- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
TS
aymawishy
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
Di saat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Quote:
Hai, aku Anes, nama panggilan dari pemilik akun aymawishy ini. Semasa sekolah, aku tinggal di sebuah Kabupaten di Jawa Timur bagian timur.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Ohya..
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Pokok Isi Cerita
Quote:
#Bagian 1
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
Quote:
#Bagian 2 : Proses Perekrutan Pramugari
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
Quote:
#Bagian 3
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
Quote:
#Bagian 4 : Initial Flight Attendant’s Ground Training
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
Quote:
#Bagian 5 : Flight Training
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
Quote:
#Bagian 6 : Kehidupan Seorang Pramugari
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
Diubah oleh aymawishy 02-02-2024 01:38
snf0989 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
59.9K
Kutip
1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
aymawishy
#180
Part 48 - Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
Spoiler for Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?:
“Dalam pengertian Flight Attendant yang sudah Mom jelaskan, ada kalimat bahwa duty-nya seorang FA itu diberikan oleh operator itu sendiri atau oleh PIC (Captain)dalam pesawat itu. Itu artinya, maaf ya Mom sebelumnya..”, rekanku mulai ragu-ragu.
“It’s okay. Lanjutkan, gapapa.”, kata Bu Chief ramah.
“Hm itu artinya, yang dibilang orang-orang di luar sana, kalau pramugari itu harus deketin pilotnya biar jam terbangnya banyak, bener ya Mom?”
Bu Chief tersenyum merespons pertanyaan dari rekanku itu. Lalu, beliau berjalan perlahan mendekati rekanku.
“Siapa namamu?”, tanyanya kemudian setelah berdiri tepat di samping rekanku itu.
“Saya Fitri, Mom.”, jawab rekanku lugas.
“Mba Fitri, terima kasih untuk pertanyaannya. Mungkin beberapa dari kalian pun pernah mendengar kabar burung seperti itu dan juga penasaran, apakah benar begitu yaa??”, Bu Chief kembali berjalan ke arah depan, kali ini ia berjalan menuju papan tulis dan meraih spidol yang berada di ujung kiri Papan.
“Pernyataan bahwa duty-nya seorang FA itu diberikan atau diputuskan oleh PIC (Captain atau Pilot), memiliki makna bahwa dalam suatu penerbangan, seorang Captain/Pilot berhak memberikan keputusan apapun selama keputusan itu bertujuan agar operasional berjalan sesuai dengan yang sudah dijadwalkan namun tetap memprioritaskan keselamatan.
Jadi, saya spill sedikit ya, karena materi ini nanti harusnya disampaikan di pekan ketiga.”, ujar Bu Chief tenang dan mulai menulis seperti ini :
“Jadi, crew member yang terdiri dari flight crew member (Captain dan First Officer) dan cabin crew {minimal 4 Flight Attendant (FA)} yang kemudian disebut dengan satu set-crew, setiap akan melakukan penerbangan yang dijadwalkan oleh pihak operator/maskapai - scheduling, harus melakukan pre-flight briefing. Sebelum saya menjelaskan pre-flight briefing, saya akan jelaskan dulu bahwa, jadwal terbang crew member itu akan dipublished di akhir bulan untuk mengetahui jadwal terbang di bulan selanjutnya. Jadi, jika di akhir bulan Februari pihak scheduling ngepublished schedule, schedule itu adalah schedule untuk bulan Maret. Sampai sini paham ya?”
“Paham, Mom!”, jawab kami serempak.
“Nah, schedule kalian itu, ada yang schedule Vice Versa (VV), misal Jakarta-Kualanamu-Jakarta-Pontianak-Jakarta, jadi terbang dari Jakarta balik lagi ke Jakarta. Ada juga yang schedule 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, dan 6 hari. Nah, setiap schedule yang kalian terima, kalian tuh terbang dengan crew member yang berbeda-beda. Jadi, kemungkinan sangat kecil untuk bisa terbang lagi dengan crew yang sama. Dan yang perlu kalian tau, schedule kalian itu diketahui langsung oleh saya, Chief FA juga Chief Pilot beserta deputy-deputy kami.”
“Ooo…”, jawab kami lagi. Bu Chief hanya tersenyum melihat respons kami. Lalu, ia kembali melanjutkan penjelasannya.
“Sekarang kita bahas pre-flight briefing-nya ya. Jadi, sebelum melakukan penerbangan, crew member itu wajib melakukan yang namanya pre-flight briefing. Pre-flight briefing itu ngapain aja? Pertama saling berkenalan satu sama lain, lalu saling memberikan informasi tentang license masing-masing kapan expired-nya, kemudian menginformasikan kondisi pesawat dan letak pesawat yang akan digunakan ada di parkir berapa, terus menginformasikan jumlah penumpang dalam penerbangan hari itu, lalu akan di-review lagi tentang prosedur dalam penerbangan normal maupun dalam keadaan darurat, dan lainnya. Disini sudah ada bayangan ga kira-kira?”
“Pre-flight briefing itu dilakukan dimana Mom?”, tanya rekanku.
“Di ruang briefing dekat ruang Flops dan ruang tracking. Lokasinya di terminal 2F di gedung keberangkatan. Ada lima ruang briefing disana. Nanti saat kalian ada jadwal visit aircraft, kalian akan visit juga ke ruangan itu.”
“Saya lanjutkan lagi yaa?”, ujar Bu Chief setelah melihat respons kami yang mengangguk-ngangguk.
“Pre-flight briefing dilakukan 75-80 menit sebelum jadwal keberangkatan. Lalu, semisal ada FA yang terlambat datang di saat crew member sudah berada dalam ruang briefing, Captain tersebut berhak mencari penggantinya. FA yang telat itu boleh diganti dengan FA yang sedang Reserve (kata lainnya adalah nyerep. Menjadi FA cadangan.) di ruang tunggu dekat Flops. Kenapa FA yang telat itu bisa diganti?”, tanya Bu Chief kemudian.
Flops ini adalah tempat pilot melakukan pengarahan atau briefing dari Flight Operations Officer (FOO) sebelum melakukan penerbangan pertama. Setelah flight crew dibriefing oleh FOO, flight crew baru melakukan pre-flight briefing dengan cabin crew-nya.
“Karena kalau ga diganti, penerbangan yang sudah dijadwalkan pada hari itu bisa delay, Mom?”, celetukku.
“Betul!! Kalau Captain tetep keukeuh nungguin FA itu, penerbangan bisa delay! Nah selain itu, ada contoh lagi kenapa Captain bisa mengganti FAnya, yaitu, semisal dalam ngereview prosedur penerbangan saat pre-flight briefing, ada FA yang ga tau duty dan responsibilitynya, maka Captain berhak untuk menggantikan FA itu dengan FA yang lagi nyerep dimana FA yang nyerep itu lebih mampu dan lebih siap bertugas. Kira-kira apa alasan Captain tersebut mengganti FAnya?”, tanya Bu Chief lagi.
“Hm karena berpotensi membahayakan penerbangan Mom kalau tetap terbangin FA yang sebelumnya itu. Semisal dalam penerbangan ada keadaan yang ga normal, tapi FA itu ga tau harus ngapain, kan serem ya?”, jawab Ari dengan karakter bicaranya yang lucu.
“Yeah, that’s the point! Semua itu dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan. Makanya, FA itu selain cantik dan ganteng, mereka juga harus smart! Contoh-contoh inilah yang dimaksud dari pengertian Flight Attendant dalam CASR, yaa Mba Fitri. Jadi, FA itu jadwal terbangnya tetap diatur oleh operator atau pihak maskapai (scheduling) itu sendiri, Captain itu hanya sebagai pemberi keputusan! Dan, Captain yang menolak atau mengantikan FAnya tersebut biasanya akan membuat kronologis loh. Sehingga saya bersama deputy-deputy saya mengetahuinya dengan jelas. Dan FA tersebut, jadwal selanjutnya pasti Meet Chief! Bertemu saya untuk saya briefing di kantor. Gitu ya..”
“Jadi yang orang-orang bilang itu ga bener ya Mom?”, tanya rekanku yang lain, yang pagi tadi melakukan pelanggaran terbanyak.
“Orang-orang bilang yang seperti apa itu, Mba..?”
“FA harus mau diajak ‘begituan’ sama pilotnya, Mom..”, pertanyaan yang lebih vulgar, alhasil disorakin dengan rekan-rekanku yang lain.
“Gimana sih dia, padahal udah dijelasin juga!”, gerutu teman sebangku-ku.
“Anak-anakku semua.. tak bisa dipungkiri, dimanapun kita berada, yang bisa menjaga dan membawa diri kita itu ya kita sendiri. Pertanyaan dan prasangka dari orang-orang diluar sana, itu bisa jadi benar juga bisa jadi salah. Semua tergantung dari pribadi masing-masing ingin menjadi FA yang seperti apa. Dan yang perlu kalian tau, hal seperti itu tuh bisa terjadi di pekerjaan mana saja loh. Ga hanya di dunia penerbangan. Dan lagi-lagi, semua tergantung dari pribadi masing-masing, mau lurus-lurus aja atau belok-belok jalannya. Tapi yang jelas, pertanyaan dari Mba..”
“Fani, Mom..”
“Pertanyaan dari Mba Fani, itu ga bener ya! Jadi kalian ga perlu khawatir juga ga perlu takut. Jika nanti di lapangan hal itu terjadi, kalian bisa membuat laporan kepada saya dan Chief Pilot. Tenang, kalian itu dilindungi oleh undang-undang, dilindungi oleh negara, dilindungi oleh maskapai. Gini.. Saat kalian bertugas nanti, lalu ada penumpang yang cat calling kalian saja, bisa dikenakan sanksi jika kalian laporkan, apalagi yang sampai menyentuh kalian! Kecuali, sama-sama mau ya. Itu beda ceritanya. Hehe jadi sudah paham ya sekarang?”
“Paham, Mom..”, jawab kami serempak.
“Mom, boleh tanya lagi ga?”, kali ini Mia yang bertanya.
“Boleh dong! Mau tanya apa?”
“Mom, apa bener, gaji FA di maskapai kita hanya dua jutaan?”
“It’s okay. Lanjutkan, gapapa.”, kata Bu Chief ramah.
“Hm itu artinya, yang dibilang orang-orang di luar sana, kalau pramugari itu harus deketin pilotnya biar jam terbangnya banyak, bener ya Mom?”
Bu Chief tersenyum merespons pertanyaan dari rekanku itu. Lalu, beliau berjalan perlahan mendekati rekanku.
“Siapa namamu?”, tanyanya kemudian setelah berdiri tepat di samping rekanku itu.
“Saya Fitri, Mom.”, jawab rekanku lugas.
“Mba Fitri, terima kasih untuk pertanyaannya. Mungkin beberapa dari kalian pun pernah mendengar kabar burung seperti itu dan juga penasaran, apakah benar begitu yaa??”, Bu Chief kembali berjalan ke arah depan, kali ini ia berjalan menuju papan tulis dan meraih spidol yang berada di ujung kiri Papan.
“Pernyataan bahwa duty-nya seorang FA itu diberikan atau diputuskan oleh PIC (Captain atau Pilot), memiliki makna bahwa dalam suatu penerbangan, seorang Captain/Pilot berhak memberikan keputusan apapun selama keputusan itu bertujuan agar operasional berjalan sesuai dengan yang sudah dijadwalkan namun tetap memprioritaskan keselamatan.
Jadi, saya spill sedikit ya, karena materi ini nanti harusnya disampaikan di pekan ketiga.”, ujar Bu Chief tenang dan mulai menulis seperti ini :
“Jadi, crew member yang terdiri dari flight crew member (Captain dan First Officer) dan cabin crew {minimal 4 Flight Attendant (FA)} yang kemudian disebut dengan satu set-crew, setiap akan melakukan penerbangan yang dijadwalkan oleh pihak operator/maskapai - scheduling, harus melakukan pre-flight briefing. Sebelum saya menjelaskan pre-flight briefing, saya akan jelaskan dulu bahwa, jadwal terbang crew member itu akan dipublished di akhir bulan untuk mengetahui jadwal terbang di bulan selanjutnya. Jadi, jika di akhir bulan Februari pihak scheduling ngepublished schedule, schedule itu adalah schedule untuk bulan Maret. Sampai sini paham ya?”
“Paham, Mom!”, jawab kami serempak.
“Nah, schedule kalian itu, ada yang schedule Vice Versa (VV), misal Jakarta-Kualanamu-Jakarta-Pontianak-Jakarta, jadi terbang dari Jakarta balik lagi ke Jakarta. Ada juga yang schedule 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, dan 6 hari. Nah, setiap schedule yang kalian terima, kalian tuh terbang dengan crew member yang berbeda-beda. Jadi, kemungkinan sangat kecil untuk bisa terbang lagi dengan crew yang sama. Dan yang perlu kalian tau, schedule kalian itu diketahui langsung oleh saya, Chief FA juga Chief Pilot beserta deputy-deputy kami.”
“Ooo…”, jawab kami lagi. Bu Chief hanya tersenyum melihat respons kami. Lalu, ia kembali melanjutkan penjelasannya.
“Sekarang kita bahas pre-flight briefing-nya ya. Jadi, sebelum melakukan penerbangan, crew member itu wajib melakukan yang namanya pre-flight briefing. Pre-flight briefing itu ngapain aja? Pertama saling berkenalan satu sama lain, lalu saling memberikan informasi tentang license masing-masing kapan expired-nya, kemudian menginformasikan kondisi pesawat dan letak pesawat yang akan digunakan ada di parkir berapa, terus menginformasikan jumlah penumpang dalam penerbangan hari itu, lalu akan di-review lagi tentang prosedur dalam penerbangan normal maupun dalam keadaan darurat, dan lainnya. Disini sudah ada bayangan ga kira-kira?”
“Pre-flight briefing itu dilakukan dimana Mom?”, tanya rekanku.
“Di ruang briefing dekat ruang Flops dan ruang tracking. Lokasinya di terminal 2F di gedung keberangkatan. Ada lima ruang briefing disana. Nanti saat kalian ada jadwal visit aircraft, kalian akan visit juga ke ruangan itu.”
“Saya lanjutkan lagi yaa?”, ujar Bu Chief setelah melihat respons kami yang mengangguk-ngangguk.
“Pre-flight briefing dilakukan 75-80 menit sebelum jadwal keberangkatan. Lalu, semisal ada FA yang terlambat datang di saat crew member sudah berada dalam ruang briefing, Captain tersebut berhak mencari penggantinya. FA yang telat itu boleh diganti dengan FA yang sedang Reserve (kata lainnya adalah nyerep. Menjadi FA cadangan.) di ruang tunggu dekat Flops. Kenapa FA yang telat itu bisa diganti?”, tanya Bu Chief kemudian.
Flops ini adalah tempat pilot melakukan pengarahan atau briefing dari Flight Operations Officer (FOO) sebelum melakukan penerbangan pertama. Setelah flight crew dibriefing oleh FOO, flight crew baru melakukan pre-flight briefing dengan cabin crew-nya.
“Karena kalau ga diganti, penerbangan yang sudah dijadwalkan pada hari itu bisa delay, Mom?”, celetukku.
“Betul!! Kalau Captain tetep keukeuh nungguin FA itu, penerbangan bisa delay! Nah selain itu, ada contoh lagi kenapa Captain bisa mengganti FAnya, yaitu, semisal dalam ngereview prosedur penerbangan saat pre-flight briefing, ada FA yang ga tau duty dan responsibilitynya, maka Captain berhak untuk menggantikan FA itu dengan FA yang lagi nyerep dimana FA yang nyerep itu lebih mampu dan lebih siap bertugas. Kira-kira apa alasan Captain tersebut mengganti FAnya?”, tanya Bu Chief lagi.
“Hm karena berpotensi membahayakan penerbangan Mom kalau tetap terbangin FA yang sebelumnya itu. Semisal dalam penerbangan ada keadaan yang ga normal, tapi FA itu ga tau harus ngapain, kan serem ya?”, jawab Ari dengan karakter bicaranya yang lucu.
“Yeah, that’s the point! Semua itu dilakukan demi menjaga keselamatan penerbangan. Makanya, FA itu selain cantik dan ganteng, mereka juga harus smart! Contoh-contoh inilah yang dimaksud dari pengertian Flight Attendant dalam CASR, yaa Mba Fitri. Jadi, FA itu jadwal terbangnya tetap diatur oleh operator atau pihak maskapai (scheduling) itu sendiri, Captain itu hanya sebagai pemberi keputusan! Dan, Captain yang menolak atau mengantikan FAnya tersebut biasanya akan membuat kronologis loh. Sehingga saya bersama deputy-deputy saya mengetahuinya dengan jelas. Dan FA tersebut, jadwal selanjutnya pasti Meet Chief! Bertemu saya untuk saya briefing di kantor. Gitu ya..”
“Jadi yang orang-orang bilang itu ga bener ya Mom?”, tanya rekanku yang lain, yang pagi tadi melakukan pelanggaran terbanyak.
“Orang-orang bilang yang seperti apa itu, Mba..?”
“FA harus mau diajak ‘begituan’ sama pilotnya, Mom..”, pertanyaan yang lebih vulgar, alhasil disorakin dengan rekan-rekanku yang lain.
“Gimana sih dia, padahal udah dijelasin juga!”, gerutu teman sebangku-ku.
“Anak-anakku semua.. tak bisa dipungkiri, dimanapun kita berada, yang bisa menjaga dan membawa diri kita itu ya kita sendiri. Pertanyaan dan prasangka dari orang-orang diluar sana, itu bisa jadi benar juga bisa jadi salah. Semua tergantung dari pribadi masing-masing ingin menjadi FA yang seperti apa. Dan yang perlu kalian tau, hal seperti itu tuh bisa terjadi di pekerjaan mana saja loh. Ga hanya di dunia penerbangan. Dan lagi-lagi, semua tergantung dari pribadi masing-masing, mau lurus-lurus aja atau belok-belok jalannya. Tapi yang jelas, pertanyaan dari Mba..”
“Fani, Mom..”
“Pertanyaan dari Mba Fani, itu ga bener ya! Jadi kalian ga perlu khawatir juga ga perlu takut. Jika nanti di lapangan hal itu terjadi, kalian bisa membuat laporan kepada saya dan Chief Pilot. Tenang, kalian itu dilindungi oleh undang-undang, dilindungi oleh negara, dilindungi oleh maskapai. Gini.. Saat kalian bertugas nanti, lalu ada penumpang yang cat calling kalian saja, bisa dikenakan sanksi jika kalian laporkan, apalagi yang sampai menyentuh kalian! Kecuali, sama-sama mau ya. Itu beda ceritanya. Hehe jadi sudah paham ya sekarang?”
“Paham, Mom..”, jawab kami serempak.
“Mom, boleh tanya lagi ga?”, kali ini Mia yang bertanya.
“Boleh dong! Mau tanya apa?”
“Mom, apa bener, gaji FA di maskapai kita hanya dua jutaan?”
😅😅😅
Diubah oleh aymawishy 23-02-2023 12:36
wakazsurya77 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Kutip
Balas
Tutup