Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

crazykadrunAvatar border
TS
crazykadrun
90 Negara Dunia Antre Minta Duit Ke IMF, Dampak Corona Lebih Ganas Dari Krisis 2008
90 Negara Dunia Antre Minta Duit Ke IMF
Dampak Corona Lebih Ganas Dari Krisis 2008
EKONOMI BISNIS
 
Selasa, 7 April 2020, 12:08 WIB



 Klik untuk perbesar


RMco.id  Rakyat Merdeka - Sistem kesehatan di beberapa negara berkembang dalam menangkal wabah corona masih sangat lemah. 
Termasuk di Indonesia. Saat ini, lebih dari 90 negara negara telah mendaftar kepada IMF untuk mendapatkan bantuan dana guna melawan virus corona.
Kelemahan sistem kesehatan tersebut, disampaikan oleh Lembaga Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF). 
Lembaga moneter ini menyebut, Indonesia menjadi negara paling terdampak badai ekonomi akibat mewabahnya virus corona. 
Dilansir CNBC Internasional, Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan, negara berkembang hanya memiliki sumber daya terbatas untuk melindungi diri sendiri. 
“Kita tahu, sistem kesehatan di beberapa negara masih sangat lemah. Mereka hanya punya sumber daya yang terbatas untuk melindungi diri sendiri,” ujarnya. 
Berita Terkait : Ini 9 Arahan Jokowi Antisipasi Dampak Corona Di Sektor Ekonomi
Untuk itu, sambung Georgieva, beberapa investor menggelontorkan dana hingga 90 miliar dolar AS untuk membantu negara berkembang melewati ledakan virus Corona. 
Ia juga menyebut, virus corona yang mewabah di hampir seluruh negara telah menciptakan krisis ekonomi yang berbeda dengan krisis ekonomi terparah yang terjadi pada 2008 silam. 
“Dalam sejarah kami, IMF tidak pernah menyaksikan ekonomi dunia akan seperti ini. Kondisi sekarang, lebih buruk dari pada krisis finansial yang pernah terjadi dan beberapa negara sangat bergantung kepada komoditas ekspor. Ketika harga jatuh, mereka tentu terkena imbasnya,” lanjut Georgieva. 
Ia menyebut, saat ini merupakan saat yang kelam bagi kemanusiaan.Ancaman yang besar bagi seluruh dunia dan seluruh pihak harus berdiri tegak, bersatu dan melindungi kelangsungan hidup umat manusia. 

Dirinya melanjutkan, IMF telah bekerja dengan Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional lainnya untuk mencegah terjadinya keruntuhan ekonomi yang berdampak pada hampir seluruh masyarakat di dunia. 
“IMF telah menggelontorkan 1 triliun dolar AS sebagai tameng memerangi dampak virus terhadap ekonomi dunia,” terangnya.
Baca Juga : Jokowi Minta Bansos Corona Tepat Sasaran
Saat ini, lebih dari 90 negaranegara telah mendaftar kepada IMF untuk mendapatkan bantuan dari dana tersebut. 
Georgieva juga mendorong negara-negara yang mendapatkan bantuan untuk menggunakan dana tersebut untuk membayar dokter, perawat dan tenaga medis lainnya serta memasok kebutuhan kesehatan agar tercukupi. 

Namun dirinya yakin dunia pasti bisa melewati wabah ini.“Pesan saya, kita pasti bisa melalui ini semua, namun seberapa cepatnya tergantung keputusan apa yang kita ambil untuk memerangi virus,” tutupnya. 
Seperti diketahui, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan negatif sebagai dampak dari pandemi virus corona. 
Sebelumnya, IMF memproyeksi ekonomi global mampu tumbuh 3,3 persen di 2020. 
Sementara, lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service dalam laporannya juga memprediksi, pandemi virus corona terhadap ekonomi Indonesia diproyeksi akan lebih buruk dibandingkan krisis keuangan yang terjadi pada 1998-1999. 
Sebab tak hanya sektor keuangan saja yang tertekan. Namun juga sektor riil, termasuk UMKM dan informal, yang ikut terganggu. 
Baca Juga : Naik Dari Tahun Lalu, Produksi Migas Pertamina Triwulan I/2020 Capai 919 MBOEPD
Padahal di 1998-1999, UMKM menjadi salah satu sektor penyelamat krisis keuangan.Namun saat ini, sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah juga mengalami kesulitan. 
Tak hanya itu, Moody’s juga memproyeksi defisit transaksi berjalan Indonesia akan melebar 3,5 persen di tahun ini, dari tahun lalu yang hanya 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Kurs yang melemah dan rendahnya harga minyak global akan memberikan tekanan eksternal bagi Indonesia,” tulis VP Senior Analyst Moody’s Anushka Shah dalam laporan itu. 

Penurunan cadangan devisa Indonesia juga akan lebih cepat. Hal ini lantaran derasnya modal asing yang keluar dan intervensi bank sentral untuk menstabilkan rupiah.Dalam skenario terburuknya, Moody’s memperkirakan cadangan devisa RI akan turun di bawah 96 miliar dolar AS. [NOV]
 


https://rmco.id/baca-berita/ekonomi-...i-krisis-2008




saat roda ekonomi macet, sementara biaya hidup jalan terus, dan tabungan menipis, ya tak ada jalan lain selain pinjam. Yg penting survive dulu. 
4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.1K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Nibrashilmy2Avatar border
Nibrashilmy2
#1
Seperti kata BosDarling di YouTube ini Jebakan Elite Global..he
extreme78
MetaLetemoN
kenikmatan.semu
kenikmatan.semu dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup