Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

prophetloveAvatar border
TS
prophetlove
AS-Indonesia Kembangkan Alat Prakiraan Iklim
Quote:

Tolong Di Rate5 Doloemoticon-Rate 5 Star
cek repost dolo gan


Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia melakukan kolaborasi iptek di bidang kelautan dan perubahan iklim. Salah satu yang digarap dalam kerja sama ini, yakni data dan informasi yang berupaya memprediksi iklim dan cuaca di Indonesia.

Dua belah pihak kini berencana serius mengembangkan peralatan prakiraan cuaca yang disebut Research Moored Array for African/Asian/Australian Monsoon Analysis and Prediction (RAMA) di Samudra Hindia.

Menurut Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, yang ditemui di Jakarta (24/10), kerja sama mempertemukan ilmuwan-ilmuwan antarnegara pada ranah sains, khususnya kelautan dan klimatologi. "Contohnya, para ahli vulkanologi dari AS dan Indonesia bertukar pikiran bersama. Begitu pula dengan para pakar lingkungan hidup dan pakar-pakar lainnya. Demi menyajikan informasi yang berguna, mampu memprediksi secara lebih akurat mengenai cuaca dan pola hujan," paparnya.

Menurut Dubes Marciel, Indonesia dan AS selaku penggagas kunci kerja sama dalam bentuk kemitraan komprehensif. Selain itu terlibat pula sejumlah peneliti Jepang, Cina, Australia, Prancis, India, Afrika Selatan. Ilmuwan-ilmuwan Indonesia sendiri ialah gabungan ilmuwan asal Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPPT, serta BMKG.

Michael J. McPhaden, ilmuwan senior dari Laboratorium Lingkungan Lautan Pasifik-National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan, di tahap awal penelitian akan mempelajari tentang musim hujan.

"Berawal dari serangkaian program penelitian. Berdasarkan pengamatan dan pemahaman, antara lain terkait monsoon di wilayah Samudra Hindia, kita akan mungkin meramal iklim. Pada akhirnya kami akan implementasikan menjadi produk konkret," ungkapnya.

Untuk memprediksi perubahan iklim, kata McPhaden, buoy laut akan ditempatkan di sepanjang Samudera Hindia, persisnya mulai dari 15 derajat LU hingga 25 derajat LS. "Kami masih memerlukan beberapa tahun ke depan untuk merampungkan seluruh penelitian. Ditargetkan pada tahun 2015," pungkas McPhaden.
(Gloria Samantha)

0
1.4K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan