ocumimai
TS
ocumimai
[Review] Hippo Biscuit. Tiny Little Monster!
Yuhu! Akhirnya Hippo Biscuit kiriman dari Jaben tiba di rumah. Saking ga sabarannya pengen nyobain, bubble wrapnya langsung saya cabik-cabik. Hahaha.

Biscuit renyah ini datang dengan penampilan boxnya yang sederhana, minimalis dan informatif, di bagian belakang ada manual serta spesifikasinya. So simple. Semuanya straight to the point. Dalam paketannya, hanya ada biskuit dan kabel data USB. No butter jam there!

Spesifikasi:
  • Audio Codec: Mp3, WAV
  • Suitable headphine impedance: 16-300 ohms!!!
  • Charge time: -+ 1,5 hours
  • Playtime -+ 9 hours
  • Dimensions: 62,8mm x 35,7mm X 11mm
  • Weight: 30g


Saya sempet penasaran kenapa DAP ini dinamai Hippo Biscuit. Kesan pertama waktu liat Hippo Biscuit, Saya rada susah ngebayangin kalau ada biskuit warna metalik seperti itu, hehe. Tapi ukurannya emang mirip sama biskuit sih. Rounded corner-nya mengingatkan saya sama iPhone 4S - semoga saja ga ada yang kena tuntut Apple karena ini. emoticon-Big Grin

Built quality Hippo Biscuit sangat kokoh, bahannya terbuat dari alumunium dengan permukaan yang agak kasar sehingga gripnya mantap. Ga usah takut kena bekas jari, ga usah takut kegencet benda berat, kedudukan, atau kebentur (tadi bentur2in ni DAP ke kepala saya, ternyata tetep bunyi emoticon-Hammer ),.

Pada bodynya, ada slot micro SD, lubang tombol reset, dan colokan mini USB yang semuanya berderet manis di bagian kanan. Di bagian depan, ada 4 tombol plastik hitam, dan sebuah tombol utama di tengah yang berwarna diffused white yang mendapat iluminasi LED berwarna hijau. Tombol atas dan bawah terdiri dari volume up and down, samping kiri kanan ada tombol previous dan next song, tombol tengahnya main control button.

Yup, DAP ini tidak memiliki memori internal, sehingga kapasitasnya sangat tergantung oleh micro SD yang kita pasang. Walau begitu, loadingnya bener-bener realtime! Tidak ada lag saat startup akibat memory buffer. Cocok bagi mereka yang ingin audition cans on the go. DAP ini juga bisa berfungsi sebagai micro SD reader, sehingga proses charging bisa dilakukan sambil transfer lagu di komputer. Saya belum pernah mencoba mengisi baterainya dengan desktop charger, jadi saya belum bisa beri informasi.

DAP ini pun hadir tanpa screen dan juga tidak memiliki shuffle button/switch. Jadinya play lagu hanya bisa dilakukan secara runut. Nah, dengan kesederhanaan user interface seperti ini, pastinya semua akan berpikir bahwa DAP ini fokus pada sound quality. Ekspektasi akan langsung tertuju pada suara, iya kan? Apakah suaranya akan senikmat biskuit yang sering kita nikmati pas lagi santai? Let's prove it, guys!

-------------------------

Sebelum masuk ke segmen SQ review, sedikit informasi, saya cenderung mid oriented. Preferensi suara yang saya sukai adalah mid yang bulet, dan cenderung laidback. Kalau mau yang forward, saya lebih suka vokal yang tebal dan lush.


First Impression:

Yang pertama kali terlintas di benak saya ketika mendengar suara DAP ini adalah: Loh, kok karakter suaranya mirip Hisound Studio yang pernah saya denger pas gathering di Jogja!? Suaranya bersih, sangat transparan, dan cenderung analitik. Namun out of the box suaranya nya masih rada kasar., vokal terlalu forward dan micro detil di trebelnya blom dapet, masih rada harsh. So, saya burn in sekitar 5 jam, dan ternyata ada perbaikan, lebih halus. Mungkin karena internal amp DAP ini yang blom di break in.

Cans yg saya pake untuk review: Alessandro MS1i & Koss KSC75. Dengan macem-macem lagu, rata2 mp3 320kbps.

Bass: Hippo Biscuit menampilkan kontur bass dengan baik. Cenderung banyak penekanan di mid bass sehingga impactnya sangat terasa, walau begitu, low bass-nya tetap proporsional. Bass-nya bersih, lebih empuk daripada Meizu M9. Tidak noisy seperti bass yang ditampilkan di soundcard onboard netbook saya, dan tidak merembet kemana-mana. Saya sering mendengar DAP yang ngeluarin bass yang terdistorsi, over quantity, atau terlalu tipis, tapi hal itu tidak akan ditemui di Biscuit.

Dengan karakter bass seperti ini, sudah bisa diduga bahwa sektor bass ini diperuntukkan untuk mengejar speed. Karena bass-nya clean, decay-nya pun pendek. Tapi kuantitasnya cukup pas sehingga tidak bisa bilang bassnya tipis.

Mid: Istimewa! Hippo Biscuit menampilkan vokal yang forward dan intim. Ada emphasis di middle to upper midnya sehingga bagian tersebut terasa lebih dominan daripada low mid. Kalau dibandingin. vokal Meizu M9 terasa lebih "full body sounding" daripada Biscuit. Suara Kenny Rogers yang berat jadi lebih clean, begitu pula suara Park Hyo Shin yang warm, disini jadi bright. Tapi detail vokal Hippo Biscuit lebih terdefinisi daripada Meizu M9 yang agak blur. Pada lagu-lagu yang rawan sibilance, suara "ssscchhh" Norah Jones yang biasa saya dengar di Meizu M9, ketika masuk di Biscuit ini berubah jadi "ssshhh". Benar-benar khas solid state, ga terlalu basah seperti Meizu yang agak tube like. Tapi asiknya, suara Hippo Biscuit jadi lebih musikal dan megah. Asyiknya juga, disamping detailnya sangat bagus, vokal Hippo Biscuit juga bersih. Separasi suara di lagu-lagu grup vokal ditampilkan terpisah dengan jelas, tanpa bercampur satu sama lain.

Hippo Biscuit punya potensi besar untuk dimacem-macemin via amping, walaupun secara default suaranya "sudah jadi", tapi bagi yang suka dengan mid yang agak laidback, sepertinya perlu amping. Untuk detail vokal sih ga usah diragukan lagi. Ini adalah salah satu DAP paling jujur yang pernah saya dengar.

Tambahan: entah kenapa saya merasa DAP ini merepresentasikan suara Kokia dengan sangat baik. Rekaman suara Kokia yang sedikit laidback, dimajuin oleh DAP ini. Plus, karena suara Kokia udah 'jadi' lewat mixing studio, di Biscuit ditampilkan apa adanya. Magic-nya jadi berasa.

Treble: Ini bagian paling serem! Micro detail trebel di Hippo Biscuit ini sangat menggiurkan. Artikulasi trebelnya pun pas. Ada reverberasi dengan decay pendek yang tertampil merdu setiap kali muncul suara sparkling. Ah, merdu sekali. Trebelnya jernih, tidak gemuk, tidak kurus. Untuk upper trebel ada roll off sedikit, terutama jika diset ke volume yang lebih tinggi. Kita bisa merasakan petikan gitar dengan jelas, atau detail suara cymbal yang dipukul dengan jelas. Tidak ada trebel yang harsh, atau trebel yang dull.

Power, Soundstage, Separation & Detail:

Powernya badak! Wow, jahanam kecil ini mampu mengangkat Koss KSC75 di volume layak dengar dan masih menyisakan lebih dari separuh volume yang tersisa! Tiba-tiba keinget sama iPod Shuffle 1st gen yang powernya juga badak. Untuk cans berimpedance tinggi seperti Yuin PK1, pastinya akan mudah didrive oleh DAP ini. Asyiknya, kalau iPod Shuffle ga bisa WAV, ini udah bisa!

Untuk soundstage sendiri agak sulit saya gambarkan, ada beberapa agresifitas di vokalnya sehingga saya merasa soundstage-nya lebih mirip ke studio yang luas dibandingkan suara dari soundcard onboard netbook Lenovo S3 saya yang stagingnya lebih lega (tapi noisy). Tapi asiknya, ketika dipasangi file WAV, kesan spacious-nya langsung datang dan black backgroundnya hadir membuat imajinasi kita mudah menciptakan soundstage itu.

Untuk detail sudah tidak usah diragukan lagi. DAP ini cocok untuk critical listening. DAP ini tidak akan berkompromi jika sourcenya jelek atau bitrate-nya rendah. Jika ada suara hiss dari rekaman yang biasanya tidak kedengaran di DAP lain, di DAP ini akan muncul. Karakter suaranya cenderung cold/kering dan analitik, namun tidak sekering Samsung M1 atau Samsung Galaxy Note yang malah cempreng. Dibandingkan dengan Sansa Clip, suara Sansa terlalu smooth - lebih cocok untuk casual listening. Bagi yang suka suara-suara smooth seperti Sansa, mungkin akan menganggap suara Hippo Biscuit akan melelahkan untuk waktu lama. Tapi kalau sudah terbiasa dengan Cowon, pasti suka karakter DAP ini.

Separasi suara Hippo Biscuit pun amazing, mengingatkan saya kepada QLS QA-350, walau tentu saja QLS itu menang kemana-mana karena udah masuk kelas desktop. I mean, kalau mau main ultraportable, tapi kepengen separasi yang superb, Hippo Biscuit ini sangat layak masuk nominasi.

Overall, karakter suaranya mengingatkan saya kepada Hisound Studio, sebuah DAP high end yang berharga 4-5 kali lipat harga Biscuit ini. Detil, transparan dan analitik. Terlepas dari keterbatasan user interface-nya, tapi DAP ini mampu menghasilkan kualitas suara yang worth every penny, sesuai prinsip kerhor - kualitas di atas harga. Separasi suaranya lebih baik daripada Cowon D2+, detailnya lebih baik daripada Zune 30GB direct dan Meizu M9, dynamic soundingnya mengingatkan saya pada iMod 5,5 - namun bedanya karakter iMod warm & flat, sedang kalo di Biscuit lebih mid to high oriented. Stagingnya pun cukup luas. Suaranya jujur, tidak banyak bumbu atau embel-embel yang malah membuatnya tidak natural. emoticon-Big Grin

Foto-foto nyusul. Nanti saya update lagi kalau sudah melewati 100 jam burn in. emoticon-Big Grin
0
22.7K
80
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan