PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi memperkenalkan Honda e di Indonesia pada Senin, 10 April 2018. Meski sudah diperkenalkan, kendaraan listrik tersebut belum tersedia untuk dibeli oleh konsumen di Indonesia.

Menurut Yusak Billy, Direktur Pemasaran HPM, pihaknya belum berencana menjual Honda e dalam waktu dekat. Sebaliknya, HPM ingin memperkenalkan teknologi elektrifikasinya kepada masyarakat.

“Kami tidak berencana meluncurkannya. Kami hanya ingin memperkenalkan teknologi e Honda,” kata Yusak Billy saat presentasi produk di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/4/2023).

Billy mengklaim Honda e memiliki beberapa keunggulan, mulai dari ukurannya yang ringkas, teknologi canggih, hingga performanya yang terbilang prima di kelasnya.

Namun, Billy kembali menegaskan mobil listrik tersebut belum akan dijual di Indonesia. Karena itu, dia menyatakan belum ada bocoran informasi mengenai harganya.

“Mobil ini fun to drive dengan teknologi canggih. Sekali lagi perlu dicatat ini bukan peluncuran, jadi jangan tanya harga,” kata Billy.

Ia juga menjelaskan mobil listrik yang diperkenalkan ini diproduksi di Jepang dengan spesifikasi bakal pasar Inggris.

“Jadi untuk produksinya sendiri di Jepang,” tutup Billy.

Spesifikasi Honda e
Diketahui, Honda e pertama kali muncul dalam bentuk prototipe pada 2017. Dua tahun kemudian, kendaraan berukuran kompak itu resmi diperkenalkan di Frankfurt Auto Show (FAS) 2019 di Jerman.

Mobil ini memiliki konsep yang cukup unik karena ukurannya yang ringkas dipadukan dengan tampilan imut. Pada sisi depan, terlihat mobil tersebut mengadopsi desain bulat pada lampu utama.

Tidak terdapat grill pada mobil ini, sementara kap mesin menyediakan colokan untuk pengguna untuk mengecas baterai.

Selain itu, mobil ini juga tidak memiliki spion konvensional, karena cermin diganti dengan kamera yang terhubung ke layar di dalam kabin.

Menurut pabrikan Honda, desain tanpa cermin dapat memberikan efek aerodinamika yang lebih baik.

Kendaraan yang diklaim cocok untuk perkotaan ini memiliki panjang 3,89 meter, lebar 1,75 meter, dan tinggi 1,51 meter.

Dimensi tersebut mirip dengan Honda Brio yang memiliki panjang 3,81 meter, lebar 1,68 meter, dan tinggi 1,48 meter.

KUMPULAN IKLAN MOBIL BEKAS DI MOBILMAN.ID:


TOYOTA AVANZA

HONDA BRIO

MITSUBISHI XPANDER

Honda e dilengkapi dengan baterai lithium-ion 35,5 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 220 kilometer. Meski mungkin kecil, kisaran ini dianggap cukup untuk mobil perkotaan.

Ferdianto Budiono, selaku Business Planning Manager HPM, mengatakan bahwa baterai mobil Honda diposisikan di bawah lantai kabin.

Dengan rancangan ini, Weight Ratio Distribution menjadi seimbang yaitu 50:50, sehingga bobot kendaraan terbagi merata antara bagian depan, tengah, dan belakang.

“Faktor ini tentunya akan membuat mobil menjadi lebih stabil saat dikendarai,” ujar Ferdianto.

Penempatan baterai Honda e juga dirancang secara efisien untuk menghasilkan ruang kabin yang lapang dan nyaman bagi penumpang.

Untuk mengisi baterai secara penuh, gunakan DC Charger dengan daya 50/100 kW selama 30-36 menit hingga mencapai 80% kapasitas. Sementara itu, pengisian menggunakan AC outlet dengan daya 2,3 kW membutuhkan waktu pengisian sekitar 18,8 jam.

Jika ingin menggunakan AC Charger atau AC Wall Box, waktu pengisian baterai akan sama yakni sekitar 4,1 jam.

Pabrikan juga memasang motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 154 PS dan torsi puncak 315 Nm. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis.

Honda mengklaim bahwa Honda e dapat berakselerasi dari nol hingga 100 km/jam dalam 8,3 detik. Ada dua mode berkendara yang tersedia, yakni standar dan sport.

Produk mobil listrik berbasis baterai dari Honda ini juga dilengkapi dengan teknologi Single Pedal Control System untuk meningkatkan efisiensi baterainya.

Teknologi ini memanfaatkan perlambatan kendaraan untuk meregenerasi tenaga listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi baterai saat pengemudi melepaskan pedal gas.


LINK ARTIKEL ASLINYA GAN