- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
TS
aymawishy
Kisah Seorang Pramugari (True Story)
Di saat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumlah
Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah
Kau tak sendiri aku di sini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri aku di sini
Berikan tanganmu mari kita hadapi
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang dan tetap melangkah
Kau tak sendiri
Perhatikan sekitar coba kau amati
Hidup bukan sekedar tentang patah hati
Dan semua yang terjadi ambil hikmahnya
Om Iwan pun berkata "ambil indahnya"
Kau tak sendiri aku di sini
Memanggilmu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri kami di sini
Raihlah tanganku bersama kita lewati
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kau inginkan yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang teruskan melangkah
Kau tak sendiri
Hidup memang tak selalu seperti
Yang kita inginkan yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
Kau tak sendiri yeah yeah yeaah
Quote:
Hai, aku Anes, nama panggilan dari pemilik akun aymawishy ini. Semasa sekolah, aku tinggal di sebuah Kabupaten di Jawa Timur bagian timur.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Mungkin yang sudah membaca threadku yang menceritakan bagaimana kisahku semasa SMPakan lebih tahu bagaimana kejamnya orang-orang di sekitarku memperlakukanku.
Tapi, seperti yang Papaku bilang, aku harus tetap semangat dan harus terus berperilaku baik meski dijahatin.
Selepas SMA, aku merantau ke Surabaya. Disaat itulah aku benar-benar ingin hidup mandiri tanpa bantuan dari Papa. Karenanya, aku harus bekerja agar bisa kuliah.
Awal kehidupanku di perantauan, sangatlah penuh perjuangan.
Ngekos di kosan kumuh, aku pernah. Disana aku ngerasain tidur diatas kasur yang basah karena atap kamarku bocor selama musim penghujan. Dan juga kamar mandi yang lantainya meski disikat berkali-kali pakai WPC, tetap berwarna hitam karena lumutan.
Selain itu, selama 3 bulan berturut-turut, tiap harinya hanya makan roti seharga seribuan yang aku beli di warung kopi dekat kantor tempat aku magang. Yaa meski, alhamdulillahnya ada aja orang baik yang ngasih aku makan. Ohya, karena sering banget makan roti tanpa makan nasi, aku jadi punya “maag” hehehe.
Rasanya jika diingat, masih banyak perjuangan-perjuangan yang aku lalui sejak tahun 2012.
Ohya..
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Saat nanti aku berbagi cerita di thread ini, tolong jangan dihujat ya.
Sebab..
Aku bukanlah seorang penulis, jadi jangan pernah berharap lebih terhadap tulisan yang aku bagi.
Aku juga bukanlah orang hebat yang hanya ingin berbagi pengalaman yang aku alami.
Pokok Isi Cerita
Quote:
#Bagian 1
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
-Part 1 : Awal Mula
-Part 2 : Menjemput Restu
-Part 3 : Tahap Awal
-Part 4 : Pantang Mundur
-Part 5 : Tentang Cinta Pertama
-Part 6 : Terjebak Nostalgia
-Part 7 : Mungkin Nanti
-Part 8 : Undangan?
Quote:
#Bagian 2 : Proses Perekrutan Pramugari
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
-Part 9 : Hi, Jakarta! Be Nice Please!
-Part 10 : Hall of Fame
-Part 11 : Berpisah dengan Shasa, Bertemu dengan Wildan!
-Part 12 : Papa Yang Makin Menua
-Part 13 : Manis Dan Pahit
-Part 14 : Yok Opo Seh!
-Part 15 : Dikirim Malaikat Baik Yang Menjelma Menjadi Manusia
-Part 16 : Medical Examination
-Part 17 : Curhat Dadakan, Berujung Menyesakkan
-Part 18 : Menjelang Tahun Baru
-Part 19 : Selamat Datang Tahun 2017!
-Part 20 : Made Darma
-Part 21 : Hari Yang Kutunggu
-Part 22 : PANTUKHIR!
Quote:
#Bagian 3
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
-Part 23 : Kesempatan Kedua
-Part 24 : Accedere
-Part 25 : Tentang Rey!
-Part 26 : Become In Love
-Part 27 : Buket Mawar Merah
-Part 28 : Out Of Control
-Part 29 : Di Zangrandi
-Part 30 : Pantukhir Kedua
-Part 31 : Si Paling Inisiatif
-Part 32 : Agnes
-Part 33 : Cemburu
-Part 34 : Rey!?
-Part 35 : Ternyata…
-Part 36 : Di Puncak Bromo
-Part 37 : Berpisah
-Part 38 : Hasil Pantukhir
-Part 39 : Tyas!
-Part 40 : Di Kampung Halaman
-Part 41 : Berpamitan
Quote:
#Bagian 4 : Initial Flight Attendant’s Ground Training
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
-Briefing and Sign Contract :
-Part 42 : Sekilas Tentang Ground Training
-Part 43 : Kog Begini Amat Sih?!
###
-Part 44 : Drama Perkara Sepatu
-Part 45 - Astaga!!
-Part 46 : KACAU!
-Part 47 : Drama di Hari Pertama
-Part 48 : Apa Benar FA Harus Deketin Pilot Agar Jam Terbangnya Banyak?
-Part 49 : Jawaban Dari Pertanyaan Mia
-Part 50 : Learning By Doing
-Part 51 : Tentang Chapter Lima dan CET
-Part 52 : Rey Datang Lagi
-Part 53 : Tersimpul Luka Kedua Kali
-Part 54 : White Horse
-Part 55 : Menjelang Flight Training
-Part 56 : Overthinking!
Quote:
#Bagian 5 : Flight Training
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
-Part 57 : Junior Selalu Salah
-Part 58 : Briefing Before Flight
-Part 59 : About Preflight Check
-Part 60 : Company Check
-Part 61 : Berjuang Lagi!
-Part 62 : Jungle And Sea Survival Part I
-Part 63 : Jungle And Sea Survival Part II
-Part 64 : Jungle And Sea Survival Part III
-Part 65 : Jungle And Sea Survival Part IV
-Part 66 : CCFA & DGCA Check
Quote:
#Bagian 6 : Kehidupan Seorang Pramugari
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
-Part 67 : Persiapan Untuk Terbang
-Part 68 : My First Flight
-Part 69 : Rian dan Ihsan
-Part 70 : Setan Penjaga Kamar Vs Senior Ala Ala
-Part 71 : Kisah Kasih Tak Sampai
-Part 72 : Padaido
-Part 73 : Hubungan Tanpa Status
-Part 74 : Mimpi Aneh
-Part 75 : Putri Kebaya
-Part 76 : Kamu Mau Jadi Pramugari Yang Seperti Apa?
-Part 77 : Turbulensi
-Part 78 : Hari-hari Bersama Papa
-Part 79 : Papa, It’s My Birthday!
-Part 80 : Duka Yang Bertubi
-Part 81 : Flashback to 2017
-Part 82 : Tentang Aku dan Dia
Diubah oleh aymawishy 02-02-2024 01:38
snf0989 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
60.2K
Kutip
1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
aymawishy
#92
Part 26 - Become In Love
Spoiler for Become In Love:
Malam itu, suara tembak-menembak dalam film, mengiringi ciuman kami yang makin lama makin membuatku susah bernapas.
Seolah Rey mengetahuinya, dia pun mulai menghentikan lumatannya yang lumayan membuat bibirku basah. Kemudian dia mengecup sekali lagi bibirku untuk mengeringkannya. Lalu dia mengakhirinya dengan memberikan kecupan hangat di keningku. Sedang aku, hanya bisa mematung seperti orang linglung, dan anehnya, seluruh tubuhku seperti gemetaran.
“Nes, are you okay?”, bisik Rey memecahkan lamunanku. Aku yang masih mematung, hanya bisa meresponnya dengan mengedipkan mataku.
“Do you cry at times?”, Rey mulai panik dan mengusap air mataku yang entah kenapa bisa mengalir begitu saja. Tak lama dari itu, Rey meraih tanganku dan mengajakku untuk segera keluar dari studio dengan langkah tergesa tanpa menunggu film itu berakhir.
Masih dengan langkah tergesa, Rey terus berjalan dengan tanganku yang makin digenggamnya erat menuju pelataran parkir tempat mobilnya berada.
“Masuk mobil dulu ya?”, Rey membukakan pintu mobilnya untukku. Setelah memastikan aku duduk dengan nyaman, Rey kembali menutup pintu mobil itu. Lalu ia sedikit berlari menuju pintu sebelahnya, dengan mimik wajah yang tak seperti biasa.
“Nes..”, panggilnya saat setelah dia duduk di kursi kemudi dan menghidupkan mesin mobilnya.
“Maaf ya Rey..”, ujarku mendahului permintaan maafnya.
“Buat?”, tanyanya.
“Buat yang udah aku lakuin tadi.”, aku mengatakannya ragu.
“Hmm? Kenapa minta maaf?”
“Yaa karena hal itu seharusnya nggak kita lakuin..”
“Jadi menurut kamu ciuman tadi adalah sebuah kesalahan?”
Aku mengangguk menjawabnya dengan mataku yang kembali berkaca-kaca.
“Padahal buat aku itu bukan sebuah kesalahan.”, jawab Rey. Kami saling menatap dengan pandangan sendu.
“Tapi nggak dengan aku, Rey! Aku nggak seharusnya berciuman dengan orang yang masih terbayang-bayang dan bahkan masih sayang dengan seseorang di masa lalunya. Padahal, buat aku, ciuman ini adalah ciuman pertamaku. Harusnyaa...”, kalimatku terpotong sebab Rey kembali melumat bibirku begitu dalam. Saat itu, aku yang tak memejamkan mata bisa melihat bahwa ada air mata yang juga keluar dari kedua mata Rey.
Dengan ragu aku meraih wajahnya dengan kedua tanganku kemudian mendorongnya perlahan.
Kami saling menatap dengan jarak dekat dan cukup lama. Seolah kami saling berinteraksi hanya dengan tatapan yang begitu dalam.
Kami saling mengusap air mata yang makin mengalir deras. Dia mengusap pipiku, aku mengusap pipinya.
“Nes, aku minta maaf! Mungkin benar yang kamu bilang, kali ini aku jadikan kamu pelampiasan untuk bisa ngilangin rasa sakit yang aku rasakan. Tapi, aku nggak bermaksud untuk nyakitin kamu, Nes! Maaf, aku nggak tau lagi harus ngomong apaaaa!”, Rey makin terisak. Dan aku, makin bisa ngerasain betapa hancurnya dia kala itu.
Seakan rasa sesalku ini tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakannya.
Aku pun berusaha memaafkan diriku yang teledor memberikan ciuman pertamanya ini, kemudian refleks memeluk Rey dan menepuk-nepuk punggungnya yang sedang bergetar karena isakannya semakin menjadi.
Lama sekali Rey berada dipelukanku. Kepalanya yang bersembunyi di lengan kiriku, membuat lengan bajuku basah kuyup karena air matanya.
“Rey….”, panggilku sembari melepaskan pelukanku.
“Punya tisu nggak?”, tanyaku kemudian. Rey menjawabnya dengan membuka laci mobil yang berada di depanku.
“Hm udah yaa nangisnyaaa….”, ujarku tersenyum sembari mengelap wajah Rey yang penuh dengan air mata dan juga ingus. Untung tetep ganteng hehehehe.
“I’m so sorry..”,katanya lirih.
“What for?”
“You have to see me when I’m sad..”, jawabnya.
“Iyaa gapapa. Selama kamu merasa lebih baik?”
“Thank you so much ya Nes. But how about you?”
“Hmm?”, tanyaku.
“Your very first smooch from a jackass like me (ciuman pertamamu dengan orang brengs*k sepertiku)!!”, ujarnya.
“Gapapa, asalkan nggak ngulangin lagi..”, jawabku santai.
“Kalau nantinya aku bener-bener jatuh cinta sama kamu, boleh ngulangin lagi?”, tanyanya.
“Hahaha udah ah, aku laper. Makan yuk!”, aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Mau makan apa?”, tanya Rey sembari memasangkanku sabuk pengaman.
‘Buset dah nih orang suka banget bikin aku jantungen!!’, bathinku.
“Kamu mau nggak makan tahu tek telor?”
“Hmm boleh!”, jawabnya.
“Tapi tempatnya di pinggir jalan gitu. Ntar makannya lesehan di trotoar.”
“Iyaa gapapa. Kasih tau arah jalannya yaaa..”
Dan, malam itu, segala drama kami berakhir dengan memakan tahu tek telor kesukaanku yang letaknya di pinggir jalan dekat kosan.
Lucunya, Rey agak kikuk disaat disuruh duduk di trotoar dengan alas dari spanduk yang sudah nggak terpakai. Saat ada foto di spanduk yang akan didudukinya, dia bertanya, memang gapapa dudukin wajah orang. Hahahaha.
Kagumnya, dia makan dengan sangat lahap malam itu. Bahkan sempat nambah dianya. Alhasil, keesokan harinya dia diare gegara dianya belum makan nasi tiga harian tapi malah langsung makan tahu tek yang bumbunya dari kacang dan ditambah dengan lima cabe pula! Kasiaaan haha.
Dari hari ke hari, hubungan kami bisa dibilang semakin baik meski harus berhubungan jarak jauh dengan kesibukan dia yang lebih padat dari pada kesibukanku yang hanya kerja dan mempersiapkan sidangku.
Kenapa aku bilang kesibukannya lebih padat? Sebab, saat dia duty, kadang dia harus bangun jam satu pagi, dan baru kelar kerja jam lima sore. Nggak kebayang capenya sih huhuhu.
Meski dia sibuk begitu, dia selalu menyempatkan waktunya untuk mengirimiku pesan disaat dia sudah markirin pesawatnya.
Sepertinya, cara ini akan berhasil membuatku jatuh cinta padanya.
— — —
Selama ini aku hanya mengetahui bahwa:
Jika aku patah hati, aku akan tetap bisa fokus sama sesuatu yang sedang aku kerjakan dan yang sedang ingin aku raih.
Tapi aku baru menyadari bahwa:
Jika aku jatuh hati begini, semangat dan kefokusanku bisa lebih bertambah berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Seolah Rey mengetahuinya, dia pun mulai menghentikan lumatannya yang lumayan membuat bibirku basah. Kemudian dia mengecup sekali lagi bibirku untuk mengeringkannya. Lalu dia mengakhirinya dengan memberikan kecupan hangat di keningku. Sedang aku, hanya bisa mematung seperti orang linglung, dan anehnya, seluruh tubuhku seperti gemetaran.
Quote:
‘Ternyata begini ya rasanya ciuman?’, tanya bathinku.
‘Tapi bukannya ciuman harus dilakukan oleh mereka yang saling punya rasa lebih dari suka?’, tanya bathinku lagi.
‘Tapi bukannya ciuman harus dilakukan oleh mereka yang saling punya rasa lebih dari suka?’, tanya bathinku lagi.
“Nes, are you okay?”, bisik Rey memecahkan lamunanku. Aku yang masih mematung, hanya bisa meresponnya dengan mengedipkan mataku.
“Do you cry at times?”, Rey mulai panik dan mengusap air mataku yang entah kenapa bisa mengalir begitu saja. Tak lama dari itu, Rey meraih tanganku dan mengajakku untuk segera keluar dari studio dengan langkah tergesa tanpa menunggu film itu berakhir.
Masih dengan langkah tergesa, Rey terus berjalan dengan tanganku yang makin digenggamnya erat menuju pelataran parkir tempat mobilnya berada.
“Masuk mobil dulu ya?”, Rey membukakan pintu mobilnya untukku. Setelah memastikan aku duduk dengan nyaman, Rey kembali menutup pintu mobil itu. Lalu ia sedikit berlari menuju pintu sebelahnya, dengan mimik wajah yang tak seperti biasa.
“Nes..”, panggilnya saat setelah dia duduk di kursi kemudi dan menghidupkan mesin mobilnya.
“Maaf ya Rey..”, ujarku mendahului permintaan maafnya.
“Buat?”, tanyanya.
“Buat yang udah aku lakuin tadi.”, aku mengatakannya ragu.
“Hmm? Kenapa minta maaf?”
“Yaa karena hal itu seharusnya nggak kita lakuin..”
“Jadi menurut kamu ciuman tadi adalah sebuah kesalahan?”
Aku mengangguk menjawabnya dengan mataku yang kembali berkaca-kaca.
“Padahal buat aku itu bukan sebuah kesalahan.”, jawab Rey. Kami saling menatap dengan pandangan sendu.
“Tapi nggak dengan aku, Rey! Aku nggak seharusnya berciuman dengan orang yang masih terbayang-bayang dan bahkan masih sayang dengan seseorang di masa lalunya. Padahal, buat aku, ciuman ini adalah ciuman pertamaku. Harusnyaa...”, kalimatku terpotong sebab Rey kembali melumat bibirku begitu dalam. Saat itu, aku yang tak memejamkan mata bisa melihat bahwa ada air mata yang juga keluar dari kedua mata Rey.
Dengan ragu aku meraih wajahnya dengan kedua tanganku kemudian mendorongnya perlahan.
Kami saling menatap dengan jarak dekat dan cukup lama. Seolah kami saling berinteraksi hanya dengan tatapan yang begitu dalam.
Kami saling mengusap air mata yang makin mengalir deras. Dia mengusap pipiku, aku mengusap pipinya.
“Nes, aku minta maaf! Mungkin benar yang kamu bilang, kali ini aku jadikan kamu pelampiasan untuk bisa ngilangin rasa sakit yang aku rasakan. Tapi, aku nggak bermaksud untuk nyakitin kamu, Nes! Maaf, aku nggak tau lagi harus ngomong apaaaa!”, Rey makin terisak. Dan aku, makin bisa ngerasain betapa hancurnya dia kala itu.
Seakan rasa sesalku ini tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakannya.
Aku pun berusaha memaafkan diriku yang teledor memberikan ciuman pertamanya ini, kemudian refleks memeluk Rey dan menepuk-nepuk punggungnya yang sedang bergetar karena isakannya semakin menjadi.
Lama sekali Rey berada dipelukanku. Kepalanya yang bersembunyi di lengan kiriku, membuat lengan bajuku basah kuyup karena air matanya.
“Rey….”, panggilku sembari melepaskan pelukanku.
“Punya tisu nggak?”, tanyaku kemudian. Rey menjawabnya dengan membuka laci mobil yang berada di depanku.
“Hm udah yaa nangisnyaaa….”, ujarku tersenyum sembari mengelap wajah Rey yang penuh dengan air mata dan juga ingus. Untung tetep ganteng hehehehe.
“I’m so sorry..”,katanya lirih.
“What for?”
“You have to see me when I’m sad..”, jawabnya.
“Iyaa gapapa. Selama kamu merasa lebih baik?”
“Thank you so much ya Nes. But how about you?”
“Hmm?”, tanyaku.
“Your very first smooch from a jackass like me (ciuman pertamamu dengan orang brengs*k sepertiku)!!”, ujarnya.
“Gapapa, asalkan nggak ngulangin lagi..”, jawabku santai.
“Kalau nantinya aku bener-bener jatuh cinta sama kamu, boleh ngulangin lagi?”, tanyanya.
“Hahaha udah ah, aku laper. Makan yuk!”, aku berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Mau makan apa?”, tanya Rey sembari memasangkanku sabuk pengaman.
‘Buset dah nih orang suka banget bikin aku jantungen!!’, bathinku.
“Kamu mau nggak makan tahu tek telor?”
“Hmm boleh!”, jawabnya.
“Tapi tempatnya di pinggir jalan gitu. Ntar makannya lesehan di trotoar.”
“Iyaa gapapa. Kasih tau arah jalannya yaaa..”
Dan, malam itu, segala drama kami berakhir dengan memakan tahu tek telor kesukaanku yang letaknya di pinggir jalan dekat kosan.
Lucunya, Rey agak kikuk disaat disuruh duduk di trotoar dengan alas dari spanduk yang sudah nggak terpakai. Saat ada foto di spanduk yang akan didudukinya, dia bertanya, memang gapapa dudukin wajah orang. Hahahaha.
Kagumnya, dia makan dengan sangat lahap malam itu. Bahkan sempat nambah dianya. Alhasil, keesokan harinya dia diare gegara dianya belum makan nasi tiga harian tapi malah langsung makan tahu tek yang bumbunya dari kacang dan ditambah dengan lima cabe pula! Kasiaaan haha.
Dari hari ke hari, hubungan kami bisa dibilang semakin baik meski harus berhubungan jarak jauh dengan kesibukan dia yang lebih padat dari pada kesibukanku yang hanya kerja dan mempersiapkan sidangku.
Kenapa aku bilang kesibukannya lebih padat? Sebab, saat dia duty, kadang dia harus bangun jam satu pagi, dan baru kelar kerja jam lima sore. Nggak kebayang capenya sih huhuhu.
Meski dia sibuk begitu, dia selalu menyempatkan waktunya untuk mengirimiku pesan disaat dia sudah markirin pesawatnya.
Sepertinya, cara ini akan berhasil membuatku jatuh cinta padanya.
— — —
Selama ini aku hanya mengetahui bahwa:
Jika aku patah hati, aku akan tetap bisa fokus sama sesuatu yang sedang aku kerjakan dan yang sedang ingin aku raih.
Tapi aku baru menyadari bahwa:
Jika aku jatuh hati begini, semangat dan kefokusanku bisa lebih bertambah berkali-kali lipat dari sebelumnya.
You need some who'll miss you
Hold you and kiss you
There's somebody out there who will
delet3 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
Tutup