Wong DesoAvatar border
TS
Wong Deso
10 Kesalahpahaman tentang Uang



Begitu banyak mitos yang mengelilingi uang, terutama di antara kaum muda. Menyedihkan, karena mengejar mitos akan mengarahkan Anda kepada kesia-sian, buang-buang waktu, dan, yang paling parah, merusak kehidupan.
Berikut ini 10 kesalahpahaman populer tentang uang seperti yang dipaparkan Money Talks News.

1. Memiliki makin banyak uang, semakin bahagia.
Lihat Michael Jackson, Amy Winehouse, Jimi Hendrix, Janis Joplin, Kurt Cobain, Anna Nicole Smith, atau Marilyn Monroe. Apakah ketenaran dan kekayaan membuat bahagia?
Kebahagiaan datang dari menyukai diri sendiri, sesuatu yang tak berhubungan dengan uang. Orang kaya membeli pengakuan, kadang keliru dengan dukungan. Namun, respek, terutama terhadap diri sendiri, bukan untuk dibeli.

2. Pendapatan tinggi akan menjauhkan dari utang.
Apa bedanya antara seseorang yang menghasilkan 500 juta rupiah per tahun tapi punya hipotek 1 milyar dengan orang yang menghasilkan 5 milyar per tahun tapi punya hipotek 50 milyar? Jawabannya: tidak ada. Kecuali mereka memiliki uang yang disisihkan untuk kasus darurat, mereka hanya mengulur waktu dengan pendapatannya itu dari bencana.
Utang sering kali berjalan bersama pendapatan. Yang membuat mereka jauh dari utang bukan pendapatan tinggi. Penghasilan tinggi tak meminjamkan uang.

3. Milyarder naik mobil mahal, memakai pakaian mahal, dan tinggal di rumah mewah.
Pendapat itu keliru menurut riset yang dibuat peneliti di AS untuk penulisan buku The Millionaire Next Door. Menurut penelitian itu, rata-rata milyarder AS mengendarai mobil yang tak menarik perhatian, tinggal di rumah biasa yang mereka huni selama bertahun-tahun, dan menjauhi label perancang ternama. Itulah bagaimana mereka menjadi milyarder.
Siapa yang membeli pakaian mahal rancangan desainer dan Porsche? Kebanyakan mereka yang tak pernah jadi kaya karena mereka menukar kebebasan finansial masa depan dengan penampilan hari ini. Hidup menawarkan kesempatan antara menjadi terlihat kaya atau menjadi kaya sungguhan. Hanya sedikit yang bisa melakukan keduanya. Makin muda keputusan diambil, makin baik.

4. Makin banyak punya uang, makin sedikit kekhawatiran.
Omong kosong. Uang tak mengakhiri kegelisahan. Uang memberikan sesuatu yang lain untuk dikhawatirkan: kehilangan uang. Benar, mereka yang kekurangan uang untuk makan atau tidur memiliki banyak kekhawatiran. Namun, begitu punya uang untuk semua yang dibutuhkan dan sejumlah hasrat yang masuk akal, kelanjutannya akan membebankan pikiran Anda, bukan meringankan.

5. Uang membantu mendapatkan cinta.
Wanita tak tertarik kepada uang. Mereka toh tertarik kepada ambisi dan kecerdasan, terutama kalau disertai humor. Semua orang tertarik kepada orang yang percaya diri, tak memaksa, dan mampu menertawakan diri sendiri.
Seperti burung merak, orang kaya dapat menarik perhatian dengan mudah. Namun, atensi tidak sama dengan kekaguman atau rasa sayang. Kalaupun demikian, apakah kita sungguh ingin menghabiskan hidup dengan seseorang sedemikian dangkal dan gamang karena tertarik kepada uang kita?

6. Lebih menyenangkan dengan lebih banyak uang.
Saat muda, kita tak punya uang saat bersama teman, tapi sangat menyenangkan. Beranjak dewasa, kita punya lebih banyak uang. Sebagian masih bisa bersenang-senang dengan uang, sebagian tidak.
Tak ada keraguan uang dapat memoles elemen kesenangan. Namun, kalau butuh uang untuk bersenang-senang, Anda membosankan. Kalau menjadi hartawan, Anda tetap akan membosankan.

7. Uang berarti keamanan.
Manfaat utama uang adalah membuat hidup lebih mudah diprediksi. Uang memungkinkan Anda mengendalikan lingkungan dengan bersiap untuk hal tak terduga.
Saat sebagian anggapan itu benar, tak ada cukup uang di dunia yang mengontrol segalanya secara lengkap. Penulis bisa terkena serangan jantung dan mati sebelum selesai menulis ini, dan Anda bisa meninggal sebelum selesai membacanya. Terimalah kenyataan bahwa kita terombang-ambing di lautan ketidakpastian, tak peduli berapa banyak uang yang kita miliki.

8. Uang membuat saya bertemu orang-orang menarik.
Banyak orang kaya yang menarik, tapi banyak juga orang kaya yang sombong, tak peduli, ambisius, dan senang menghakimi. Mereka tak begitu karena mereka kaya. Mereka begitu karena mereka terlahir kaya dan akhirnya tak pernah harus mengatasi kesulitan. Mengatasi kesulitan membuat orang jadi menarik, bukan karena banyaknya fulus mereka.

9. Saya butuh uang untuk bepergian, dan bepergian itu penting.
Dunia adalah tempat yang menarik. Bepergian dengan enak menarik hati. Namun, bepergian bisa dalam berbagai bentuk, termasuk dengan anggaran bervariasi. Kalau ingin ke suatu tempat, Anda akan menemukan caranya.
Yang diperbuat banyak orang dalam situasi ingin bepergian adalah mengumpulkan fulus untuk membeli kapal yang mewah yang sangat mahal sehingga tak terjangkau. Hasilnya adalah mandek di dermaga. Sia-sia.

10. Uang membeli teman-teman.
Ini bukan hanya keliru. Ungkapan ini berlawanan dengan yang bisa dilakukan uang. Banyak orang kaya yang sering berkumpul dengan orang lain, tapi tak punya teman. Orang dengan kekayaan selangit atau ketenaran tak dapat memercayai motif orang-orang di sekitar mereka. Itulah kenapa orang yang mereka perhitungkan sebagai sahabat sejati biasanya antara orang yang mereka kenal sebelum mereka kaya dan terkenal, atau mereka yang sama kaya dan sama tenarnya.
Ada keuntungan dinilai berdasarkan kepribadian atau kekayaan: Sahabat yang muncul sebenarnya seperti diri Anda, bukan apa yang bisa Anda perbuat untuk mereka.


Sumber : Wirawiri.net
0
1.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan