Fatim7777Avatar border
TS
Fatim7777
15 Anak SMA SPI Kota Batu Alami Kekerasan Seksual
Surabaya - 15 Anak SMA SPI Kota Batu alami kekerasan seksual. Kini Polda Jatim segera menindaklanjuti laporan tersebut. Tercatat, 15 anak telah melaporkan menjadi korban kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur

"Laporan baru kemarin Kami terima, Sabtu (29/5/2021). Kami segera menindaklanjuti laporan.” Ucap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko.

Kombes Gatot mengatakan, nanti Polisi akan melakukan visum kepada para korban di RS Bayangkara Polda Jatim. Namun, dari 15 korban yang melaporkan, hanya 3 korban yang rencananya bisa menjalani proses visum.

“Ya, pasti kami akan melakukan visum kepada 15 korban itu. Namun, sementara hanya 3 korban yang menjalani visum." jelas Kabid Humas Polda Jatim.

Sementara itu, Arist Merdeka Sirait Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), melaporkan kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan salah satu pemilik sekolah di Kota Batu ke SPKT Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021).

Arist mengatakan, Kasus kekerasan seksual terjadi sejak Tahun 2009 hingga Tahun 2020. Ia mendampingi 3 korban dari 15 korban yang mengalami kekerasan seksual.

“Kasus kekerasan seksual yang terjadi bergulir sejak tahun 2009 hingga tahun 2020 di SMA SPI Kota Batu itu . Ada 3 korban yang kita dampingi dari total 15 korban perempuan,” terang, Arist Merdeka Sirait, kemarin.

Arist menambahkan, korban berasal dari luar Kota Batu. Seperti, Palu, Kudus, Madiun, Kutai, Poso, dan Blitar. Di SMA SPI Kota Batu, lanjut Arist, tidak hanya sekolah saja. Tapi, juga ada hotel, out bound, dan sebagainya.

“Jadi itu bukan sekolah tapi luarnya saja terlihat sekolah. Mereka memperkerjakan anak-anak juga di situ. Kejahatan seksualnya tidak terjadi di tempat itu saja, melainkan sampai ke luar negeri.” Jelasnya.

Ia berharap, bentuk kekerasan seksual itu harus terungkap dan tidak boleh berhenti supaya pelaku dapat mempertanggungjawabkan serta tidak terjadi hal demikian lagi.

Menurut Arist, Kasus ini adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa. laporan nanti kita kuatkan dengan bukti dan petunjuk awal yang sah.

“Ini kejahatan luar biasa, Tidak bisa kita biarkan. Pelaku harus mempertanggungjawabkan kejahatannya.” bebernya. Menurut Arist, kasus ini sengaja ia laporkan ke Polda Jatim sebab ada kejahatan luar biasa.

“Kita menunggu perkembangan dan arahan. Jika Polres Batu yang menangani kita siap. Dan untuk laporannya sudah di terima oleh SPKT Polda Jatim,” tandasnya.

Lain keterangan dari pihak sekolah di Kota Batu, pihak sekolah membantah tudingan terjadinya dugaan kekerasan seksual terhadap belasan siswa di sekolah itu.

“Saya juga kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan ini. Kami tidak tahu siapa yang memasukkan bahan pelaporan, dengan tujuan apa, dan memiliki motif apa membuat laporan itu,” Ucap Kepala Sekolah, dalam pesan tertulis kepada media.

R merupakan Kepala Sekolah SPI Kota Batu. Ia mengaku kaget sebab laporan Komnas PA soal dugaan pelecehan seksual dengan korban belasan siswa sekolah itu tidak benar. Sebab, ia mengaku sudah aktif mengajar di sekolah itu sejak tahun 2007 dan juga menjadi kepala sekolah sekaligus Ibu Asrama sampai saat ini. Tidak pernah ada kejadian seperti itu.

“Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti itu. Sama sekali tidak ada. Kami saat ini pun juga mencoba mencari tahu soal iru. Sepertinya ada yang memiliki tujuan buruk kepada SPI.” pungkasnya.

Seputar Berita Terkini Kota Batu Anak SMA SPI Kota Batu Alami Kekerasan Seksual

Surabaya - 15 Anak SMA SPI Kota Batu alami kekerasan seksual. Kini Polda Jatim segera menindaklanjuti laporan tersebut. Tercatat, 15 anak telah melaporkan menjadi korban kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur

"Laporan baru kemarin Kami terima, Sabtu (29/5/2021). Kami segera menindaklanjuti laporan.” Ucap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko.

Kombes Gatot mengatakan, nanti Polisi akan melakukan visum kepada para korban di RS Bayangkara Polda Jatim. Namun, dari 15 korban yang melaporkan, hanya 3 korban yang rencananya bisa menjalani proses visum.

“Ya, pasti kami akan melakukan visum kepada 15 korban itu. Namun, sementara hanya 3 korban yang menjalani visum." jelas Kabid Humas Polda Jatim.

Sementara itu, Arist Merdeka Sirait Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), melaporkan kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan salah satu pemilik sekolah di Kota Batu ke SPKT Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021).

Arist mengatakan, Kasus kekerasan seksual terjadi sejak Tahun 2009 hingga Tahun 2020. Ia mendampingi 3 korban dari 15 korban yang mengalami kekerasan seksual.

“Kasus kekerasan seksual yang terjadi bergulir sejak tahun 2009 hingga tahun 2020 di SMA SPI Kota Batu itu . Ada 3 korban yang kita dampingi dari total 15 korban perempuan,” terang, Arist Merdeka Sirait, kemarin.

Arist menambahkan, korban berasal dari luar Kota Batu. Seperti, Palu, Kudus, Madiun, Kutai, Poso, dan Blitar. Di SMA SPI Kota Batu, lanjut Arist, tidak hanya sekolah saja. Tapi, juga ada hotel, out bound, dan sebagainya.

“Jadi itu bukan sekolah tapi luarnya saja terlihat sekolah. Mereka memperkerjakan anak-anak juga di situ. Kejahatan seksualnya tidak terjadi di tempat itu saja, melainkan sampai ke luar negeri.” Jelasnya.

Ia berharap, bentuk kekerasan seksual itu harus terungkap dan tidak boleh berhenti supaya pelaku dapat mempertanggungjawabkan serta tidak terjadi hal demikian lagi.

Menurut Arist, Kasus ini adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa. laporan nanti kita kuatkan dengan bukti dan petunjuk awal yang sah.

“Ini kejahatan luar biasa, Tidak bisa kita biarkan. Pelaku harus mempertanggungjawabkan kejahatannya.” bebernya. Menurut Arist, kasus ini sengaja ia laporkan ke Polda Jatim sebab ada kejahatan luar biasa.

“Kita menunggu perkembangan dan arahan. Jika Polres Batu yang menangani kita siap. Dan untuk laporannya sudah di terima oleh SPKT Polda Jatim,” tandasnya.

Lain keterangan dari pihak sekolah di Kota Batu, pihak sekolah membantah tudingan terjadinya dugaan kekerasan seksual terhadap belasan siswa di sekolah itu.

“Saya juga kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan ini. Kami tidak tahu siapa yang memasukkan bahan pelaporan, dengan tujuan apa, dan memiliki motif apa membuat laporan itu,” Ucap Kepala Sekolah, dalam pesan tertulis kepada media.

R merupakan Kepala Sekolah SPI Kota Batu. Ia mengaku kaget sebab laporan Komnas PA soal dugaan pelecehan seksual dengan korban belasan siswa sekolah itu tidak benar. Sebab, ia mengaku sudah aktif mengajar di sekolah itu sejak tahun 2007 dan juga menjadi kepala sekolah sekaligus Ibu Asrama sampai saat ini. Tidak pernah ada kejadian seperti itu.

“Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti itu. Sama sekali tidak ada. Kami saat ini pun juga mencoba mencari tahu soal iru. Sepertinya ada yang memiliki tujuan buruk kepada SPI.” pungkasnya.

Seputar Berita Terkini Kota Batu

https://matamatadot.com/15-anak-sma-spi-kota-batu-alami-kekerasan-seksual-polisi-tindaklanjuti/
Diubah oleh Fatim7777 01-06-2021 16:41
serapionIeo
saeppoetrara020
saeppoetrara020 dan serapionIeo memberi reputasi
2
2.5K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
namdokmaiAvatar border
namdokmai
#4
Gw pribadi susah percaya sih. Si tertuduh punya pengaruh yang besar banget. Disamping juga duit yang sangat banyak.
Untuk melakukan kebodohan kek gini gak masuk di nalar gw.
secer
secer memberi reputasi
-1
Tutup