Metode penyiksaan ini menggunakan sebuah peti yang dilengkapi dengan paku. Korban kemudian akan dimasukkan ke dalam peti tersebut. Setelah itu peti akan ditutup sesuai dengan keinginan sang penyiksa. Semakin peti tersebut tertutup, maka paku akan menancap semakin dalam ke dalam tubuh korban.
Cara ini dibuat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Metode ini digunakan sebelum tahun 1793.

Metode penyiksaan ini menggunakan alat untuk menjepet jempol korbannya. Sang penyiksa bebas memilih objek penyiksaan, apakah jempol kaki atau jempol tangan. Selama penyiksa belum puas dengan jawaban korban, besi itu akan semakin menjepit jari korbannya.
Cara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Cara ini terbilang mudah namun efektif. Metode ini sering digunakan di Eropa pada abad pertengahan.

Metode penyiksaan ini mengikat tangan dan kaki korbannya, lalu dibentangkan pada sisi yang berbeda. Di tiap sisi terdapat roller, yang akan diputar dengan perlahan sehingga akan menimbulkan rasa sakit yang tidak terbayangkan. Semakin roller diputar, maka tulang-tulang yang terdapat di dalam tubuh juga akan semakin terbentang. Jika sudah berada dalam batas tertinggi, maka tulang akan terlepas dari tubuh. Cara ini adalah metode penyiksaan yang legendaris dan klasik.

Metode ini mirip dengan The Rack. Hanya saja, roller digantikan oleh kuda. Jadi, semakin kuat kuda berlari maka rasa sakit yang didapatkan korban akan semakin meningkat.

Metode penyiksaan ini menggunakan sebuah banteng yang dibuat dari perunggu yang bagian badannya dilubangi. Korban akan dimasukkan ke dalam bagian yang dilubangi. Sang penyiksa akan menyalakan api tepat di bawah banteng. Bisa bayangkan betapa panasnya disana? Metode ini pernah sangat terkenal di muka bumi.

Jangan lupa komeng gan , kalau berkenan

klik