Sumber Gambar

Mendaki gunung menjadi salah satu hobi yang saat ini digemari oleh banyak orang. Dengan naik gunung, kita bisa melihat pemandangan alam dari sudut pandang yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Sekaligus membuka mata kita betapa luasnya dunia ini. Otak yang semula stress pun bisa terobati dengan pemandangan yang ada di puncak gunung.

Tapi untuk naik gunung, seseorang harus kuat secara fisik dan mental. Ia harus siap melewati medan yang berat, membawa perbekalan yang berat di dalam tas dan berjalan kaki dalam waktu yang lama. Mereka juga harus beradaptasi dengan suasana hidup di alam yang tentunya berbeda dengan yang biasa mereka temukan di bawah.

Pada saat pendakian, tak jarang para pendaki merasakan hal-hal aneh. Seperti melihat dan mendengar sesuatu misterius yang kemudian dihubungkan dengan hal-hal gaib dan mistis. Ada banyak cerita mistis tentang pendakian yang bisa kalian temukan di internet. Tapi apakah semua itu benar?


Sumber Gambar

Sebenarnya semua pengelihatan dan pendengaran itu terjadi bukan karena adanya makhluk halus atau kehidupan lain. Tapi karena gejala yang disebut altitude sickness, kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen yang berdampak pada berkurangnya aliran darah ke otak sehingga menyebabkan seseorang menjadi hilang fokus.

Karena hilang fokus, maka terjadilah halusinasi-halusinasi yang kemudian diidentifikasikan sebagai penampakan hantu. Ditambah dengan kondisi fisik dan mental yang menurun membuat seorang pendaki semakin tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang halu.

Bila sudah begini, maka ada baiknya untuk berhenti mendaki lebih dulu. Beristirahat sejenak dan minum air mineral yang banyak. Karena bisa saja gejala ini berdampak pada perilaku pendaki yang bisa saja aneh sampai melakukan hal yang berbahaya. Selain itu bisa saja si pendaki karena hilang fokus malah jadi salah jalan atau tersesat. Ini juga bahaya karena bisa saja mereka berjalan ke arah tebing.


Sumber Gambar

Kejadian tersesat karena hilang fokus itu juga kerap diartikan sebagai gangguan makhluk halus yang berniat membuat mereka tersesat. Padahal tidak sama sekali, mereka hanya kehilangan fokus. Sudah banyak kasus orang tersesat karena kruang fokus. Gejala altitude sickness ini biasanya terjadi saat pendakian sudah mulai sampai di 2000mdpl ke atas.

Selain itu, hutan dan gunung merupakan tempat yang sepi, tenang dan hening. Di saat seperti ini pendaki kerap mendengar suara-suara aneh yang kembali diartikan sebagai gangguan gaib. Padahal hal itu bukan hal gaib melainkan infrasonik atau suara berfrekuensi rendah yang biasa terjadi karena adanya aktivitas hewan hingga aktivitas vulkanik. Apalagi gunung-gunung yang didaki rata-rata gunung berapi aktif.


Sumber Gambar

Maka dari itu, pentingnya untuk tetap fokus pada saat mendaki. Jangan ter-distract dengan hal-hal aneh yang hanya akan membuat pikiran-pikiran negatif. Yang nantinya hanya akan menurunkan mental diri dan teman-teman sependakian. Jadi tetap berpikir sesuai nalar dan hindari berpikir soal gaib.



Apakah kalian pernah punya pengalaman di gunung?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi