Quote:
Quote:
Pada sebuah petang kelabu sebulan yang lalu, segerombolan anak muda datang mengarak dua ondel-ondel di kawasan Pejompongan, Jakarta. Bermodalkan pengeras suara dan kaset usang seadanya, mereka memecah kesunyian dengan berjalan dan mencoba peruntungan di tengah sibuknya kota.
Quote:
Ondel-ondel dikenal pertama kali pada tahun 1605. Dalam buku Geschiedenis Van Java II karya W. Fruin Mees, dikisahkan bahwa iring-iringan Pangeran Jayakarta Wijayakrama ikut merayakan khitanan Pangeran Abdul Mafakir dengan membawa boneka setinggi 2,5 meter yang sekarang ini kita kenal sebagai ondel-ondel.
Sejak saat itu, ondel-ondel kerap muncul di berbagai hajatan di setiap kampung di Batavia.
Bahkan, tercatat pada tahun 1923, ondel-ondel memeriahkan pembukaan sayap baru Hotel Des Indes (gedung Duta Merlin sekarang). Kala itu, banyak yang percaya kalau ondel-ondel bisa jadi penolak bala.
Tempo memimpin Jakarta, mantan gubernur Ali Sadikin atau yang biasa disapa akrab Bang Ali, menghidupkan kembali ondel-ondel sebagai ikon Jakarta.
Wajah angker ondel-ondel memeriahkan setiap hajatan masyarakat Betawi.Sekarang kalau bukan di Jakarta Fair, sulit bagi kita menemukan sosok si ondel-ondel.
Beruntung masih ada sekelompok pengamen ondel-ondel seperti di Pejompongan ini yang masih mau menjajakan ondel-ondel ke seantero Jakarta.Mereka mencoba terus melestarikan pertunjukan rakyat.
Quote: