Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 31-05-2024 06:08
merlianarian457
imron444
vickotebee
vickotebee dan 15 lainnya memberi reputasi
16
7.9K
751
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#102
Part 19
#Putri Kerajaan Utara

Suara teriakan itu terjadi dari arah tenda siswa perempuan. Sebagian perhatian menuju arah suara . Kami pun mendekati kerumunan itu. Seorang siswa nampak menangis dipangkuan sahabatnya,

"Sebuah tenda yang belum beres kini dikelilingi siswa dan juga guru.

"Eh ada apa ?" Tanya ku pada salah satu siswa

"Ada ular tuh di dalam tenda " ujarnya sambil melirik ke arah ku

" Bahaya juga nih, " kata ku sambil melihat lihat di tempat kejadian.

Seorang siswa senior seperti sedang memukul mukul tanah tapi terlihat seekor ular seukuran jempol kaki. Ular itu menggeliat geliat seolah ingin kabur namun sayangnya sudah dikepung oleh beberapa siswa lalu mati mengenaskan.

Kepalanya hampir putus dan beberapa luka dibagian tubuhnya. Semua siswa memberikan jalan setelah ular itu mati dan dibawa senior ke tepi danau dan dibuangnya.


Semua siswa kembali dalam aktivitas nya , ada yang masih memasang tenda dan ada juga yang sudah membuat api unggun. Seusai peristiwa kemunculan ular, Aku melihat Hesty yang sedang duduk sambil memperhatikan danau. Tenda nya sudah selesai dibangun nampak nya dia sedang istirahat. Akupun menghampirinya

"Hay... Hes , sudah beres tendanya?" Sahut ku pada Hesty lalu menoleh ke arah ku

"Eh Bagas. Udah nih. Susah juga yah bangun. Nya. Untung tadi ada yang bantuin" jawab Hesty

"Siapa? " Tanya ku lalu duduk di dekatnya

"Angga, dia tadi kesini " jawab nya datar

"Ooo ... " Ekspresi ku mencibir

"Bagas... Kau lihat itu? " Tanya Hesty menunjuk ke arah danau

"Hah ... Itu ?" Pandangan ku mulai memfokuskan ke arah danau " itu di danau apa yah. Kek orang "

"Jelas penghuni sini , aku coba berkomunikasi dengannya tapi nanti malam, kamu temenin aku yah ? " Ajak Hesty

"Apa kita tak melanggar aturan kemping ? " Mata ku melirik ke arah Hesty

"Demi keselamatan aja, atau kita dapat informasi dari penghuni sini tentang sejarah nya " ucapnya

"Kayaknya seneng banget kalau urusan dengan makhluk gaib hes, aneh " ucap ku pada Hesty yang aku fikir hobi anehnya

"Kita bisa menggali informasi apa aja disini , apalagi masalah keamanan. Jangan sampai mereka mengganggu acara kita" jawabnya

"Apa kamu yakin, tidak berbahaya berkomunikasi dengan mereka ? " Tanya ku melirik ke wajah Hesty yang teduh

Hesty melirik ke arah ku "ikuti aku , sekarang aja deh sebelum terlambat" ucapnya lalu bangkit dari duduknya

"Kemana ? " Aku pun bangkit dan mengikuti pijakan yang dia lalui.

Langkah Hesty yang seperti terburu buru menuju suatu tempat membuatku harus banyak berpikir dan menerka nerka apa yang akan dia lakukan.

Ketika semua siswa sedang beristirahat dan melakukan kegiatan ISOMA selepas membangun tenda, kami berdua mengendap endap menuju sebuah batu besar seukuran dua kali tubuh lembu yang nampak ada disisi danau. Beberapa batu kecil seukuran bangku nampak ada disekitar nya berserakan.

Melihat batu hitam itu aku merasakan sesuatu, hawa panas dan dingin bergantian ada di sekitar Bayu itu. Hesty pun mendekati batu itu lalu menyentuhnya dengan telapak tangannya .


"Hes , apa yang kau lakukan ? " Tanya ku memecah keheningan

"Sssttt perhatikan saja " jawab Hesty lalu memejamkan matanya

Aku yang tak paham mencoba untuk tenang sembari memperhatikan sekitar agar tidak ada yang melihat kami. Sekitar 5 menitan aku menunggu reaksi Hesty yang masih memegang Batu hitam itu. Lalu

"Hahahahaaa " suara tawa terdengar mengerikan membuat bulu kuduk ku merinding padahal cuaca cukup panas disekitar danau.

"Ss si siapa itu ? " Tanya ku terbata mencoba mencari asal suara itu

Suara tawa itu masih berlangsung hingga mata Hesty terbuka dan bergerak mundur ke arah ku.

"Gunakan jempol mu seperti waktu kemarin" ucap Hesti yang mengingatkan ku pada sosok Miss Kunti yang ada di sekolah

Akupun melakukan apa yang disarankan Hesty. Jempol terbalik sudah ku tekan tekan sambil menutup mata dan

"Aaaa .... " Akupun terkaget manakala sesosok makhluk berwujud wanita setengah ular sedang duduk diatas Bayu besar itu. Sosok itu sama seperti yang kami lihat saat awal kemunculan nya.

"Bagas.. tenang " seru Hesty dengan menoleh ke arah ku

Rasa takut menjalar pada tubuh ku yang mulai menggigil karena sosok itu seperti sedang menahan marah , Matanya melotot tajam dengan cakar ditangannya yang siap dihunuskan ke arah kami.

"Kalian harus membayar apa yang telah kalian lakukan terhadap rakyat ku" sosok itu berbicara dengan suara parau dan berat

"Maaf nyai, itu diluar kesadaran kami sebagai manusia, jadi maafkan lah kami karena ketidaktahuan" ucap Hesty mencoba membujuk sosok siluman berwujud setengah ular itu.

"Nyawa dibalas nyawa ..... Ssssssss" ucapnya diiringi desisan dari mulutnya

"Apakah nyawa seekor ular sebanding dengan nyawa manusia? " Sahut Hesty dengan nada sedikit dinaikan

Mata dari sosok siluman ular itu mendelik besar , rasa amarah yang dirasakan benar benar membuat dadaku menjadi sempit.

"Lancang kalian manusia ..... Ssssssssssttttt" pekik sosok itu lalu mengibaskan ekor besarnya ke air dan menimbulkan percikan . Kami pun tersurut mundur .

"Bruassshhhh"

"Hesty bagaimana ini? " Ucap ku panik lalu Hesty hanya memberi aba aba agar aku tetap tenang

"Bisakah kita berunding lagi nyai" ucap Hesti mencoba menenangkan sosok siluman setengah ular itu

"Kalau begitu Kalian lah sendiri gantinya " ucap sosok itu dengan senyum menyeringai dihiasi kedua taring dari gigi giginya

"... Tidak , kami tidak Sudi menuruti makhluk seperti mu " telunjuk Hesti tiba tiba saja mengarahkan pada sosok siluman setengah ular itu

" Hahahaha .... Bagus , kalian punya nyali rupanya " ucpa sosok itu dengan sekali lagi mengibaskan ekornya dan menciptakan cipratan air yang lebih besar.

Aneh nya kumpulan siswa yang berkemah seolah tidak memperhatikan riakan air danau yang menurutku cukup bisa mengalihkan pandangan mereka.

"Pagar gaib . Kita terjebak disini " ucap Hesty

"Apa ? . " Mata ku membesar mendengar ucapan Hesty yang meraba udara.

Pandangan ku mulai memancing melihat siluet hijau dari apa yang Hesty lakukan.

"Kalian tidak akan bisa selamat, hahaaa" sosok siluman itu tertawa terbahak bahak melihat kami seolah kebingungan

"Bagas , apa aku bisa melawannya ?" Ucap Hesty yang trnyata sudah mengambil sebuah batu seukuran kepalan tangan

"A a aku ga bisa , gmna caranya ? " Sahut ku pada Hesty

Sebuah batu melayang ke arah sosok itu lalu ditangkis nya dengan mudah dan jatuh ke tepian danau . Berkali kali usaha Hesty tidak membuahkan hasil

Baru saja aku ingat, kalimah dzikir yang sempat aku gunakan untuk menolong Hesty akan tetapi tiba tiba ekor besar dari siluman itu terbang melayang ke arah kami

Syuurrrrr buggghhhh

Tubuh ku dan Hesty terpental jatuh dan terguling, bahkan Hesty terguling dan kakinya sudah menyentuh tepian danau.

"Hesty .... Awasss " akupun berteriak saat melihat ekor sosok itu mendekati kaki dari Hesti

"Aaaaaa .... " Hesty berteriak manakala ekor sosok itu membelit kedua kaki nya lalu menariknya ke dalam air

Wajah sosok itu seolah puas dengan tawa yang menggema .

"Hentikan ... Makhluk rendahan "

Mata dari sosok itu teralihkan pada ku yang sudah menggapai tangan hesty. Setengah subuh Hesty sudah mulai masuk kedalam air namun masih bisa ku tahan. Akan tetapi setalah sadar di hadapan ku air danau yang begitu melimpah membuat tubuhku lemas tak berdaya .

Rasa pusing mual mulai menyerang ku, traumatik dimasa kecil membuat ku lemah seketika. Baru saja tangan kami terlapas tiba tiba

"DUARRR duarrrrr. "
"Prannkkk "

Dua buah ledakan menggema di dekat ku. akupun terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Kepulan asap dan pecahan pagar gaib berjatuhan ke tanah..

"Anna ..... " Ucap ku lirih

Sosok yang dikenal oleh ku Anna bergerak mengibaskan selendang hijaunya ke arah sosok siluman ular itu.

"... Jangan ikuti urusan ku , putri laut Utara " seru sosok siluman. Kening ku berkerut mana kala Anna disebut putri laut Utara.

Tangan ku yang kembali memegang tangan Hesty yang sudah panik akan terperosok ke dalam air. Belitan dari ekor sosok siluman masih membelit namun tidak adalagi tarikan darinya.

"Lepaskan mereka " ucap sosok berselang hijau itu. Anna menunjukan tangannya ke arah sosok siluman dengan posisi tebang diudara.

"Aku adalah salah satu abdi kerajaan Utara , putri tidak bisa mencegah ku untuk menghukum kedua anak manusia ini yang telah lancang membunuh rakyat ku , putri" ucapnya dengan nada sedikit merendahkan

"Kau tidak berhak menghukum siapa pun, lagi pula jumlah bangsa kita lebih banyak dari bangsa manusia, apakah kau tidak memahami nyawa manusia lebih dihargai oleh yang maha kuasa? " Ucap Sosok yang diduga Anna itu.

"Tapi , tuan putri " ucapnya

"Cukup.... " Suara Anna menggema membuat sosok siluman terdiam seketika "lepaskan mereka " sambungnya lalu sebilah pedang cahaya keluar dari telapak tangannya

Cahaya dari pedang itu begitu memukau dengan kilatan listrik disekitar badan pedannya.

"Ampun, tuan putri , hamba mohon maaf berkata lancang demikian " ucap sosok siluman setengah ular lalu melepaskan Belitan pada kaki Hesty.

Akupun menarik tubuh Hesty yang nampak ramping namun berisi. Akan tetapi aku tak sengaja menyentuh gunungnya namun sepetinya dalam kondisi darurat seperti ini tidak ada perasaan apapun yang aku pikirkan.

"Bagas terima kasih " ucap lirih Hesty lalu berdiri dan membesihkan sisa sisa tanah yang ada sepatu dan kakinya yang basah.

"Iya gpp" jawab ku singkat

Sosok siluman itu merapatkan kedua telapak tangannya diatas kepalanya lalu menundukan kepalanya lebih rendah . Dan kembali berdiri. Sosok Anna pun tersenyum tanda menerima penghormatannya.

"Hamba mohon pamit putri " sosok siluman itu lalu pergi dan masuk kedalam air danau dan menghilang tanpa bekas.

Hesti pun mencolek pinggang ku dan bertanya " bukan kan itu penjaga mu ?" Tanya Hesty

"Gak tau aku juga dia sudah lama ada dirumah ku , tapi berkat bantuannya kita sudah tertolong " ucap ku menjawab

"Anna, ini Hesty teman ku. Dia juga memiliki kelebihan seperti ku " sosok berselendang hijau itu menoleh ke arah kami dengan senyum hangat

Hesty memberi hormat dengan menyatukan kedua telapak tangan nya lalu mengangguk satu kali. Lalu dibalas senyuman

"Raden .... " Napasnya menghela napas sesaat ", sebaiknya kau memanggil .... " Ucapan sosok Anna terpotong oleh ku

"Raden ????? . Aneh aneh saja kau ini Anna . Iya nanti aku akan sebut nama lengkap mu dan aku akan muncul kan? " Sahut ku yang membuat sosok Anna tersenyum hingga terlihat gigi nya yang rapih namun segera ditutup nya

Matanya melirik ke arah danau seolah ada yang dia pikirkan dan kembali ke arah ku dan Hesty.

"Hmmm baik lah, segeralah kembali ke kemah , kalian tidak boleh menceritakan kejadian tadi dan usahakan tidak ada yang berenang di danau " ucap sosok anna yang bagi ku dia seolah jaim di hadapan Hesty.

"Oke.... " Jempolku mengarah pada ada lalu disambut oleh senyuman sosok Anna yang begitu manis.

"Aku pamit Raden , ... " Kepalanya mengangguk disertai satu telapak tangan nya yang terlipat selendang hijau.

"Daaaahhhh " ucap Hesty disertai lambaian tangan kanannya . Dan dibalas senyuman oleh sosok Anna

"Wussshhh "

Seketika tubuh sosok anna menghilang perlahan dengan angin yang memutar di tubuhnya.

"Dia sangat cantik ya" ucap Hesty. Akupun agak terkejut mendengarnya

"Iya ... Cantik " jawab ku singkat sambil tersenyum

Namun Hesty begitu saja berlalu meninggalkan ku setalah ucapan ku tadi. Akupun garuk garuk kepala tapi tidak gatal dan mengikuti arah jalan Hesty

" Iah koq ditinggal? Bareng dong Hes " ucapku memanggil namun tidak digubris oleh Hesty

Hesty berjalan dingin seolah tidak menghiraukan ku, akan tetapi selama perjalan aku masih kepikiran soal Anna. Dirumah dia menyebutku dengan panggilan kakang dan bersikap seperti gadis remaja , sedangkan tadi dia menyebutku Raden dan bersikap ramah pada Hesty padahal sebelumnya dia terlihat cemburu kemari. Saat di mall bersamanya. Aku fikir mungkin Anna sudah merestui hubungan ku . Gumam ku dalam hati sambil tersenyum sendirian (khayalan tingkat tinggi).

Hesty yang tadi sudah berjalan duluan lalu kembali ke kemahnya. Akupun berpapasan dengan Eri dan imal yang sedang menyalakan api untuk memasak. mengetahui kami berjalan bersama namun tidak beriringan

"Kalian berdua abis ngapain ? Pacaran kalian yah? " Tanya Eri . Alis matanya dinaik naikan seolah menggoda ku. Yang paling menjijikan adalah senyumannya yang penuh curiga.

"Abis nolongin dia, jatuh ke air tuh basah bajunya " akupun menyahut

Eri tertawa " haha ... Belum ngapa ngapain udah basah basahan. Ga seru kwwkk " goda Eri yang malah membuat ku sebal dengan candanya , si imal pun malah ikut tertawa terpingkal pongkal

" Kalian otak mesum, Hesty hampir aja mati tau" ucap ku yang membuat mereka lalu terdiam.

"Eh serius? Koq bisa? " Tanya imal dan menepuk pundak Eri yang sedang menahan tawanya.

" Dia jatuh lagi nyari batu umpakan buat tungku , kebetulan gw juga nyari kayu bakar, eh taunya Hesty hampir aja tenggelam " ucap ku pada Eri dan imal

"Hebat kamu gas. Bisa menyelamatkan sang putri di waktu yang tepat " ucap Eri dengan tanda dua jempol ditangannya

"Tapi kenapa wajahnya cemberut gitu yah, lu apain sih?" Tanya imal dengan mata memincing

"Gak..ga gw apa apain. Pikiran Lo pada kemana aja" Eri dan imal kembali cekikikan

Napas ku mendengus sebal kedua teman ku ini tidak pernah serius dalam menanggapi suatu hal.

"Udah lah...kalian udh masak belum? Gw pergi dulu yah ke tenda . Pegal pegal badan gw nih" akupun berlalu meninggalkan keduanya menuju tenda

(Tersanjung)

Spoiler for TRILLER:


Spoiler for Bonus Buat Agan:
Diubah oleh aguzblackrx 01-05-2024 12:16
jenggalasunyi
adolfsbasthian
isnur212
isnur212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup