Ikut meramaikan, gan.

Saya mulai aktif dan merasakan asiknya membaca buku itu baru-baru sekarang ini, semenjak covid kayaknya. Keinginan untuk membaca buku sebenernya udah ada dari dulu cuma timbul tenggelam gitu.

Buku pertama dan tamat saya baca itu waktu saya masih sekolah smk, minjem di perpus, buku kecil tentang biografi Nelson Mandela. Saya udah lupa judul dan pengarang persisnya. Buku itu menarik dan cukup menggugah rasa kemanusiaan saya sih. Tentang bagaimana perjuangan dia melawan penjajahan dan politik apartheid di tanah kelahirannya, jatuh bagunnya, dan pandangan dia terhadap manusia begitu mengesankan saya waktu itu, karna di sana dia digambarkan engga bermotiv balas dendam, padahal bangsa kulit hitam, bangsanya begitu diperlakukan tidak adil, direndahkan. Namun begitu dia tetap berjuang bukan hanya untuk kulit hitam, namun untuk persamaan manusia. Ya itu yang saya ingat dulu, mungkin saya salah.

Setelah itu, saya hampir ga nyentuh buku lagi secara serius sampai kurang lebih 6 bulanan kemarin.

Ketertarikan saya untuk membaca buku lagi muncul ketika saya membaca Sapiens karya harrari. Tentu keinginan membaca sudah muncul sebelumnya, dan pencarian akan referensi buku yang menarik untuk dibaca saya jatuhkan ke buku Sapiens itu. Dan ternyata memang menarik dan merangsang saya untuk membaca buku lagi dan lagi. Membaca ternyata punya daya "adiktif" tersendiri. Membaca juga sangat sering menumbuhkan rasa ketakjuban akan hasil karya tersebut. Misal gun, germs, and steel, Madilog, origin of species, brief history of time, road to serfdom, dll. Bagaimana keluasan pikiran mereka, dedikasi mereka, kerelaan mereka untuk mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, uang, demi memuaskan sebuah rasa ingin tahunya dan juga rasa altruistiknya membuahkan karya-karya yang begitu menakjubkan dan berguna yang sulit saya bayangkan untuk diri saya sendiri lakukan.

Sekarang ini, saya sedang meminati buku-buku filsafat, terutama Nietzsche. Karena pemikiran-pemikirannya begitu membuat saya merenungkan kembali pemahaman-pemahaman yang telah mapan saya pegang sebelumnya tentang bagaimana saya memamdang dunia. Nietzsche mengagumkan di saya.

Buku-buku mun'im sirry juga sangat menarik bagi saya. Tulisan-tulisannya sangat bagus untuk perenungan dan manstimulus rasa ingin tahu yang lebih luas akan khazanah dan perspektif baru dalam hal agama, khususnya Islam.

Sebenernya banyak buku yang ingin saya baca, namun karena keterbatasan bahasa saya (saya gak bisa bahasa inggris) membuat horizon bacaan saya menjadi lebih terbatas. Dan itu membuat saya sadar akan pentingnya bisa bahasa inggris di era sekarang