Manolo El Bombo,Kesetiaan Seorang Suporter Sepak Bola

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Manolo El Bombo,Kesetiaan Seorang Suporter Sepak Bola

LeviTata

05-07-2012 05:27

Manolo El Bombo,Kesetiaan Seorang Suporter Sepak Bola

Quote:

Budayakan Komentar Berbobot & Bijaksana

Please No Junk No Spam No Flam

[

Rasanya kalo bicara tentang sosok yang satu ini, saya jadi malu sendiri.

Sejak tahun 1986, sejak jaman SD, saya selalu dengan bangga mengaku sebagai supporter fanatik tim sepakbola Spanyol dan FC Barcelona . Mengenakan kostum La Furia Roja, dan segala yang berbau RFEF (Federasi Sepakbola Spanyol) maupun La Liga. Kolektor poster para pemainnya.

Tidak peduli ditertawakan banyak orang, karena ketika itu, setidaknya sebelum Piala Eropa 2008, dan sebelum era Galacticos Real Madrid di awal dekade 2000, menggemari sepakbola Spanyol, apalagi bagi remaja Indonesia se usia saya adalah hal yang aneh.

Karena ketika itu tim sepakbola yang terkenal di Indonesia adalah Brazil, Argentina, Jerman, Belanda, Italia dan Inggris. Prancis baru mulai digemari sejak era Michel Platini di tahun 1986, dan terlebih setelah Zidane dkk., menjuarai Piala Dunia 1998 di negara nya sendiri.

Ya ternyata di negara asal nya sono, ada lagi yang lebih gila sepakbola Spanyol daripada saya.

Pria kelahiran Ciudad Real, Madrid, Spanyol tanggal 15 Januari 1949 bernama Manuel Cáceres Artesero atau yang akrab dipanggil sebagai Manolo el del Bombo (karena tubuh tambunnya dan kebiasaannya memainkan drum di tengah pertandingan) adalah maniak bola Spanyol yang hampir selalu ada di manapun timnas La Furia Roja bermain, sejak Piala Dunia diselenggarakan di tanah airnya sendiri, Spanyol, tahun 1982.

Ketika itu, di Piala Dunia 1982, Manolo yang masih berusia 33 tahun, aslinya adalah pendukung kesebelasan Kelelawar Mestalla Valencia CF. Ia setia mendukung timnas Spanyol, karena di dalamnya ada dua bintang Valencia, yaitu pemain bek, Miguel Tendillo, dan gelandang Enrique Saura.

Dengan tampilan yang unik sebagaimana pada foto di atas, Manolo, demikian ia akrab dipanggil, segera menarik perhatian para pendukung Spanyol. Karena selain kostumnya unik, ia juga paling berisik dengan tabuhan genderang perang nya berupa sebuah drum besar yang dibawa dan ditabuh nya sendiri keliling stadion manapun Spanyol bertanding.

Di Piala Dunia 1982 itu akhirnya Spanyol tersingkir di babak kedua yang ketika itu belum menggunakan sistem gugur, masih menggunakan sistem kompetisi. Spanyol menjadi juru kunci grup B babak kedua di bawah finalis Jerman Barat dan Inggris.

Namun Manolo tetap tampil meriah .

Piala Dunia Mexico 1986, Spanyol dikalahkan Belgia 5-4 di perempat final, Piala Eropa 1988 Jerman, Spanyol gagal di penyisihan grup, Piala Dunia 1994 di AS, Spanyol ditumbangkan Italia di perempat final, 2-1 ketika itu.

Piala Eropa 1996, Spanyol kalah adu penalti dari Inggris di perempat final, Piala Dunia 1998, Raul Gonzales cs., tersingkir pada grup penyisihan,

Spanyol kalah dari Prancis 2-0 di babak kedua Euro 2000, dipermalukan Korea Selatan di perempat final World Cup 2002, disikat tuan rumah di perempat final Euro 2004 Portugal, dijegal Prancis 3-1 di babak 16 besar Piala Dunia 2006.

Spanyol juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 untuk pertama kalinya hingga semalam, tanggal 1 Juli 2012, di Ukraina, Spanyol untuk kedua kali berturut-turut dan ketiga kalinya menjuarai Euro 2012, dan mencetak rekor baru dalam sepakbola dunia.

Namun Manolo tetap ada kemana saja tim Matador bermain di turnamen besar. Kalah ataupun menang.

Mudah mencari nya.

Pria gempal dengan topi Matador, kostum La Furia Roja nya dan tabuhan drum kesayangannya.

Ia mengemudikan mobil sendiri ketika Euro 2008 ke Swiss-Austria dan kini ke Polandia-Ukraina, lengkap dengan segala perlengkapannya, meninggalkan keluarga di Spanyol demi dukungan kepada timnas.

Kini setelah 30 tahun, kesetiaan kakek berusia 63 tahun tersebut telah menjadikannya suporter sepakbola terkenal di dunia.

Bahkan ia kini telah memiliki situs (website) tersendiri, [url=http://www.]www.[/url] manoloeldelbombo.com

Saya tidak heran, sejalan dengan melejitnya prestasi tim sepakbola putra Spanyol 4 tahun terakhir ini, maka Manolo kini telah menjelma menjadi public figure bukan hanya di Spanyol, namun juga di kalangan pencinta sepakbola Eropa dan dunia.

Bukan tidak mungkin, beberapa tahun mendatang, kisah perjalanan hidupnya mendukung timnas Spanyol ke berbagai belahan dunia, menghabiskan uang ribuan atau mungkin jutaan pesos dan kini Euro setiap tahunnya, demi sebuah dukungan kepada timnas kesayangan, akan di filmkan oleh para pelaku sinema, baik dokumenter maupun film layar lebar.

Sabar dan setia di kala tim kesayangannya gagal di turnamen dan tidak mampu memenuhi harapannya.

Sederhana, dan tetap menghibur rekan-rekan suporter lain ketika akhirnya mimpi juara Eropa dan Dunia itu berhasil digapai.

Seusai Piala Dunia 2010, bahkan para staf RFEF mempersilahkan khusus untuk Manolo, kesempatan mencium trophy Piala Dunia yang baru saja direbut Iker Casillas dkk. di Afrika Selatan.

Special privilege kini diberikan untuk nya. Namun di setiap pertandingan sepakbola Spanyol, Manolo selalu menolak tempat duduk VIP, meskipun ia di tawari jatah tiket gratis sekalipun.

Ia tetap ingin berada di tengah-tengah kerumunan suporter sepakbola Spanyol di deretan bangku kelas I, II atau III sekalipun. Berbaur dengan mereka yang sebagian besar bahkan belum lahir ketika pertama kali Manolo tampil di kursi penonton Piala Dunia 1982.

Adakah suporter sepakbola Indonesia yang bisa seperti Manolo?

Sepertinya ada tuh, saya lupa namanya, pria tambun yang selalu berpenampilan ala Jin Tomang, mencat Merah-Putih sekujur tubuhnya, berkepala botak ,berperut buncit, yang selalu menari-nari mendukung PSSI sejak Piala AFF 2010 lalu.

Jika tidak salah, aslinya beliau adalah pendukung Persebaya. Mudah-mudah an seperti hal nya Manolo, dia juga suatu saat berkesmpatan menyaksikan timnas kesayangannya, minimal tampil di Piala Dunia. Amiin

Sumber

Spoiler for Manolo el del bombo: