Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ojongonoleAvatar border
TS
ojongonole
Remaja Pakistan Terinspirasi Malala

Malala Yousafzai menandatangani sebuah buku disaksikan Ban Ki-moon, mantan PM Inggris Gordon Brown, dan sejumlah delegasi muda di markas PBB, New York (12/7). Acara ini dihadiri sejumlah petinggi negara dan delegasi muda dari seluruh dunia. (AP Photo/Mary Altaffer)

TEMPO.CO , Karachi: Malala Yousafzai baru saja dinobatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai ikon pendidikan global. Pada Jumat 12 Juli 2013, Malala pun berpidato di depan Majelis Umum PBB dan menyerukan pendidikan global bagi seluruh anak di dunia tanpa kecuali. (Baca: Ini Pidato Lengkap Malala Yousafzai di PBB)

Bagi sebagian besar warga Pakistan, Malala, seorang gadis yang tertembak di kepalanya oleh Taliban, adalah simbol perlawanan dan keberanian dia dalam perjuangan untuk pendidikan anak-anak perempuan. Namun bagi kelompok sayap kanan garis keras dan konspirasi teroris, dia adalah figur kontroversial yang dituding sebagai agen CIA.

Namun bagi anak-anak perempuan Pashtun di Karachi, perjuangan Malala untuk mendapat pendidikan di wilayah Swat di tengah pemberontakan dan kekacauan adalah satu inspirasi.

Setelah usaha pembunuhan Malala pada akhir Oktober silam, seorang guru muda yang tergabung dalam Teach for Pakistan mulai membacakan buku harian Malala pada murid-muridnya yang berusia 13 tahun-an di sekolah menengah negeri di Karachi.

"Mereka telah mendengar hal yang lain tentang dia," kata Afrah Qureshi, yang mengajar bahasa Inggris pada 200 murid di sekolah itu, di satu distrik Pastun yang miskin dan konservatif.

"Beberapa dari mereka telah mendengar dia melakukan fitnah pada agama. Dan kemudian saya tanya pada mereka, apakah mereka telah mendengar tentang buku harian Malala."

Qureshi mulai membacakan buku harian Malala pada murid-muridnya setiap hari di kelas,dan mendorong mereka untuk menulis seperti Malala. Setelah mereka membaca buku harian Malala, persepsi mereka berubah hampir seluruhnya. "Mereka senang membaca pikiran dia," kata Qureshi.

Seorang gadis 14 tahun, Sara, menulis dengan elegan, tulisan tangan kursif dan panjang tentang aspirasi mereka dan apa yang dilihat dari kehidupan mereka sehari-hari. "Saya pikir Malala adalah seorang gadis yang berani dan cerdas," tulis Sara dalam buku hariannya berjudul Tribut untuk Malala.

"Taliban seharusnya tak menghentikannya untuk pergi sekolah karena setiap orang punya kehidupannya masing-masing. Pembunuh tak seharusnya menyerang dia karena itu tidak benar. Kita semua harus respek pada setiap orang yang berbakat, seperti kita respek pada Malala."

Kepada Guardian, Sara mengatakan dia menikmati membaca buku harian Malala dan kisahnya dalam kata-katanya sendiri, dan dia senang menulis buku hariannya. "Hal itu membuat bahasa Inggrisku berkembang," ujarnya.
==============================================
perjuangan Malala hrs terus di dukung, terutama di wilayah Pakis n Afghan di sono.... emoticon-Kiss (S)
Diubah oleh ojongonole 15-07-2013 04:16
0
2.8K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan