Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
Orangtua ku Meninggal Dunia Saat Idul Fitri
Note: KISAH NYATA dari saudara Ts kutilkuda. Komentar akan dibalas langsung oleh narasumber 24 jam setelah thread ini di post.

Hai agan agan seminggu tak berjumpa ya. Maaf karena TS sedang mencari info lebih lagi agar bisa ada kisah nyata buat readers kaskus semua. Karena kemarin ane habis ke rumah ponakan ane. Jadi ini ane bawakan kisah nyata yang menimpa sodara ane tahun lalu. Semoga bisa ada hikmah yang diambil ya. Intinya LOVE your family before they passed away. Selamat membaca semuanya. Ditunggu cendol & komennya

Orangtua ku Meningga Dunia Saat Idul Fitri Tahun Lalu

Terimakasih sudah memberikan kesempatan untukku menuliskan kisah pilu ku. Jujur saat aku menuliskan kisah ini, aku masih merasa sangat pedih di dalam dada ku. Rasa pedih ini sebenarnya hanya campuran dari perasaan kecewa akan kenyataan hidup, kecewa akan takdir Tuhan, marah akan susahnya hidup, dan sedih karena rindu dengan keluarga yang kini telah berpulang ke surga.

Kejadian ini terjadi tepat tahun lalu. Lebaran tahun 2019. Sebelumnya, aku akan perkenalkan diriku. Namaku Mira. Umurku 20 tahun saat ini. Aku bekerja sebagai buruh pabrik. Lulus SMA aku tidak mampu untuk melanjutkan kuliah. Karena aku berasal dari keluarga tidak mampu. Aku adalah anak pertama dan aku memiliki seorang adik laki laki yang saat ini berusia 15 tahun. Ia adalah satu satunya keluarga yang selamat dari malapetaka yang terjadi lebaran tahun lalu.

Kami tinggal di sebuah desa di Jawa Tengah. Untuk menuju ke jalan kota atau jalan utama, kami harus melewati 1 km jalan persawahan. Dulu setiap kali berangkat sekolah, aku dan teman temanku berjalan kali dari desa menuju ke jalan utama. Barulah kami naik angkutan umum menuju sekolah. Pemandangan di desa memang indah, ditambah udara sejuk pagi hari atau angin sepoi-sepoi sore hari. Tetapi jangan ditanya bila di siang hari. Berjalan di area persawahan akan membuat tubuh kita terasa di jemur layaknya kerupuk.

Tetapi semenjak tahun 2014 dibangun ring road yang menembus tengah tengah jalan desa itu. Sehingga, bila penduduk akan ke kota harus menyeberang jalan ring road tersebut. Benar benar mengerikan tiap kali menyebrang jalan itu. Banyak tetangga ku yang jadi korban kecelakaan disitu. Pulang dari sawah pagi pagi tertabrak mobil, motor nyebrang ditabrak motor juga, dan yang lebih parah mobil dengan mobil adu banteng dan mobil nya terbang hingga ke sawah sawah dekat gang masuk desa. Korban meninggal semua. Sungguh membuat was was.

Bapak dan ibuku bekerja sebagai pedagang kecil kecilan. Mereka berjualan sembako di rumah. Ada beras, minyak, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya. Bapak juga seorang buruh tani, jadi saat siang hari beliau ke sawah mengerjakan pekerjaan pertanian. Beliau menjadi buruh dari sawah seorang perangkat desa. Jadi sawah itu diurus oleh bapakku dan ketika panen akan mendapat bayaran uang mengurus sawah nya. Kami memang bukan keluarga kaya. Hidup kami sederhana. Yang terpenting bagi kami, kami bisa makan dan memenuhi kebutuhan sekolah aku dan adikku.

Tetapi kedamaian bersama keluargaku ternyata harus berakhir tahun lalu. Terjadilah musibah kecelakaan yang menimpa kedua orang tua ku dan adikku. Sebelum nya, sebenernya terjadi sesuatu hal yang tidak biasanya terjadi. Menurutku, itu seperti firasat bagiku. Hal itu terjadi dua hari sebelum lebaran.

