Pada masa Dinasti Song (967-1279) ada seorang laki-laki yang sangat menginginkan supaya padinya bisa tumbuh dengan cepat. Siang dan malam ia terus memikirkan tentang hal tersebut. Akan tetapi, solusinya juga tidak kunjung ditemukan malah sekarang padinya tumbuh lebih lambat daripada apa yang ia harapkan

Suatu ketika ia mencoba memutuskan untuk menarik keluar semua tanamannya beberapa inchi. Hal itu dilakukan seharian penuh, ia pun merasakan begitu lelah. Akan tetapi hatinya begitu senang karena padinya tumbuh lebih tinggi. Ia segera memberitahu anaknya bahwa apa yang diinginkan telah berhasil. Semua padinya tumbuh lebih tinggi dari biasanya. Anaknya langsung pergi ke pematang sawah melihat padi mereka. Ketika sampai disana, terkejutlah petani dan anaknya karena daun-daun padi tersebut sudah menjadi layu. Semua telah terlambat, tidak ada yaang bisa dilakukan oleh keduanya untuk memperbaiki tanaman padinya.

ADA pelajaran berharga dari kisah ini bahwa semua yang kita jalani di muka bumi mengalami proses. Kita dilahirkan dari perut ibu selama 9 bulan dari proses sel telur yang dibuahi sperma, membentuk zigot yang akhirnya menjadi bayi. Semua itu membutuhkan proses dimana proses sangat erat hubungannya dengan kesabaran. Artinya tidak ada kesuksesan yang instan, semua membutuhkan kesabaran, ketekunan dalam menerapkan ilmuagar hasil yang diinginkan bisa tercapai. Maka kaitan anatara Sabar, Syukur, dan Ilmu merupakan fondasi akhlak manusia yang sangat ampuh. Ketika orang melakukan sesuatu tanpa ilmu tentu hasilnya adalah kehancuran. Begitu juga tanpa kesabaran maka hasilnya juga tidak akan maksimal, seperti kisah pemuda yang membantu mempercepat tumbuhnya padi di atas. Ia melakukan sesuatu tanpa Ilmu, dan Sabar, hasilnya tanaman padi yang ditanam justru layu semuanya. Fondasi yang lain adalah Bersyukur kepada Tuhan . Bersyukur akan meredam sikap manusia dari sikap serakah, iri, dengki, dan egois yang justru bisa menghancurkan manusia itu sendiri. Sebagai potensi ilahi yang harus didatangkan agar kita berhasil dalam mencapai apa yang diinginkan. Albert Einsten merupakan salah satu ilmuwan besar yang percaya akan hukum tarik menarik ini. Ia percaya pikiran positif akan mendatangkan sesuatu hal yang positif pula, begitu juga sebaliknya. Dia lahir dari keluarga yang sangat miskin, dan sepertinya mustahil baginya melakukan banyak hal tetapi Einsten mengetahui hukum alam ini. Ia selalu mengucapkan kata "Terima Kasih" ratusan kali setiap harinya. Ia berterima kasih kepada semua ilmuwan besar yang mendahuluinya, atas sumbangannya sehingga ia bisa belajar tentang banyak hal dan menemukan banyak hal. Akhirnya Einsten berhasil menjadi ILMUWAN BESAR...