Peringatan :
Thread ini hanya untuk orang-orang yang berpikiran terbuka, logis, memiliki etika dalam berpendapat dan memiliki argumen yang berdasar.



Selamat pagi siang sore malam kaskuser semua. Disini ane bukanya benar2 mau menanyakan apa arti SARA secara bahasa, itu pertanyaan retoris. Karena secara bahasa SARA jelas adalah akronim dari Suku Agama Ras dan Antargolongan. Tapi pengertian SARA secara istilah ini yg menurut ane rancu.

Forum kaskus seperti yg kita kenal memiliki sifat anti SARA, tapi yg ane bingungkan disini SARA yg bagaimana? Jika benar maksudnya kita sama sekali tidak boleh membicarakan hal2 yg menyangkut suku, agama, ras, dan antargolongan, menurut ane nggak mungkin. Kaskus merupakan forum yg terbuka untuk membahas segala macam ilmu. Seperti suku, bukankah suku merupakan bagian dari ilmu pengetahuan? Ras, ras juga merupakan bagian dari bidang ilmu. Antar golongan, setiap ada berita konflik pasti deh nggak bisa dihindari membahas hal2 yg menyangkut antar golongan. Agama? Jelas2 agama juga bidang ilmu yang paling penting dan unsur yang paling dijunjung di Indonesia mengingat sila pertama pancasila masih “Ketuhanan yang Maha Esa”. Jadi SARA seperti apa yg sebenarnya diharamkan dalam kaskus?

Setiap ada forum yg menyebarkan ilmu agama, dibilang sara. Mengkonfirmasi akan suatu masalah keagamaan, dibilang sara. Mengupas tuntas pengetahuan mengenai suatu suku dibilang sara. Membahas tentang suatu ras tertentu dibilang sara. Tunggu dulu...

Jika benar pengertian SARA yg seperti diatas yg diharamkan dalam kaskus, maka ane percaya istilah SARA cuma dikumandangkan oleh kaum liberalis barat untuk mendoktrin kita menjadi sekuler. Apa pengertian sekuler? Sekuler adalah pola pikir yang memisahkan agama dengan kehidupan sehari. Jika anda berpikir kalau ngomongin masalah islam cocoknya cuma di mesjid, atau ngomongin masalah kristen cocoknya cuma di gereja, atau ngomongin masalah hindu cocoknya cuma di pura, dan ngomongin masalah buddha cocoknya cuma di wihara dan sebagainya, itulah tanda sifat sekuler. Parameter lebih mudah lagi kalau anda pernah berpikir, “Plis deh jangan ngomongin agama sekarang, ini bukan tempatnya buat ngomongin agama, ini waktunya have fun.”, berarti anda sudah terkena pola pikir sekuler, dan itu berarti agama anda masih setengah2.

Dan jika istilah SARA digeneralisasikan seperti itu, ane gak setuju untuk antipati terhadap hal2 yg terkait SARA, meski memang riskan. Karena Indonesia masih menjunjung tinggi adat ketimuran, dan masih banyak pengetahuan terkait SARA di indonesia yang perlu dikupas dan disebarkan (mengingat indonesia kaya suku, agama, ras, dan golongan juga, nggak mungkin bisa dipisahkan dari pembicaraan sehari2).

Bagaimana jika SARA di kaskus ini pengertiannya dispesifikkan lagi sebatas “hal2 yg berisi pelecehan/ penghinaan”? Jika sebatas itu yg dimaksud SARA di kaskus ini dan harus diantisipasi, ane setuju. Karena selama trit menyangkut SARA nggak mengandung pelecehan atau penghinaan, menurut ane oke2 aja.

Jadi belajarlah untuk berpikir lebih terbuka terhadap trit2 yg mengandung “SARA” di kaskus ini. Jangan sedikit2 dibilang “SARA”, cerna dulu isinya, apakah berisi pelecehan atau penghinaan. Selama trit (mengandung SARA) tersebut nggak menyakiti hati siapapun, berarti masih aman kan, kenapa harus dipermasalahkan?

Para kaskuser sendiri, setuju gak kalian kalau trit yang digolongkan “SARA” hanya sebatas trit yg mengandung penghinaan/ pelecehan terhadap SARA?

Maksudnya bukan berarti “anti SARA” itu mengharamkan orang2 untuk membahas tentang SARA dalam konteks yang baik. Karena sekali lagi, SARA itu bagian dari bidang ilmu, sulit untuk dilepaskan dari kehidupan dan pembicaraan sehari2.

Ane cuma mau mencoba mengkonfirmasikan keambiguan istilah “SARA” yg diantisipasi orang2. Kalo agan2 punya pendapat lain atau mau menambahkan atau meluruskan silahkan. Makasih bagi yg udh mau capek2 baca panjang2. Kalau dirasa bagus, silahkan dirate & direnungkan. Ane gak ngarep cendol, ane cuma ngarep kaskuser lebih teliti dalam mencerna makna setiap trit dan nggak buru2 menghakiminya.