Dua hari sebelum lebaran, ibu nampak seperti masuk angin. Muntah muntah dan badan rasanya lemas. Aku kerok tubuh ibu, dan kubuatkan teh hangat. Setelah istirahat tiga jam, ibu bangun dan merasa sehat. Benar benar nampak sehat. Aktif kembali dan mandi. "Lho bu, kan habis kerokan tadi sakit, kok malah mandi? Istirahat aja dulu. Nanti mira yang masak", ucapku pada ibu. Tiba tiba ibu menjawab dengan semangat dan meyakinkan," sakit apa, wong ibu sehat gini. Ndak ibu mau mandi". Akhirnya ku panaskan air di kompor, agar ibu tidak mandi air dingin. "Mira panaskan air dulu bu, mandi nya air panas aja ya", ujarku.

Sambil menunggu air panas, aku menyicil memasak makanan untuk lebaran. Aku menggoreng krupuk dan kacang goreng untuk lebaran. Tiba-tiba ibu berkata padaku," nak, kamu itu selalu nurut sama ibu, perhatian sama orangtua, semoga panjang umur dan banyak rejekimu nak, ibu mendoakan terus buat kamu". Seketika aku terharu dan mencium pipi ibukku. Aku merasa sangat disayang oleh orang tua ku. Lalu ibu mandi dan aku pun menyibukkan diri dengan memasak makanan hingga petang.

Bapak yang pulang dari sawah menyapaku. "Masak apa mbak mira? Adek udah pulang main belum?", tanya bapak. "Ini pak tadi udah goreng kacang, rengginang, kerupuk, sama membuat kue bijik. Coba bapak icip, enak gak?", jawabku. Lalu bapak membersihkan diri dan mencicipi makanan yang kubuat. Aku lalu bercerita kalau ibu sudah sehat, siang mandi air panas, sedangkan dek Dito sedang main di rumah tetangga. Kami mengobrol berdua di dapur. Tiba tiba bapak berkata, "mbak, besok lebaran tamu kita banyak, jadi tidak mungkin sempat kita pergi ke keluarga lain. Keluarga malah pada datang ke tempat kita". "Lhoh tumben pak, kan bapak anak terakhir, biasanya kita yang berkunjung", jawabku. "Iya, tahun ini beda. Jadi makanannya harus siap ya. Dan besok malam takbir kita ke simpang lima sekeluarga", pinta bapak.

Tumben bapak ngajak kita sekeluarga ke simpang lima. Karena bapak itu tidak suka jalan jalan begitu. Tapi ini aneh, dan semua harus bisa ikut. Jadi di hari selanjutnya, h- 1 lebaran kami berjalan jalan ke simpang lima. Biasanya sebelum lebaran, bapak selalu melarang anak anaknya jalan jalan atau main keluar rumah. Semua harus di rumah mempersiapkan lebaran. Bersih bersih rumah, memasak, menata ruang dan semua nya adalah pekerjaan rumah. Jadi di hari lebaran tidak lagi ada rumah kotor, cucian numpuk atau masakan belum matang. Semua harus rapi dan matang. Sehingga sepulang sholat ied, sekeluarga bisa makan bersama lalu sore nya bisa bersama sama mengunjungi keluarga besar.

Tapi di tahun ini berbeda. Bapak menyuruh aku memasak dan mempersiapkan semuanya karena tamu akan datang lebih banyak. Kata bapak, keluarga yang akan datang ke rumah. Seharusny bapak harus mempersiapkan lebih matang lagi daripada tahun tahun sebelumnya. Tetapi malah mengajak kami sekeluarga pergi jalan jalan ke simpang lima.

Akhirnya kami berangkat ke Simpang lima naik angkutan umum. Kami berangkat dari rumah jam 3 sore. Naik mini bus kemudian oper ke angkot. Disana kami lihat keramaian kota semarang. Bapak dan ibuk nampang senang sekali. Dito juga senang lihat mobil mobil rame di kota.

Lalu kami makan tahu gimbal di area kuliner dekat simpang lima. Sambil makan bapak bilang, "belum tentu kita bisa makan bareng bareng begini lho mbak mira, sama bapak ibu adek". "Bapak ki lho, tiap hari kan kita makan bareng hahaha", jawabku sambil tertawa. Aku senang melihat mereka bahagia. Lalu ibu melihat ada penjual baju putih di sekitaran simpang lama. "pak, itu to ada yang jual baju putih bagus ya pak, buat kita besok sholat idul fitri", kata ibu. "Iya wis nanti beli bu, kan anak anak udah punya semua", jawab bapak

"Mira yang beliin aja bu, kan Mira sudah kerja, dapat THR juga. Jadi mira ya yang belikan", kataku. Mereka nampak senang dan bangga karena anak nya sudah bekerja dan bisa memiliki penghasilan sendiri. Meski gaji ku hingga saat ini masih UMK kabupaten di jawa tengah, tetapi setidaknya aku sudah bisa membantu kebutuhan di rumah. Aku bahagia bisa membantu ibu dan bapakku. Aku pun membelikan mereka baju putih baru yang dijual di sekitaran simpang lima itu. Sekitar jam 8 malam, kami pulang naik angkutan umum dan sampai di rumah sekitar jam 9 malam.

