Pada Selasa malam (14/05/2024) sampai pagi hari (15/05/2024), Pangkalan Udara Belbek milik Rusia telah diserang oleh rudal ATACMS yang ditembakkan Himars Ukraina. Serangan terbaru ini membuat Rusia mengalami kerugian yang signifikan, selain jet tempur, sistem pertahanan udara S-400 juga hangus dalam serangan kali ini. Menurut laporan yang beredar di media sosial, total ada 10 ATACMS yang dikirim ke Belbek.

Pesawat tempur yang hancur dalam serangan kali ini adalah 2 MiG-31 Foxhound, 1 Su-27 Flanker dan 1 MiG-29 Fulcrum. Sistem pertahanan udara yang hancur adalah 1 sistem radar S-400 yang punya kode 926NE "Grave Stone" serta 2 peluncur rudal (transporter erector launcher) milik S-400.Dalam serangan kali ini juga menghancurkan depo bahan bakar di pangkalan Belbek.

MiG-29 yang hancur kemungkinan adalah pesawat yang sudah lama tidak digunakan, atau sengaja dibiarkan disana sebagai umpan. Sejauh ini, Rusia jarang memakai MiG-29 dalam serangan ke Ukraina. Sementara MiG-31 dan S-400 dipastikan hangus akibat hantaman ATACMS. Sementara satu Su-27 tampaknya alami kerusakan serius, karena berdasar citra satelit pesawat itu tidak segera dipindahkan setelah serangan terjadi. Berikut ini adalah pesawat tempur yang jadi korban sengatan ATACMS, gambar diperoleh The War Zone dari penyedia jasa satelit Maxar Technologies.



Sementara itu, gambar yang diunggah di media sosial X, menunjukkan sistem radar dan sistem peluncur rudal S-400 gosong. Ini adalah kesekian kalinya sistem tersebut berhasil dilumpuhkan Ukraina. Selain melindungi Pangakalan Udara Belbek, S-400 juga digunakan untuk melindungi Pangkalan Angkatan Laut Rusia di Sevastopol yang juga berada di Semenanjung Krimea. Pangkalan tersebut juga merupakan rumah bagi Armada Laut Hitam Rusia.

Tidak diketahui ada berapa total sistem pertahanan udara S-300/S-400 yang ditempatkan di Krimea oleh Rusia. Tapi, gosongnya salah satu sistem radar dari S-400, akan membuat sistem tersebut lumpuh untuk sementara. Hal ini bisa berbahaya, jika S-400 lumpuh, maka rudal jelajah Storm Shadow bisa kembali menerobos Sevastopol.

Laporan agak lain disampaikan media Rusia, yakni TASS, menurut media ini; 10 ATACMS berhasil ditembak jatuh sistem pertahanan udara. Selain ATACMS, serangan juga melibatkan bom Hammer donasi Prancis, rudal anti-radiasi AGM-88 HARM donasi AS serta beberapa drone buatan Ukraina. Media ini tidak menyebut dampak kerusakan di Belbek, mereka hanya menyebut serangan Ukraina berhasil ditangkis.



Serangan baru-baru ini terjadi ketika Rusia sudah mulai mengintensifkan gempuran ke wilayah Kharkiv, beberapa unit pasukan Ukraina telah ditarik mundur dari wilayah tersebut. Sementara evakuasi warga sipil sudah mulai dilakukan dari sebagian wilayah Kharkiv. Meski kewalahan menghadapi gempuran di Kharkiv, sepertinya Ukraina masih berupaya menghancurkan berbagai aset militer bernilai tinggi di Krimea memakai senjata jarak jauh.

Ada kemungkinan Ukraina juga berupaya kembali menggempur wilayah Sevastopol, sementara jet tempur yang ditargetkan dalam serangan kali ini adalah MiG-31. Pesawat MiG-31 yang dilengkapi rudal udara ke udara jarak jauh adalah ancaman serius bagi F-16 yang akan diterima Ukraina dalam waktu dekat. Akan lebih mudah menghancurkan pesawat ini saat masih berada di darat

Di sisi lain, sulit membaca strategi Ukraina. Mereka menarik mundur pasukan di Kharkiv, tapi mereka juga terus melakukan serangan jarak jauh ke Krimea. Entah apa sebenarnya yang direncanakan, tapi saat ini Rusia tidak bisa bersantai-santai karena telah kehilangan salah satu payung langit yang penting. Serangan jarak jauh menjadi bukti nyata jika pasukan Moskow masih kewalahan menghadapi serangan jenis ini setelah dua tahun perang.







Referensi Tulisan: The War Zone& TASS
Sumber Foto: sudah tertera