Pertandingan tinju dunia kembali di gelar di Las Vegas, Nevada, Amerika, antata Pacman Manny Pacquiao Vs Yordenis Ugas yang menjadi pegelaran akbar tinju dunia.

Petinju asal Filipina itu mendapatkan sabuk juara WBA (Super) kelas welter setelah mengalahkan Keith Thurman (Amerika Serikat) pada 20 Juli 2019.



Untuk rekor tinju profesional Manny Pacquiao sendiri hingga saat ini berjumlah 62 kemenangan (39 KO), dimana pernah mengalami tujuh kali kalah, dan juga dua hasil imbang.

Di sisi lain, untuk Yordenis Ugas dimana karirnya dirintis 2010 ia memiliki rekor 26 kemenangan (12 KO) serta mengalami empat kali kalah.

Duel Manny Pacquiao vs Yordenis Ugas akan dihelat di T-Mobile Arena, sejatinya Pacman yang sudah berusia 42 tahun akan merebut sabuk juara WBA (Super) kelas welter atau welterweight dari tangan Yordenis Ugas.



Jalannya pertandingan cukup seru, jual beli serangan terjadi bahkan kecepatan dari pukulan pacman dapat diredam Ugas dengan melakukan dounle cover.

Namun di usia yang sudah menua pacman terlihat masih mengeluarkan pukulan khasnya namun lawan yang berumur 35 tahun disiplin dalam menjaga jarak aman karena jangkauan pukulannya lebih jauh.

Gaya permainan Pacman tidak banyak berubah, kelincahan dalam melakukan serangan masih terjaga. Bisa dibilang salah satu legenda dunia tinju untuk asia tenggara.



Ronde yang berjalan cukup panjang hingga 12 ronde menyebabkan Pacman kewalahan, dan kemenangan diraih oleh Ugas. Pacman harus mengakui kemenangan angka oleh Ugas.

Namun menurut pandangan TS bukan pertandingannya yang mengejutkan tapi suasana stadium yang dilaksanakan di area tertutup dihadiri oleh full penonton.

Bayangkan saja setelah Euro 2020 yang menghadirkan pertandingan akbar dengan full penonton, hingga saat ini tidak ada berita tentang mereka terjangkit virus pandemi baru.



Kini di Amerika kita disaksikan pagelaran akbar lainnya di dunia tinju, penonton yang hadir tidak memakai masker, tidak jaga jarak dan asik bersorak-sorak tanpa takut terkena virus.

Bahkan kabarnya pagelaran Basket di Amerika atau NBA juga full penonton dan mereka melakukan hal yang sama, pertanyaannya apakah pandemi pun sudah usai di Amerika?

Sesudah Eropa yang berteman dengan virus kini Amerika melakukan hal yang serupa, tentu saja hal ini membawa secercah harapan bagi masyarakat Indonesia.



Kalau mereka saja bisa kenapa Indonesia tidak bisa?

Ini lah pekerjaan rumah kita semua agar pandemi bisa diatasi, ketika Eropa dan Amerika sudah bisa menampilkan pertandingan olahraga tentu ini akan membuka keran otomatis bagi ekonomi masyarakat.

Vaksin, prokes ketat, dan peran penting dari kebijakan pemerintah serta disiplin masyarakat tentu sangat diharapkan.



Highlight Pertandingan

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google