Hops.ID - Bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Mario Dandy, telah membawa dampak besar bagi sorotan publik terhadap para pegawai Pajak dan Bea Cukai.

Sorotan terhadap pegawai Pajak dan Bea Cukai meliputi kekayaan berlimpah, gaya hidup mewah, hingga perlakuan kurang menyenangkan di bandara.

Bahkan kini banyak yang semakin santer speak up terhadap perlakuan pegawai Pajak dan Bea Cukai.

Seperti pengakuan salah satu SLB yang bantuan hibahnya dari Korea tertahan selama 2 tahun, hingga pengakuan warganet yang harus membayar denda Rp30 juta karena membeli sepatu seharga Rp10jt, sampai influencer yang mengaku mainan Megatron miliknya rusak dan disertai hilangnya aksesoris antik yang melekat.

Semuanya menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat hingga Sri Mulyani harus turun tangan menangani beragam kasus Pajak dan Bea Cukai.

Bersamaan dengan ragam kasus tersebut, sebuah video tanya jawab dengan seorang ustadz bernama Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, Lc M. A, menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bea Cukai bertanya kepada Ustadz Erwandi Tarmizi mengenai status harta yang diperolehnya dari pekerjaannya dan apakah hal tersebut halal atau haram.

"Ustadz, saya mau bertanya. Saya ini PNS di Bea Cukai," ujar PNS tersebut di dalam video yang diunggah Instagram @islam.bermanfaat dikutip Hops.ID, Selasa 13 Mei 2024.

"Eh, Masyaallah, segera resign sekarang. Sudah, saya sudah paham jawabannya, resign," jawab ustad Erwandi Tarmizi dengan spontan.

"Pertanyaannya adalah, hartanya sudah tercampur antara harta pelayanan dan pribadi?," tambah PNS itu.

"Bukan begitu, Rasulullah menyatakan bahwa orang yang menarik pajak dan bea cukai tidak akan masuk surga. Apakah antum ingin masuk surga atau tidak? Jika ingin masuk surga,  resignlah!" tegas ustadz tersebut.

Ustadz Erwandi Tarmizi jelaskan hukum bekerja di pajak dan bea cukai

Dari potongan video tersebut, terlihat bahwa pandangan Ustadz Erwandi Tarmizi mengenai hukum bekerja di kantor Pajak dan Bea Cukai.

Alasan yang dikemukakan adalah tidak adanya dalil yang menyatakan kebolehan memungut pajak menurut syariah.

Sang penanya diminta untuk langsung resign usai mengetahui status pekerjaannya

hops.id