- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
TS
aymawishy
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
Di saat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Quote:
Hai, aku Anes, nama panggilan dari pemilik akun aymawishy ini. Semasa sekolah, aku tinggal di sebuah Kabupaten di Jawa Timur bagian timur.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Ohya..
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Pokok Isi Cerita
Quote:
#Bagian 1
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
Quote:
#Bagian 2 : Proses Perekrutan Pramugari
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
Quote:
#Bagian 3
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
Quote:
#Bagian 4 : Initial Flight Attendant’s Ground Training
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
Quote:
#Bagian 5 : Flight Training
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
Quote:
#Bagian 6 : Kehidupan Seorang Pramugari
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
Diubah oleh aymawishy 02-02-2024 01:38
snf0989 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
59.9K
Kutip
1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
aymawishy
#144
Part 39 - Tyas!
Spoiler for Tyas!:
“Nes…”, kata Mba Fitri setelah meletakkan gagang telponnya.
“Iya Mba, gimana?”, tanyaku meski sudah tahu jawabannya dari mimik wajah Mba Fitri.
“Selama training nanti, kandidat ga dapet uang saku.”, jawabnya terbata.
“Yaah!”, kami saling terdiam beberapa saat. Dalam diamku, aku sedang berpikir keras mencari jalan keluar yang memungkinkan.
“Mba Pit, apa ga ada pengecualian untuk aku yang udah jadi karyawan selama lima tahun ini Mba?”, tanyaku penuh harap.
“Maaf Nes, katanya engga bisa juga..”, Mba Fitri menggeleng dan menjawab pertanyaanku penuh dengan rasa iba.
“Kenapa gitu Mba?”
“Karena nantinya kamu masuk di divisi operasional dengan nomor ID yang baru. Jadi kamu terhitung sebagai karyawan baru, Nes.”
“Hm gitu…”, aku yang masih berusaha berpikir keras, tiba-tiba dipanggil security untuk segera kembali bekerja karena ada banyak penumpang yang sedang mengantre.
“Yaudah aku handlepenumpang dulu ya Mba.. makasih Mba untuk bantuannya..”
“Iya Nes sama-sama… semangat ya Nes!”
Jika kuingat kembali, setelah pengumuman hasil pantukhir kala itu, bukan kebahagiaan yang aku rasakan, melainkan kebingungan yang amat sangat parah.
Yaa gimana ga bingung ya, aku ngebayangin training yang pasti ga sebulan-dua bulan doang dan tanpa diberi uang saku? Yaa Allah
‘Gimana nanti aku bisa menghidupi diri sendiri selama di Jakarta ya?
Dan gimana caranya aku bisa membayar tagihan bank tiap bulannya?’
Pertanyaan itu yang terus-menerus terlintas dalam benakku.
Ohya, kenapa aku sampai punya hutang di Bank? Karena setelah tiga tahun di Surabaya, aku menyadari bahwa aku membutuhkan motor, selain bisa digunakan untuk ke kantor, juga bisa digunakan untuk ke kampus!
Selama ini, aku selalu ‘nebeng’ temen untuk ke kantor juga untuk ke kampus. Yang pastinya aku jadi ngerepotin temen-temenku.
Lalu, kalau ternyata akunya ga dapet tebengan, aku biasanya naik ojek gitu. Nah kalau ngojek, pengeluaranku sekitar 600ribu sendiri untuk bayar ojek setiap bulannya! Sayang banget kan?
Itulah kenapa aku nekat beli motor bekas meski akunya saat itu belum bisa naik motor
Ditambah lagi akunya ketipu lagi!!
Aku beli motor bekas seharga 12 juta, lalu setelah kebeli, temenku bilang, kalau motorku ini seharga 4 jutaan. ‘Ku menangiiissssssss!!’
———
Hari berganti hari, aku semakin mendekatkan diri kepada Allah, karena kepada siapa lagi aku meminta selain kepadaNya??
Ketika aku berada di kondisi sulit seperti ini, aku sama sekali tak menceritakan apa yang sedang kualami kepada Papa, karena aku tak ingin membebani pikirannya. Aku juga tak meminta bantuan kepada Mas Jaya kakak iparku, karena aku tau dia baru saja menguliahkan anak keduanya di universitas swasta yang pastinya membutuhkan cukup banyak biaya.
Jadi, aku benar-benar fokus minta bantuan-Nya agar aku diberikan kemudahan dalam menghadapi ujian ini.
Di hari ketiga setelah pengumuman hasil Pantukhir, aku seperti menemukan cara bagaimana mengatasinya, yakni kembali meminjam uang pada bank yang sama dengan jumlah pinjaman yang lebih besar, yakni tiga puluh juta rupiah. Tapi, kata bagian (kalau ga salah) marketingnya, jika pinjam sejumlah itu, aku akan menerima uang sebesar lima belas juta saja, sebab uang yang akan aku terima, akan langsung dipotong dengan total tagihan pinjamanku sebelumnya. Katanya juga, jika pengajuan pinjamanku di ACC oleh pihak bank, proses pencairannya paling cepat sekitar sebulanan.
Saat itu, aku tak langsung mengajukan pinjaman.
Aku meminta waktu untuk berpikir ulang dan menghitung kembali segala sesuatunya.
Semisal benar aku hanya mendapat uang 15juta padahal total pinjaman adalah 30juta, tiap bulannya aku harus mencicil 1,5juta dengan cicilan 24 kali (2 tahun).
Nah saat training nanti, misal trainingnya selama 6 bulan, berarti selama itu juga aku ga terima gaji. Kemungkinan aku terima gaji di bulan ke-7 atau ke-8!
Kalau aku ambil waktu terlama tanpa gaji, berarti 8 x 1.500.000 = 12.000.000.
Yaampun, pinjem duit hanya untuk bayar hutang ini mah namanya!!
Dan lagi, masa iya hidup di Jakarta selama 8 bulan dengan sisa uang pinjaman 3juta doang??
Alhasil, aku tak mengambil cara itu!!
Aku pun terus berusaha untuk tetap tegar dan tenang, meski setiap sujud, aku menangis sejadi-jadinya!
‘Yaa Allah kalau memang Engkau ridhoi aku untuk jadi Pramugari, maka mudahkan segala urusanku!!’
Itu saja do’a yang aku panjatkan setiap saat.
Berselang lima hari dari aku menangis di setiap sujud dan doaku, Allah mulai memberikan jawaban dan keajaiban.
// 17 Mei 2017 09.07 Tyas : Ann, gimana kabar kamu? Kamu baik-baik aja kan? Kog perasaanku ga enak ya? //
Tyas.
Dia adalah sahabatku sejak aku kecil yang memanggilku dengan Ann.
Semasa sekolah, kami selalu bersama dan kebetulan selalu sekelas bahkan selalu duduk sebangku. Karena kemana-mana selalu barengan, kami pun mendapatkan julukan dua sejoli yang tak terpisahkan dari teman-teman.
Namun sayang, selepas SMA, kami harus berpisah.
Meski kami bersahabat cukup lama, hal itu tak membuat kami memiliki cita-cita yang sama.
Aku merantau ke Surabaya untuk bekerja agar bisa kuliah. Sedang dia merantau ke Jember untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran, jurusan ternama.
Dia yang terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, memiliki cita-cita yang mulia, yaitu.. dia ingin menjadi dokter yang bisa mengobati masyarakat yang kurang mampu dalam segi finansial secara sukarela.
Ya begitulah Tyas, dia adalah sosok penyayang, sosok yang baik dan rendah hati kepada siapapun, meski dia terlahir sebagai anak orang kaya.
Selain itu, dia juga memiliki paras yang cantik. Karenanya, dia dijuluki sebagai Atiqah Hasiholan di sekolah karena kemiripannya dengan artis cantik itu.
(Foto diambil dari google)
Tyas ini bisa dibilang memiliki naluri yang kuat jika aku sedang kenapa-kenapa.
// 09.08 Anes : Haii Ty.. aku sehat, cuma lagi ga baik-baik aja… //
Tak berselang lama, Tyas menelponku.
“Assalamu’alaykum..”
“Wa’alaykumsalam.. Ann, kamu kenapa?”
“Kamu ga ada kelas?”
“Hari ini ga ada kelas pagi kog. Tenang aja.”
“Hm gitu..”
“Jadi?”, ujarnya kemudian.
“Hm aku lolos pantukhir Ty.”
“Waah hebat!! Selamat sayangkuu!!”
“Hehe makasih..”
“Tapi kog kamunya malah ga semangat? Kenapa?”
“Nanti di Jakarta, aku bakal ada training gitu selama beberapa bulan, tapi akunya ga dapet uang saku, Ty..”
“Loh iya? Kog gitu?”
“Ga tau juga aku, kenapa begitu..”
“Hm padahal kamunya udah ga ada tabungan ya?”
“Iyaa.. mana juga aku punya hutang ke bank.. jangankan buat bayar hutang, buat makan aja aku ga ada duit, Ty kalau ga dapet uang saku.”
“Yaampun.. emang tiap bulan tagihan kamu berapa, Ann?”
“1.5 juta..”
“Kira-kira biaya hidup kamu di Jakarta berapa?”
“Kalau biaya hidup, 500 cukuplah buat aku makan Ty!”
“500ribu dibagi 30hari…”, Tyas mulai menghitung di balik telpon.
“16ribu per hari? Di Jakarta 16ribu dapet apa Ann? Jangan sembarangan deh!!”
“Hehehe..”
“Gini, anggep aja buat makan seharinya 50ribu, berarti dikali 30hari…hmm 1.5juta!”
“Hmm hitung 1juta aja deh, Ty.”, kataku.
“Oke! Lalu untuk kosan?”, tanyanya.
“Kalau aku tanya ke temen-temen yang ngekos di Jakarta, kisaran 1.5jutaan.”
“Oke. Kalau dijumlah semuanya, tagihan bank 1.5juta, biaya hidup 1juta, dan kosan 1.5juta, totalnya 4juta tiap bulan. Kira-kira trainingnya berapa lama?”
“Kalau menurut aku bisa 6-8bulanan sih Ty..”
“Oke.. kita ambil waktu terlama. Jadi 8bulan x 4juta sama dengan 32juta!!”
“Iyaa.. Banyak juga ya Ty…”, jawabku lirih.
“Hm Ann, coba deh kamu chat Mamaku, dan bilang kalau kamu lagi butuh uang!”
“Hah? Gimana?”, tanyaku kaget!
“Iyaaa, ceritain aja ke Mama seperti kamu cerita ke aku. Bilang aja kamu mau pinjem duit gitu.. hehehe..”
“Duh aku ga enak banget, Ty..”
“Kalau engga, aku dulu yaa yang bilang Mamaku. Nanti kamu chat Mama kalau aku suruh!”
“Beneran nih Ty?”
“Iyaa beneran!! Masa bohongan haha..”
“Huhu makasih ya Ty.. tapi aku nanti bayarnya nyicil loh Ty kalau udah mulai nerima gaji..”
“Iyaa Ann, gapapa!! Nanti aku bilangin juga ke Mama..”
“Makasih ya Ty..”
“Iyaa, sama-sama ya Ann.. pokoknya kalau ada apa-apa, cerita yaa. InsyaAllah aku bantu semisal aku bisa bantu.”
“Iyaa Ty, makasih yaaa..”
“Yaudah aku mau nelpon Mamaku dulu yaa. Kamu mau siap-siap kerja kan?”
“Makasih Ty.. belum kog, masih jam 1 siang aku kerjanya.”
“Oh okedeh kalau gitu. Yaudah aku tutup telponnya yaa Ann.. Assalamu’alaykum!”
“Wa’alaykumsalam.. makasih Tyyy..”
ALHAMDULILLAH !!
Jujur aku ga nyangka hal ini akan terjadi. Allah benar-benar mengijabah doaku!!
Sekitar sepuluh menit kemudian, Tyas kembali mengirimkan pesan kepadaku :
// Tyas : Ann, aku uda cerita ke Mama. Lalu Mama bilang, Mama hanya bisa bantu pinjemin 20juta. Gimana Ann?? //
// Anes : Alhamdulillah!! Gapapa Ty.. segitu aja udah cukup banget!! Makasih ya Ty.. //
// Tyas : Alhamdulillah.. Yaudah kalau gitu buru gih chat Mamaku! //
// Anes : Oke Ty.. makasih ya Ty.. //
// Tyas : Sama-samaaaa Anes sayaaang! //
“Iya Mba, gimana?”, tanyaku meski sudah tahu jawabannya dari mimik wajah Mba Fitri.
“Selama training nanti, kandidat ga dapet uang saku.”, jawabnya terbata.
“Yaah!”, kami saling terdiam beberapa saat. Dalam diamku, aku sedang berpikir keras mencari jalan keluar yang memungkinkan.
“Mba Pit, apa ga ada pengecualian untuk aku yang udah jadi karyawan selama lima tahun ini Mba?”, tanyaku penuh harap.
“Maaf Nes, katanya engga bisa juga..”, Mba Fitri menggeleng dan menjawab pertanyaanku penuh dengan rasa iba.
“Kenapa gitu Mba?”
“Karena nantinya kamu masuk di divisi operasional dengan nomor ID yang baru. Jadi kamu terhitung sebagai karyawan baru, Nes.”
“Hm gitu…”, aku yang masih berusaha berpikir keras, tiba-tiba dipanggil security untuk segera kembali bekerja karena ada banyak penumpang yang sedang mengantre.
“Yaudah aku handlepenumpang dulu ya Mba.. makasih Mba untuk bantuannya..”
“Iya Nes sama-sama… semangat ya Nes!”
Jika kuingat kembali, setelah pengumuman hasil pantukhir kala itu, bukan kebahagiaan yang aku rasakan, melainkan kebingungan yang amat sangat parah.
Yaa gimana ga bingung ya, aku ngebayangin training yang pasti ga sebulan-dua bulan doang dan tanpa diberi uang saku? Yaa Allah
‘Gimana nanti aku bisa menghidupi diri sendiri selama di Jakarta ya?
Dan gimana caranya aku bisa membayar tagihan bank tiap bulannya?’
Pertanyaan itu yang terus-menerus terlintas dalam benakku.
Ohya, kenapa aku sampai punya hutang di Bank? Karena setelah tiga tahun di Surabaya, aku menyadari bahwa aku membutuhkan motor, selain bisa digunakan untuk ke kantor, juga bisa digunakan untuk ke kampus!
Selama ini, aku selalu ‘nebeng’ temen untuk ke kantor juga untuk ke kampus. Yang pastinya aku jadi ngerepotin temen-temenku.
Lalu, kalau ternyata akunya ga dapet tebengan, aku biasanya naik ojek gitu. Nah kalau ngojek, pengeluaranku sekitar 600ribu sendiri untuk bayar ojek setiap bulannya! Sayang banget kan?
Itulah kenapa aku nekat beli motor bekas meski akunya saat itu belum bisa naik motor
Ditambah lagi akunya ketipu lagi!!
Aku beli motor bekas seharga 12 juta, lalu setelah kebeli, temenku bilang, kalau motorku ini seharga 4 jutaan. ‘Ku menangiiissssssss!!’
———
Hari berganti hari, aku semakin mendekatkan diri kepada Allah, karena kepada siapa lagi aku meminta selain kepadaNya??
Ketika aku berada di kondisi sulit seperti ini, aku sama sekali tak menceritakan apa yang sedang kualami kepada Papa, karena aku tak ingin membebani pikirannya. Aku juga tak meminta bantuan kepada Mas Jaya kakak iparku, karena aku tau dia baru saja menguliahkan anak keduanya di universitas swasta yang pastinya membutuhkan cukup banyak biaya.
Jadi, aku benar-benar fokus minta bantuan-Nya agar aku diberikan kemudahan dalam menghadapi ujian ini.
Di hari ketiga setelah pengumuman hasil Pantukhir, aku seperti menemukan cara bagaimana mengatasinya, yakni kembali meminjam uang pada bank yang sama dengan jumlah pinjaman yang lebih besar, yakni tiga puluh juta rupiah. Tapi, kata bagian (kalau ga salah) marketingnya, jika pinjam sejumlah itu, aku akan menerima uang sebesar lima belas juta saja, sebab uang yang akan aku terima, akan langsung dipotong dengan total tagihan pinjamanku sebelumnya. Katanya juga, jika pengajuan pinjamanku di ACC oleh pihak bank, proses pencairannya paling cepat sekitar sebulanan.
Saat itu, aku tak langsung mengajukan pinjaman.
Aku meminta waktu untuk berpikir ulang dan menghitung kembali segala sesuatunya.
Semisal benar aku hanya mendapat uang 15juta padahal total pinjaman adalah 30juta, tiap bulannya aku harus mencicil 1,5juta dengan cicilan 24 kali (2 tahun).
Nah saat training nanti, misal trainingnya selama 6 bulan, berarti selama itu juga aku ga terima gaji. Kemungkinan aku terima gaji di bulan ke-7 atau ke-8!
Kalau aku ambil waktu terlama tanpa gaji, berarti 8 x 1.500.000 = 12.000.000.
Yaampun, pinjem duit hanya untuk bayar hutang ini mah namanya!!
Dan lagi, masa iya hidup di Jakarta selama 8 bulan dengan sisa uang pinjaman 3juta doang??
Alhasil, aku tak mengambil cara itu!!
Aku pun terus berusaha untuk tetap tegar dan tenang, meski setiap sujud, aku menangis sejadi-jadinya!
‘Yaa Allah kalau memang Engkau ridhoi aku untuk jadi Pramugari, maka mudahkan segala urusanku!!’
Itu saja do’a yang aku panjatkan setiap saat.
Berselang lima hari dari aku menangis di setiap sujud dan doaku, Allah mulai memberikan jawaban dan keajaiban.
// 17 Mei 2017 09.07 Tyas : Ann, gimana kabar kamu? Kamu baik-baik aja kan? Kog perasaanku ga enak ya? //
Tyas.
Dia adalah sahabatku sejak aku kecil yang memanggilku dengan Ann.
Semasa sekolah, kami selalu bersama dan kebetulan selalu sekelas bahkan selalu duduk sebangku. Karena kemana-mana selalu barengan, kami pun mendapatkan julukan dua sejoli yang tak terpisahkan dari teman-teman.
Namun sayang, selepas SMA, kami harus berpisah.
Meski kami bersahabat cukup lama, hal itu tak membuat kami memiliki cita-cita yang sama.
Aku merantau ke Surabaya untuk bekerja agar bisa kuliah. Sedang dia merantau ke Jember untuk berkuliah di Fakultas Kedokteran, jurusan ternama.
Dia yang terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan, memiliki cita-cita yang mulia, yaitu.. dia ingin menjadi dokter yang bisa mengobati masyarakat yang kurang mampu dalam segi finansial secara sukarela.
Ya begitulah Tyas, dia adalah sosok penyayang, sosok yang baik dan rendah hati kepada siapapun, meski dia terlahir sebagai anak orang kaya.
Selain itu, dia juga memiliki paras yang cantik. Karenanya, dia dijuluki sebagai Atiqah Hasiholan di sekolah karena kemiripannya dengan artis cantik itu.
(Foto diambil dari google)
Tyas ini bisa dibilang memiliki naluri yang kuat jika aku sedang kenapa-kenapa.
// 09.08 Anes : Haii Ty.. aku sehat, cuma lagi ga baik-baik aja… //
Tak berselang lama, Tyas menelponku.
“Assalamu’alaykum..”
“Wa’alaykumsalam.. Ann, kamu kenapa?”
“Kamu ga ada kelas?”
“Hari ini ga ada kelas pagi kog. Tenang aja.”
“Hm gitu..”
“Jadi?”, ujarnya kemudian.
“Hm aku lolos pantukhir Ty.”
“Waah hebat!! Selamat sayangkuu!!”
“Hehe makasih..”
“Tapi kog kamunya malah ga semangat? Kenapa?”
“Nanti di Jakarta, aku bakal ada training gitu selama beberapa bulan, tapi akunya ga dapet uang saku, Ty..”
“Loh iya? Kog gitu?”
“Ga tau juga aku, kenapa begitu..”
“Hm padahal kamunya udah ga ada tabungan ya?”
“Iyaa.. mana juga aku punya hutang ke bank.. jangankan buat bayar hutang, buat makan aja aku ga ada duit, Ty kalau ga dapet uang saku.”
“Yaampun.. emang tiap bulan tagihan kamu berapa, Ann?”
“1.5 juta..”
“Kira-kira biaya hidup kamu di Jakarta berapa?”
“Kalau biaya hidup, 500 cukuplah buat aku makan Ty!”
“500ribu dibagi 30hari…”, Tyas mulai menghitung di balik telpon.
“16ribu per hari? Di Jakarta 16ribu dapet apa Ann? Jangan sembarangan deh!!”
“Hehehe..”
“Gini, anggep aja buat makan seharinya 50ribu, berarti dikali 30hari…hmm 1.5juta!”
“Hmm hitung 1juta aja deh, Ty.”, kataku.
“Oke! Lalu untuk kosan?”, tanyanya.
“Kalau aku tanya ke temen-temen yang ngekos di Jakarta, kisaran 1.5jutaan.”
“Oke. Kalau dijumlah semuanya, tagihan bank 1.5juta, biaya hidup 1juta, dan kosan 1.5juta, totalnya 4juta tiap bulan. Kira-kira trainingnya berapa lama?”
“Kalau menurut aku bisa 6-8bulanan sih Ty..”
“Oke.. kita ambil waktu terlama. Jadi 8bulan x 4juta sama dengan 32juta!!”
“Iyaa.. Banyak juga ya Ty…”, jawabku lirih.
“Hm Ann, coba deh kamu chat Mamaku, dan bilang kalau kamu lagi butuh uang!”
“Hah? Gimana?”, tanyaku kaget!
“Iyaaa, ceritain aja ke Mama seperti kamu cerita ke aku. Bilang aja kamu mau pinjem duit gitu.. hehehe..”
“Duh aku ga enak banget, Ty..”
“Kalau engga, aku dulu yaa yang bilang Mamaku. Nanti kamu chat Mama kalau aku suruh!”
“Beneran nih Ty?”
“Iyaa beneran!! Masa bohongan haha..”
“Huhu makasih ya Ty.. tapi aku nanti bayarnya nyicil loh Ty kalau udah mulai nerima gaji..”
“Iyaa Ann, gapapa!! Nanti aku bilangin juga ke Mama..”
“Makasih ya Ty..”
“Iyaa, sama-sama ya Ann.. pokoknya kalau ada apa-apa, cerita yaa. InsyaAllah aku bantu semisal aku bisa bantu.”
“Iyaa Ty, makasih yaaa..”
“Yaudah aku mau nelpon Mamaku dulu yaa. Kamu mau siap-siap kerja kan?”
“Makasih Ty.. belum kog, masih jam 1 siang aku kerjanya.”
“Oh okedeh kalau gitu. Yaudah aku tutup telponnya yaa Ann.. Assalamu’alaykum!”
“Wa’alaykumsalam.. makasih Tyyy..”
ALHAMDULILLAH !!
Jujur aku ga nyangka hal ini akan terjadi. Allah benar-benar mengijabah doaku!!
Sekitar sepuluh menit kemudian, Tyas kembali mengirimkan pesan kepadaku :
// Tyas : Ann, aku uda cerita ke Mama. Lalu Mama bilang, Mama hanya bisa bantu pinjemin 20juta. Gimana Ann?? //
// Anes : Alhamdulillah!! Gapapa Ty.. segitu aja udah cukup banget!! Makasih ya Ty.. //
// Tyas : Alhamdulillah.. Yaudah kalau gitu buru gih chat Mamaku! //
// Anes : Oke Ty.. makasih ya Ty.. //
// Tyas : Sama-samaaaa Anes sayaaang! //
A million dreams are keeping me awake
I think of what the world could be
A vision of the one I see
A million dreams is all it's gonna take
Oh a million dreams for the world we're gonna make
wakazsurya77 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas
Tutup