Bapak dan ibu langsung masuk kamar dan tidur. Aku masih sibuk mempersiapkan makanan untuk besok lebaran. Memanaskan opor, sayur lodeh, menggantung ketupat, menata rumah dan membersihkan perabotan rumah hingga jam 2 pagi. Lalu aku tidur, dan ku tengok adekku juga tidur dengan nyenyak. Saat itu ia berumur 14 tahun. Biasanya ia masih main hp tapi entah kenapa malam itu mereka bertiga tidur dengan nyenyak. Pikirku mungkin mereka lelah dan terlalu banyak aktifitas.

Pagi hari kami semua sholat ied dan pulang bersama-sama. Kami pun ingin berfoto bersama. Tapi adikku malah tidak mau diajak foto. Entah kenapa dia malah ngambek. Akhirnya ku paksa saja dan kami pun foto bersama pakai baju baru. Ayah ibu memakai baju yang semalam dibeli. Padahal belum ku cuci tapi tetap dipakai karena ibu ingin kembaran samq ayah baju putih. Sesudah foto, kami makan bersama dan menikmati hari lebaran.

Sekitar jam 11 siang, ayah hendak pergi ke kota karena lampu dapur mati. "mir, ibuk sama bapak beli lampu di kota ya, rumah ditutup pintunya", kata ibu. Tetapi dek dito tiba tiba ingin ikut. Dia merengek seperti anak kecil saja. Tadi ngambek gak mau foto, sekarang maksa mau ikut. Jadi mereka bertiga naik motor. Kalo disini disebut Cenglu alias bonceng telu (tiga). Aku yang masih mengantuk semalam tidak tidur akhirnya aku di rumah dan memejamkan mataku.

Belum ada 15 menit, rumahku di gedor tetangga. Aku terbangun dan terkaget mendengar kabar bapak ibu dan adek kecelakaan lalu dibawa ke RS terdekat. Aku dibonceng tetangga langsung ke RS. Ternyata saat motor bapak ibu dan beberapa tetangga lain menunggu jalan ring road sepi akan menyebrang, tiba tiba ada truk tronton besar rem nya blong dan menyasak habis semua kendaraan motor yang akan menyebrang. Tidak ada satupun motor tersisa. Semua di babat habis. Tronton itu akhirnya masuk ke sawah dan sopir nya meninggal dunia.

Aku seperti orang hilang nyawa. Melihat adek terluka parah di UGD. Dan ternyata Allah berkehendak lain. Bapak dan ibu tidak berada di ruang UGD bersama adek. Tetapi berada di ruang jenazah. Hancur rasanya hidupku. Aku jatuh tak sadarkan diri. Ternyata Bapak dan Ibuku meninggal dunia bersamaan di saat truk itu menabrak mereka. Adekku selamat meski ada cacat di tulang kaki, tangan dan rusuk.

Ternyata maksud dari semua kejadian aneh ini adalah pertanda bapak dan ibu akan pergi meninggalkan kami. Dari ibu yang rajin mandi, bapak yang berkata akan ada tamu dan ibu yang minta baju putih baru. Ditambah bapak yang mengajak jalan jalan artinya bapak ibu ingin menghabiskan waktu terakhir bersama anak anak, dan adik yang tidak mau ditinggal ternyata firasat adek tidak mau ditinggalkan ibu bapak kembali ke Allah.

Ya Allah...
Bukannya aku tidak terima kenyataan
Bukannya aku ini menolak takdir dariMu
Tetapi jujur, aku masih sedih dan hancur hingga saat ini.
Bapak ibuku telah tiada
Aku mohon hanya satu
Tempatkanlah mereka di surgaMu
Ampunilah dosa dosa orangtuaku
Lapangkanlah kuburnya


Sekian
Narasumber: Mira


nomorelies
bukhorigan
berodin
berodin dan 5 lainnya memberi reputasi
6
900
11
Thread Digembok
Tampilkan semua post
abhindeeAvatar border
abhindee
#4
Sabar sis, doakan orang tua dan kirim al fatihah tiap hari utk mereka. Sabar mengurus adiknya ya sis.
0
Tutup