Agan yang mengikuti perang Rusia-Ukraina pasti tidak asing dengan armor tambahan yang dipasang pada kendaraan tempur kedua belah pihak. Awalnya armor tambahan yang menyerupai sangkar ini dipelopori oleh Rusia, kemudian pihak Ukraina juga melakukan hal yang sama. Pada perkembangannya, armor tambahan ini terus berevolusi.

Yang terbaru, Rusia memperkenalkan armor turtle, di mana beberapa tank T-72 dan T-64 dipasangi armor yang menutupi seluruh bodi kendaraan. Dari sinilah istilah turtle tankmuncul, karena dengan memakai armor tersebut tank tampak seperti memakai cangkang kura-kura atau penyu. Warganet di Indonesia ada juga yang menyebutnya mirip tenda untuk kemah dan mirip seperti gubuk.

Pada akhir April lalu, Rusia memperkenalkan varian armor terbaru, strukturnya menyerupai bentuk bangunan sebuah rumah, di mana bagian atas dibuat lebih tinggi dari atap kendaraan. Armor ini dipasang pada kendaraan jenis MRAP (Mine Resistance Ambush Protected) Ural Typhoon. Armor ini memakai kawat yang disambung dengan besi untuk membuat struktur menyerupai bangunan rumah. Tak berselang lama (akhir April 2024 juga), sebuah kendaraan MRAP milik Ukraina yang bernama Senator juga memakai desain armor yang sama seperti milik Rusia.

Sebagi tambahan informasi, kendaraan tempur Senator milik Ukraina itu, merupakan donasi dari Kanada. Menurut informasi Defence Blog, Ukraina telah menerima seribu unit Senator dari Kanada. Kendaraan ini dibuat oleh perusahaan bernama Roshel. Pengiriman unit ke-1.000 Senator ke Ukraina dilakukan pada Desember 2023 lalu.



Meski terlihat sederhana dan tampak aneh, tapi pemasangan armor tambahan yang juga dikenal sebagai cope cageini adalah solusi murah dan cepat di medan perang. Apalagi jumlah drone yang digunakan terus meningkat. Improvisasi desain armor yang dilakukan tersebut berdasarkan pengalaman pasukan di garis depan. Selain mengurangi efek kerusakan kendaraan tempur, armor improvisasi juga bertujuan untuk melindungi para operatornya. Jika para operator tersebut meninggal dalam pertempuran, akan jadi kerugian besar, karena butuh waktu lama untuk melatih mereka.

Di sisi lain, kedepannya kita akan terus melihat desain unik dari armor drone yang akan dipasang pada kendaraan tempur milik Rusia dan Ukraina. Untuk sementara kita sebut inovasi armor anti-drone ini sebagai kandang baja. Jika Agan punya nama sebutan yang lain, silakan nanti berkomentar dibawah, sampai jumpa





Referensi Tulisan: Defence Blog
Sumber Foto: sudah tertera