Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

laberaAvatar border
TS
labera
Dukung KPK, REKTOR, Guru Besar, Dosen UGM Turun Lapangan Melakukan Aksi
5 Tuntutan UGM Terkait KPK vs Polri

Yogyakarta Mahasiswa, dosen, guru besar, dan Rektor UGM beramai-ramai menggelar aksi mendukung KPK. Mereka menyampaikan 5 tuntutan.

"Pertama, pertarungan KPK dan Polri hanya akan menjadi kemenangan bagi para koruptor. Karenanya kami menolak berbagai bentuk tekanan terhadap anggota dan upaya pelemahan KPK," kata Rektor UGM Prof Dr Pratikno, di kantor Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT), kampus Bulaksumur, Yogyakarta, Senin (8/10/2012).

Kedua, mendesak berbagai pihak menghentikan upaya pelemahan demi menjaga penegakan hukum antikorupsi dan menjaga optimisme rakyat. Ketiga, mendesak Presiden mengambil langkah cepat untuk mendukung KPK dan mengupayakan penguatan posisi KPK. Keempat, mendesak DPR menghentikan revisi UU KPK yang melemahkan KPK.

"Kelima, meminta warga Indonesia waspada terhadap upaya kriminalisasi dan pelemahan gerakan pemberantasan korupsi yang bisa muncul sewaktu-waktu," katanya.

Pratikno menandatangani kain putih yang nantinya dikirim ke KPK dan menulis 'Berantas Korupsi, Selamatkan KPK'. Selain Rektor, Guru Besar UGM, dosen, aktivis LSM, mahasiswa, dan lain-lain, ikut menandatangani dan menuliskan kalimat sebagai bentuk dukungan terhadap KPK.

Usai mengeluarkan pernyataan sikap, para mahasiswa dan aktivis LSM menggelar aksi jalan kaki dari kantor PUKAT menuju Bundaran UGM.

Sumber : [url]http://news.detik..com/read/2012/10/08/111017/2057076/10/5-tuntutan-ugm-terkait-kpk-vs-polri[/url]



KPK akan Terus Diserang, Dikriminalisasi. Rektor UGM Nyatakan Dukungan ke KPK !



JOGJA-Rektor UGM, Pratikno, berencana menyatakan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi di Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM pada Senin, 8 Oktober 2012. Pernyataan dukungan kepada lembaga antirasuah tersebut, kata Pratikno, merupakan pernyataan resmi UGM secara institusi. "Ya, besok pukul 9 di Pukat UGM," kata Pratikno saat dihubungi Tempo, Ahad, 7 Oktober 2012.

Humas UGM, Wijayanti, menambahkan, keputusan penyampaian dukungan tersebut muncul pada Sabtu kemarin, atau sehari setelah Gedung KPK digeruduk oleh puluhan personel kepolisian pada Jumat malam. "Sejak Sabtu sudah muncul keputusan UGM secara institusi untuk menyampaikan dukungan ke KPK di Pukat pada hari Senin," ujar dia.

Sebelumnya pada Sabtu, 6 Oktober 2012 sore, puluhan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM sudah melakukan aksi keprihatinan terhadap penyerbuan gedung KPK oleh polisi di bundaran UGM. Mereka berorasi dan membawa spanduk protes terhadap upaya kriminalisasi penyidik lembaga antirasuah tersebut. Dalam aksi itu mereka membentangkan papan berisi tanda tangan dukungan penuntasan kasus simulator kemudi.

Koordinator kebijakan eksternal BEM KM UGM, Ahmad Rizky, yang memimpin aksi itu, mengatakan organisasinya medesak Presiden mengambil langkah untuk membantu KPK segera menuntaskan kasus simulator kemudi. Rizky dalam aksi tersebut juga meminta Presiden dan seluruh jajaran pemerintahannya segera menyatakan penolakan terhadap upaya kriminalisasi KPK. "Kami dukung KPK segera menuntaskan kasus simulator kemudi," ujar dia kepada wartawan.

Pada hari yang sama, seusai berbicara di sebuah seminar korupsi di Magister Manajemen UGM, Direktur Bidang Advokasi Pukat UGM, Oce Madril, mendesak Presiden SBY segera campur tangan dalam penyelesaian kasus simulator kemudi. Kata Oce, saat ini Presiden tidak bisa sekadar memberikan imbauan, atau malah diam, melainkan harus memerintahkan Kapolri Timur Pradopo agar membukakan pintu bagi KPK untuk melakukan tugas "bersih-bersih" di lembaganya. "Kalau Presiden tak segera mengambil langkah itu, ini mencederai kewenanganya. Padahal, dia punya otoritas untuk memperkuat KPK," kata dia.

Masyarakat Cinta Indonesia Cinta Komisi Pemberantasan Korupsi (Cicak) menduga serangan sejumlah pihak terhadap KPK masih akan berlanjut. Menurut Koordinator Cicak, Usman Hamid, upaya penjemputan paksa penyidik KPK Novel Baswedan bukan teror yang terakhir pada lembaga antirasuah tersebut.

"Surat penangkapan pada Novel kemarin masih belum memenuhi syarat. Kami menduga ada kemungkinan upaya penangkapan dan lainnya belum akan dihentikan," kata Usman dalam aksi dukung KPK bertajuk "Di Mana SBY?" di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 7 Oktober 2012.

Karena itu, Cicak mendesak Presiden bersikap tegas dalam kasus ini. Presiden diminta memerintahkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo agar tidak memanfaatkan bawahannya untuk tujuan-tujuan di luar hukum, dan di luar tugas serta fungsi pokok kepolisian. "Langkah Polri di KPK pada Jumat malam lalu itu keliru. Mereka juga terlalu vulgar menggempur KPK," kata Usman.

Usman menilai pengiriman personel kepolisian ke Kuningan, Jumat malam lalu, tak semata ingin menangkap Novel Baswedan, penyidik yang bertugas di KPK. Sebab, jika itu tujuannya, polisi bisa saja menangkap Novel di tempat selain KPK. "Kami yakin usaha menangkap Novel tidak murni, tapi memang untuk menghalangi KPK mengusut kasus simulator ujian surat izin mengemudi."

Polemik Polri dengan KPK meruncing setelah Jumat malam lalu anggota Kepolisian Daerah Bengkulu, Polda Metro Jakarta Raya, dan Provost Mabes Polri berencana membekuk penyidik Polri yang bertugas di KPK, Novel Baswedan, atas tuduhan penganiayaan yang terjadi 2004 silam. Novel adalah salah satu penyidik yang menangani kasus suap pengadaan simulator SIM.

Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris, Jenderal Sutarman, menyebut rencana penangkapan Novel sudah sesuai prosedur. Adapun Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menyatakan pihaknya akan mempertahankan Novel dan menyediakan pendampingan hukum kepada penyidik berpangkat komisaris polisi tersebut.

Sumber : http://m.rimanews.com/read/20121007/...ukungan-ke-kpk



Rektor UGM Kecam Upaya Pelemahan KPK

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Pratikno, memimpin aksi para aktivis anti korupsi di kampus setempat sebagai bentuk dukungan UGM terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) setempat, Senin (8/10).

Sementara di halaman Pukat UGM, puluhan mahasiswa UGM juga menggelar aksi serupa.

Aktivis anti korupsi di UGM yang ikut dalam aksi tersebut antara lain, Zaenal Arifin Mochtar, Saldi Isra, Djamaludin Ancok, Senawi, dan beberapa tokoh lainnya.

"Menyelamatkan KPK dari segala bentuk tindakan yang melemahkan KPK berarti menyelematkan RI dari kehancuran karena korupsi," ucap Pratikno saat membacakan pernyataan sikap UGM terkait kasus yang tengah melanda KPK.

Menurut Pratikno, posisi KPK yang kuat menjadi sangat penting bagi upaya pemberantasan korupsi. Karenanya, KPK menurutnya harus dijaga, diselematkan dan diefektifkan kerjanya dengan dukungan dari seluruh komponen bangsa.

Karena itu, kata dia, UGM memprihatinkan upaya pelemahan KPK melalui beberapa cara, yaitu rencana revisi UU KPK dan tekanan terhadap personel KPK.

"Kita juga mengimbau berbagai pihak untuk menghentikan segala macam tindakan pelemahan tersebut," tegasnya.

"Kita juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar waspada terhadap segala bentuk kriminalisasi dan pelemahan gerakan pemberantasan korupsi yang mungkin saja muncul setiap waktu dalam bentuk berbeda," tambahnya.

Aksi tersebut akan dilanjutkan di depan Gedung Agung Yogyakarta bersama ratusan civitas akademika UGM dan mahasiswa Yogyakarta.
================================

Mahasiswa yg lain mana?

Dosen yg lain mana?

Guru Besar yg lain mana?

Rektor yang lainnya kemana?

Dukung KPK Dukung sikap ANTIKORUPSI!

Dukung KPK mempertinggi eksistensi sikap ANTIKORUPSI!!

Hidup ANTIKORUPSI, Hidup Rakyat Indonesia, Hidup Mahasiswa!

emoticon-Big Grin
0
2.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan