Chapter 73 : Pencarian

"Nobunaga-sama.... Nobunaga-samaa... Nobunaga-sama....."

Iblis samurai berkulit hitam itu terus menerus menyebut nama Nobunaga, meskipun terlihat seperti tidak fokus dengan pertarungan, namun tidak satu kali pun serangan Denis maupun Dilan berhasil mengenai nya.

"Iblis macam apa dia...". eluh Denis.

Saat Denis dan Dilan sibuk melawan Yosuke, Hanum pergi dengan di ikuti oleh Julian dan Firman.

"OI.... MAU KEMANA KAU???".

Teriak Dilan sembari mencoba untuk mengejar Hanum, namun hal itu tentu saja tidak di biarkan oleh Yosuke, Yosuke berhasil memukul mundur Dilan dengan menendang nya.

*ICE FIELLD*

Tiba-tiba saja aura di sekitar menjadi sangat dingin, namun Aura dingin ini hanya dapat di rasakan oleh Yosuke, orang yang telah di targetkan oleh Denis.

Perlahan tubuh Yosuke mulai membeku dan mengeras. Dan memanfaat kan moment itu Dilan pun berlari menuju Yosuke dengan dan ia kembali mencoba untuk menusuk Yosuke menggunakan Lance yang sudah terbakar Api ungu.

*JEEBB*

Lance Dilan berhasil menembus dada Yosuke. Dan setelah itu, Yosuke tidak terlihat bergerak.

"Berhasil kah??". tanya Denis.

"Tentu saja". saut Dilan.

Namun saat Dilan ingin menarik Lance nya yang masih tertancap pada dada Yosuke, ia terlihat begitu kesulitan.

"ehh... Ada apa ini??". Eluh Dilan.

Tiba-tiba saja tangan kanan Yosuke bergerak, dan langsung mencekik Dilan yang tepat berada di depan nya. Yosuke mencekik dan mengangkat Dilan, hingga wajah Dilan mulai berubah menjadi biru.

*BUUUKKKKK*

Melihat hal itu, tentu saja Denis tidak tinggal diam, ia langsung melompat maju dan menendang tubuh Yosuke sembari memegangi Dilan. Dan tendangan Denis pun berhasil membantu Dilan untuk melepaskan cekikan.

Dilan pun langsung roboh dengan nafas yang begitu berat.

"oi Dilan.. kau baik-baik saja". Tanya Denis.

"Dari pada mengkhawatirkan ku, lihat mahkluk itu". jawab Diland dengan nafas terengah.

Dan saat Denis menoleh ke arah Yosuke, terlohat Yosuke masih berdiri tegap dengan Lance Dilan yang masih menancap pada dada nya. Lalu Yosuke pun menarik sendiri Lance tersebut dari tubuh nya, hingga tertinggal lubang besar pada dada nya. Namun beberapa saat kemudian, lubang itu menutup sendiri.

"oi oi... iblis macam apa dia? Kita harus segera membantu mereka Shrioi". saut Selin.

"Tidak... Tugas kita tidak di sini". saut Shiroi.

"hah? apa maksud mu? jika di biarkan mereka berdua mungkin saja mati". ujar Selin.

"hei tenanglah selin.. Mereka akan baik-baik saja, karna yang terpenting sekarang adalah mencari keberadaan malaikat itu...". ucap Shiroi memaksa.

"Ta-tapi...".

"Tenanglah... Kurasa juga Ayah akan membutuhkan waktu untuk melawan Basuki, sekarang kita harus fokus mencari malaikat itu, karna itu adalah tujuan utama kita datang kesini". ujar Shiroi meyakinkan.

Dengan perasaan terpaksa Selin pun mengikuti permintaan Shiroi, karna sesuai yang di ucapkan oleh Shiroi, tujuan utama mereka kesini adalah untuk merebut batu langit yang saat ini berada di tangan Iros. Dan selin pun juga percaya kalau Denis dan Dilan akan baik-baik saja.

Namun di sisi lain, sebenarnya Shiroi tidak begitu perduli dengan nasib Dilan atau Denis, meskipun mereka adalah juga keluarga Leonard. Namun tetap saja, Bagi Shiroi mereka hanyalah orang asing yang baru datang ke kehidupan nya.

Lalu Shiroi bersama dengan Selin pun pergi memisahkan diri, mereka curiga kalau kepergian Hanum sebelum nya adalah untuk mencari keberadaan Malaiakat itu juga. Karna itu, mereka harus bergetak lebih cepat. Dan Shiroi pun melepaskan belasan burung milik nya, ke seluruh pulau untuk mencari keberadaan Iros.

.

Tempat berpindah, ke pertarungan Basuki dan Leonard. Tampak senyum lebar pada wajah mereka masing-masing, rasa haus akan pertarungan yang sudah lama mereka tunggu-tunggu akhir nya datang.

Pada tangan basuki muncul sebuah bola hitam, semakin lama bola-bola itu semakin banyak, seperti berkembang biak....

*WUSSSHHHHHH*

Basuki pun melemparkan bola-bola hitam itu tepat ke arah Leonard....

Namun hanya dengan satu gerakan kepala, Leonard bisa menghindari nya...

Dan butiran hitam itu pun menghantam ke tembok di belakang leonard, dan saat menyentuh tembok itu, secara perlahan tembok itu mulai meleleh, layaknya logam yang terkena cairan asam.

"heee... Seperti nya aku harus lebih berhati-hati". ujar Leonard tersenyum.

Lalu muncul sebuah cahaya berwarna emas, yang lebih mirip seperti petir pada tangan kiri leonard, dan petir itu perlahan memanjang dan membentuk tombak.

"Balasan dari ku"...

*WUSSSHHHHHH*

Leonard pun melemparkan tombak petir itu dengan sangat kencang, yang terarah tepat ke arah kepala Basuki. Namun bukan menghindar, Basuki justru mulai berlari ke arah datang nya tombak itu....

Dan...

Basuki menangkap sisi tombak itu menggunakan tangan kosong nya....

Tapi Basuki di kejutkan dengan daya lempar nya yang sangat kuat, hingga ia terbawa beberapa puluh metet sebelum akhirnya berhasil menghentikan tombak itu...

"Apa hanya ini Leon??". saut Basuki tersenyum.

"itu.. belum selesai?". ucap Leonard.

"Apa mak--...

*DUAAAARRRRRRR*

Tiba-tiba saja Tombak itu meledak saat Basuki masing memegang nya, dan menciptakan sebuah gelombang berwarna emas yang menghanguskan apa pun yang berada di area terdampak.

Dan saat gelombang itu menghilang, terlihat sebuah wujud yang mengerikan....

terlihat tubuh basuki sebelah kanan hancur tidak tersisa, hingga kepala nya pun sudah tidak berada di tempat nya....

"ugh... pasti sakit". saut leonard.

Namun beberapa saat kemudian, Leonard di kejutkan dengan apa yang ia lihat, tiba-tiba saja tubuh basuki yang hanya tersisa setengah mulai menyembuhkan diri nya sendiri.... dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik sampai tubuh nya kembali seperti semula..

"OE OE OE..... Kau memang benar-benar monster". ujar Leonard.

Setelah proses penyembuhan singkat itu, Basuki merasa sedikit pusing, ini adalah efek samping milik nya.

"Basuki... Biarkan aku bertanya sesuatu". ucap Leonard.

"Apa itu?". saut Basuki.

"aku mendengar sebuah rumor kalau Hanum pernah mengalahkan mu, tapi setelah melihat mu dengan mata kepala ku sendiri secara langsung, aku mulai tidak percaya rumor itu.. Jadi, apa benar Hanum telah mengalahkan mu?". tanya Leonard.

"Sebenarnya... Mereka berdua, salah satu nya Hanum tentu saja... Mereka berhasil menjatuhkan kerajaan bisnis ku dengan seluruh siasat mereka, dan.... ya.. mereka mengalahkan ku". jawab basuki santai.

"hah? jadi maksud mu, mereka tidak pernah mengalahkan mu dalam pertarungan?". saut bingung leonard.

"oi oi... kau seharus nya sudah tau, bagi pembisnis seperti ku dulu, bisnis adalah pertarungan... dan aku kalah.. hahahaha". jawab basuki dengan tawa lebar.

"haha... hahaha.... aku semakin menyukaimu basuki... Lalu mengapa kau mengikuti nya? selain otak nya, kurasa tidak ada yang spesial dari nya". tanya kembali Leonard

"Siapa bilang aku mengikuti nya, kami hanya melakukan kerjasama.. Dia di untungkan dan aku di untungkan, tidak ada yang salah". jawab Basuki.

"perjanjian bodoh.... OI BASUKI.... Bergabunglah dengan ku, bersama kita dapat menguasai apa pun yang kita mau.. Sekarang aku telah berkerjasama dengan salah satu Raja Iblis, Yaitu Asmodeus... dengan bantuannya dan ketiga batu langit.. aku akan menjadi Raja dari segala Raja dan kau... kau akan menjadi tangan kanan ku... Menarik bukan???". ujar Leonard panjang lebar.

Lalu tiba-tiba ada sesosok iblis yang tidak asing muncul dari belakang Basuki, dia adalah Diablo.

"Asmodeus kah... Seperti nya kau telah salah memilih rekan". ujar Diablo.

"Huh? Kau mengenalnya?". tanya Leonard.

"Tentu saja.. Dulu dia adalah salah satu bawahan ku, Iblis licik namun bodoh itu... seperti nya memang sangat cocok untuk mu". ujar Diablo meledek.

"hahahaha... oi oi iblis kecil, membual itu ada batasan nya.. Raja Iblis adalah bawahan mu? lalu kau adalah Dewa Iblis? hahaha.. oi.. Jangan membuat ku marah". ujar Leonard yang merubah ekspresi nya menjadi Serius.

"Aku memang Dewa Iblis". Jawab Diablo.

"Seperti nya Iblis mu terlalu banyak membual". saut Leonard.

"sudah sudah Diablo.. Sudah ku bilang, tidak akan yang percaya pada mu". ucap Basuki sembari menepuk-nepuk pundak Diablo.

"TA-TAPI AKU MEMANG DEWA IBLIS BODOH !!!! ya.. walaupun sekarang adalah mantan"... Teriak kesal Diablo.

"sssttt.... sudah... tidak ak--"

*BUUUUKKKKKKKKK*

Diablo yang sudah tidak bisa menahan amarah nya langsung memukul kepala belakang Basuki hingga Basuki terjatuh ke tanah.

"KAU... AKU AKAN MENCABIK-CABIK SETIAP BAGIAN TUBUH MU.... SEBELUM AKU MEMAKAN MU DAN MENGHISAP SUM-SUM TULANG MU". Ujar Diablo menunjuk ke arah Leonard.

Diablo pun mengangkat kepala Basuki yang sebelum nya ia pukul sampai menempel ke tanah.

Lalu pada tangan Diablo yang menempel ke kepala Basuki, muncul sebuah Aura hitam, lalu Aura hitam itu ia alirkan ke seluruh tubuh basuki.

Dan setelah nya, tubuh basuki merinding hebat, urat-urat pada tubuh nya mulai bermunculan, dengan wajah yang memerah..

"YYOOOOOOOOOOOOOOOO..... Sudah lama aku ingin merasakan energi ini lagi"... Teriak Basuki penuh semangat.

"Sekarang Bunuh orang itu....". ujar Diablo menunjuk arah Leonard.

"hahaha.... Seperti nya aku juga harus serius". saut Leonard.

Tubuh Leonard kembali mengeluarkan cahaya emas, dengan tombak petir di kedua tangan nya...

Mereka berdua pun saling melompat menghampiri satu sama lain....


.
.
.

Tempat berpindah ke area bersalju, dengan badai salju abadi nya, tepat nya di Barat Alam Jabalut.

Terlihat seorang Anak perempuan sedang berjalan menembus badai, dengan dua boneka yang ia peluk dengan erat.

Tidak ada rasa takut atau pun cemas pada wajah nya, ia hanya menatap ke depan dengan wajah datar....

Hingga ia menemukan sebuah rumah kayu... Dengan Api yang terlihat menyala di dalam nya...


"ketemu". ucap nya.