juga dapat disalahkan sang anak ketika besar bukan referensi "shalih" yang digunakan. Karena sang anak tidak mendapatkan haknya, maka lupalah ia akan kewajibannya. Pada akhirnya orangtualah yang kewalahan.
Quote:
Ustadz Muhammad Taufiq Prabowo
0
3.5K
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan