Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pierchingshootAvatar border
TS
pierchingshoot
[ WAR ] Korea Lagi >>> Sabtu Minggu Pertama
Dunia tengah disuguhkan "Perang Urat Syaraf" tingkat tinggi di Semenanjung Korea. Dalam beberapa pekan terakhir Amerika Serikat bersama sekutunya, Korea Selatan saling gertak dengan musuh mereka, Korea Utara.

Ini bukan ketegangan biasa. Tapi melibatkan dua negara yang punya senjata penghancur massal sekaligus perusak bumi. Berjuluk negara adidaya, AS punya armada kapal dan pesawat yang mampu menjatuhkan bom-bom nuklir. Walaupun negara miskin dengan banyak warga yang kurang makan, Korea Utara punya teknologi nuklir yang bisa diolah menjadi bom atom. Satu saja lepas tembakan rudal berisi nuklir dari salah satu pihak yang bertikai, bencana besar bisa muncul.

Perang urat syaraf ini adalah kelanjutan dari konflik turun-temurun di Semenanjung Korea. Sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953 melalui perjanjian gencatan senjata PBB, AS-Korsel melawan Korut terus berlangsung. (Cerita latar konflik itu bisa dibaca juga di SOROT 111 Konflik Korea, Kisah dari Utara). Tapi situasi saat ini lebih menegangkan dari sebelumnya.
Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB yang kebetulan adalah orang Korea, menilai ketegangan kali ini sudah "kelewatan." Para pemimpin dari negara yang bertikai belum mengendurkan sikap keras mereka.
Pemimpin belia Korut, Kim Jong-un, bertekad membela negeri, dan mempertahankan harga diri bangsa dengan kekuatan nuklir. Kalangan pengamat menilai retorika sangar dari Jong-un, bisa jadi hanya menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang tak bisa dianggap sebelah mata, walau usianya diyakini baru 30 tahun. (Baca bagian 3 Kim Jong-un, Jenderal Bocah Pemain Nuklir).
Sebagai penerus dinasti penguasa tunggal Korut, Jong-un tampak ingin meneruskan kebiasaan almarhum ayah dan kakeknya, yaitu Kim Jong-il dan Kim Il-sung, dengan melontarkan retorika yang bisa membuat panas telinga para musuh-musuhnya di luar negeri.
Pemimpin Korsel juga tidak kalah garang. Sebagai presiden Korsel yang baru dilantik, Park Geun-hye juga melontarkan pernyataan keras militernya tidak segan membalas bila diserang.

Presiden AS, Barack Obama, tampak masih menahan diri meladeni gertakan Korut. Namun melihat manuver dari para jenderalnya, AS juga makin serius menghadapi ancaman dari Pyongyang dengan menyiagakan kekuatan militernya
Itulah sebabnya, tiga pekan terakhir, muncul kabar menegangkan dari Semenanjung Korea, terutama suara galak dari Korut. Kesal melihat AS dan Korsel, latihan militer bersama di dekat perbatasan pada 11 Maret 2013, Korut menyatakan mencabut perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953, walaupun PBB menyatakan perjanjian itu tidak bisa dibatalkan secara sepihak. Dengan kata lain Korut siap kembali mengajak perang Korsel dan sekutunya, AS.
Empat hari kemudian, Korut menuduh AS dan sekutunya melancarkan serangan atas jaringan internet mereka. Sejumlah situs resmi Korut tak bisa diakses. Empat hari berselang, AS menerbangkan pesawat pengebom B-52 ke Semenanjung Korea. Dikabarkan, ada ancaman Korut bakal menyerang fasilitas milik AS dan Korsel. Pesawat ini mampu membawa bom nuklir.
Sebaliknya, Korut tidak mau kalah. Pemerintah Korea Utara, melalui kantor berita KCNA pada 26 Maret 2013, menyatakan telah mengarahkan roket dan meriam artileri mereka ke pangkalan militer AS di Guam, Hawaii, dan Amerika Daratan.
"Mulai saat ini, Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata Rakyat Korea akan siaga tempur dengan menyiapkan semua unit artileri darat -termasuk unit artileri jarak jauh dan roket strategis ke arah basis-basis invasi AS baik di daratannya, Hawaii, dan Guam," demikian pernyataan KCNA, yang selama ini jadi corong propaganda Korut ke luar negeri.
Di tengah ancaman itu, Korsel dan AS tetap melanjutkan latihan militer bersama hingga akhir April mendatang. Esoknya, 27 Maret 2013, Pyongyang memutuskan sambungan telepon militer dengan Korsel. Padahal itu satu-satunya, komunikasi resmi kedua negara selama gencatan senjata setelah Perang Korea.
Esoknya, AS menerbangkan pesawat pengebom yang mampu membawa bom nuklir ke Semenanjung Korea. Menurut CNN, kali ini adalah pesawat B-2 Spirit yang berteknologi siluman atau anti radar.
Diubah oleh pierchingshoot 08-04-2013 22:04
0
5.3K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan