Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

code.davinci88Avatar border
TS
code.davinci88
BEDAh system TIANSHITTTTT !!!
Banyak orang gabung dengan MLM Tianshi hanya karena emosi sesaat untuk ndapetin bonus-bonus yang dijanjikan, tapi setelah 4-5 bulan pertama biasanya akan langsung mundur, istilahnya MUNTABER (MUNdur TAnpa BERita). Alesan laen yang menjadi kegagalan sebagian besar anggota Tianshi adalah karena mereka ndak benar-benar ngerti karaketeristik bisnis MLM yang mereka ikuti.
Mereka kirain kalo bisnis MLM merupakan bisnis INVESTASI.
Leader-leader Tianshi biasanya memotivasi member atau anggotanya dengan hasil akhir : mobil mewah, rumah mewah, vila mewah, pesawat terbang, wisata ke luar negeri dll, TAPI NDAK PERNAH njelasin proses at0 tahap untuk mencapainya. Yang sering diucapkan para leader Tianshi, SUKSES ADALAH = 95% IMPIAN dan 5% sisanya TEKNIS.
Gimana mau sukses lha wong kerjaannya cuman ngimpi (95%) dan kerja yang sesungguhnya cuman dikit (5%).
Biasanya ketika member menjalankannya, setelah beberapa bulan berikutnya akan menemukan beberapa hal yang menjadi alasan untuk ndak melanjutkan lagi :
•\tMarketing Plan kurang cocok untuk karakteristik orang Indonesia. (karena umumnya perusahaan MLM berasal dari luar Indonesia). Kebanyakan orang Indonesia gabung MLM dalam rangka perbaikan ekonomi keluarga, tetapi seringkali yang terjadi justru sebaliknya. Pada umumnya orang Indonesia (dengan berbagai sebab salah satunya alasan ekonomi ), lebih ingin cepat memetik hasil. Dengan laen kata “Kal0 nanam mangga lebih senang pake system cangkok ketimbang nanam biji”. Bahkan kalo perlu, “langsung aja mbeli di pasar”. Sedangkan MLM umumnya dikonsep untuk masyarakat ekonomi maju, yang ndak terlalu buru-buru menikmati hasil, soale negara menjamin kesejahteraan warga negaranya (bahkan pengangguranpun mendapat tunjangan sosial).
•\tMember njalanin Tianshi untuk mendapatkan penghasilan, tapi yang mereka temukan: diri mereka harus ngeluaian duit dalam jumlah besar dan terus menerus di tahun-tahun awal mereka bergabung; untuk tutup poin, support sistem, dan ongkos operasional sehari-hari, sementara penghasilan yang mereka peroleh ndak sebanding dengan pengeluaran yang mereka keluarkan.
•\tMungkin situ ato beberapa orang mampu untuk memenuhi pengeluaran yang besar tadi. Tapi masalahnya, jaringan situ – di mana sebagian masyarakat Indonesia – belum tentu mampu melakukannya. Inget, sebagian besar masyarakat Indonesia yang gabung MLM justru ingin dapet penghasilan tambahan. Sehingga, kalo target omset yang harus situ penuhi sangat sulit untuk dicapai, bonus situ akan kecil.
Alesan inilah sebenarnya yang menyebabkan banyak orang gagal dalam njalanin bisnis MLM umumnya dan Tianshi khususnya, selain karena malas tentunya. Saat inih, karena buruknya pandangan orang tentang bisnis MLM membuat para leader Tianshi mengajari anggotanya agar ndak nyebut bisnis mereka sebagai bisnis MLM, tapi pake istilah laen meski pada prinsipnya sama aja. Misalnya pake istilah Franchise, personal franchise, mbangun supermarket, kartu diskon belaja di supermarket, dan sebagainya.
Oke, sekarang kita bahas faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan pelaku MLM Tianshi. Beberapa faktor ini sayah kemukakan agar situh (yang njalanin Tianshi) dapat memahami seluk beluknya, cara untuk menghadapinya, agar situh dapat meraih financial freedom yang situh impi-impikan.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.\t1. Rule Of The Game (Aturan Main) :
- Biaya pendaftaran.
- Omzet grup = Total Group Sales (TGS) = Group Business Volume (GBV)
- Tutup point/belanja bulanan
- Net Goup / Side Volume / Point Grup Bersih
1. 1. Rule Of The Game (Aturan Main)
Biaya Pendaftaran
Biaya ndaptar awal untuk gabung di MLM Tianshi sebesar Rp. 85,000. (moga-moga belom berubah). Dengan biaya ndaptar segituh kita dapet yang namanya stater kit (berisi tentang panduan menjalankan usaha meliputi pengenalan company profile, produk, marketing plan, dan support sistemnya), potongan harga sebesar 15 % tiap mbeli produk Tianshi, dan lain sebagainya. Si member Tianshi ini di beri peringkat 1
Calon member Tianshi sebenarnya bisa saja langsung belanja produk sebesar Rp. 500,000 untuk naik peringkat 2, atau belanja produk sebesar Rp. 2 juta untuk naik peringkat menjadi 3.
Untuk naik peringkat selanjutnya sampai 8 dan seterusnya situh semua dah pada tahu kan. Jadi ndak usah saya jelasin.
Omzet Grup
Pada marketing plan Tianshi pastinya ada syarat untuk menaikkan jenjang peringkat para distributornya. Salah satu syaratnya adalah dengan meningkatkan omzet grup situh, ato biasa disebut dengan TGS (Total Group Sales) yang bisa diakumulasikan.
Katakanlah sewaktu situh belum memiliki downline dan situh pengen bulan depan naek peringkat ( misalnya peringkat 5 ), di mana untuk mencapainya diharuskan memiliki omzet grup sebesar Rp 40 juta (dengan 3 kaki) atau Rp 80 juta (dengan 2 kaki). Berarti situh harus bisa mengejar target tersebut (walopun ndak ada sistem hangus).
Perlu diketahui kalo di awal gabung yang namanya target omzet group atau TGS memang ndak memberatkan. Tapi kalo udah peringkat Internasional – mulai peringkat Bronze Lion (BL) ke atas – jangan maen-maen dengan target omzet peringkat situh, soale berpengaruh pada lolos ato ndaknya situh. Ato lebih tepatnya: situh memenuhi kualifikasi ato ndak untuk ndapetin bonus sharing internasional.
Adapun kualifikasinya adalah per tiga bulan. Jadi bonus sharing internasional di dapat per tiga bulan. (padahal pada tahun 2002-2003, banyak leader yang presentasi kalo bonus sharing internasional di dapet tiap bulan dan besarnya Rp.100 juta/bulan untuk peringkat Bronze Lion !!! ). Tapi sekarang mana ada mereka presentasi kayak dulu lagi….. Hayoooo ngakuuu para leader terhormat. Janji tinggal janji nih. Jangan lempar batu sembunyi tangan yaa……
Tutup Point/Belanja Pribadi
Tutup Point = belanja ulang secara wajib yang harus dilakukan oleh distributor tiap bulannya (ada juga istilah Personal Sales maupun Personal Business Volume yang artinya tutup point/ tupo). Nominal kewajiban tutup point pada setiap peringkat berbeda-beda, kewajiban tutup point ini mulai diberlakukan pada peringkat 5 sebesar Rp. 100,000/bulan
Tapi banyak banged member/distributor Tianshi kurang mengetahui soal ini, biasanya ndak diberitahu oleh upline (mungkin karena belum waktunya diberitahu). Adalah benar kalo semua distributor MLM haruslah menjadi konsumen/pemakai dari produk-produk MLM yang dijalaninya.
Tapi kewajiban tutup point ini mestinya dilakukan dengan manusiawi, dan tutup point ini setidaknya dilakukan oleh distributor MLM kalo udah dapet bonus YANG LEBIH BESAR dari nilai yang harus dikeluarkan untuk kewajiban tutup point. Kira-kira adil ndak..???
Beban tutup point akan makin naek seiring naeknya peringkat situh. Bagi yang ndak jago jualan, tentunya hal inih akan merepotkan dari segi keuangan. Maksutnya beginih, situh peringkat 5 wajib tutup point sebesar Rp.100,000 meningkat jadi Rp. 200,000 pada peringkat 6, berarti bonus situh SEHARUSNYA melebihi angka Rp. 200,000/bulannya agar keuangan situh ter cover.
Apa jadinya kalo bonus situh kurang dari Rp.200,000, katakanlah cuman Rp. 150,000. Berarti situh harus nombok Rp. 50,000. Artinya, sebenernya situh sama aja ndak dapat bonus MELAINKAN DAPET PRODUK senilai Rp.200,000, benul…???
Pertanyaannya, apa situh ndak memasukkan biaya operasional tiap bulan, macem : bengsin, makan, biaya pertemuan, mitang-miting ndak nggenah tiap malem, pulsa, blanja kebutuhan sehari-hari…???
Katanya bisnis…. Kalo bisnis, ya semuanya harus di itung, Ya tho…??? Jangan sampai biaya operasional melebihi bonus yang situh terima. Itu mah rugi namanya…..
Banyak sekali terjadi di lapangan para leader Tianshi men-training membernya dengan mengatakan ndak perlu jualan produk, kita di sini tujuannya membangun asset. Asset di bisnis MLM adalah manusia. Manusia lah yang menggerakan system / marketing plan MLM tersebut.
Kalo berdasarkan membangun asset tanpa memberikan pelatihan selling/menjual produk, maka situh bakal terjebak dalam rule of the game MLM yaitu : kewajiban tutup point. Akibatnya, pelaku MLM Tianshi akan menumpuk ituh produk di rumah atau di kost, karena ndak jago jualan.
Malah beberapa member MLM secara sembunyi-sembunyi menjual produk dengan harga miring untuk menghabiskan stock….
Mari kita lihat kewajiban tutup point pada marketing plan Tianshi :
5 = Rp. 100,000 /bulan
6 = Rp. 200,000 /bulan
7 = Rp. 500,000 /bulan
8 = Rp. 800,000 /bulan
BL – Director = Rp. 800,000/bulan (stabil)
Tutup poin ini jangan situh anggep enteng loh… Ada seorang member Tianshi peringkat 6 yang ndak sanggup tutup poin karena bonusnya ngedrop atau boleh dibilang pas-pasan, hingga upline leadernya mbantuin tutup point. Ndak tau lah itung-itungan diantara mereka gimana. Yang pasti, njalanin MLM dengan cara begituh yang ada adalah pendarahan…
Seperti sayah katakan tadi, situh harus mendata pengeluaran situh tiap bulannya seperti dari biaya bensin, makan, pulsa, biaya pertemuan support sistem, belanja kebutuhan sehari-hari. Apakah pengeluaran tersebut bisa di back up dari bonus tiap bulan…???
Kalau ndak isa di back up, gimana situh mau tutup poin, apalagi njalanin MLM inih…???
bersambung bawah gan
http://mbelgedez.com
0
15.3K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan