- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
TS
OWNER
vitawulandari
[Lounge Formil Raya - Part 24] The Largest Indonesian Military Community - Part 1
Selamat Datang di FORMIL
Lounge ini adalah tempat ngumpul formilers.
Daripada OOT di thread diskusi, mending ngobrol, sharing, kangen - kangenan, chit - chat disini sampai klimaks.
SEJARAH FORMIL
Quote:
BACA RULES DULU SEBELUM POSTING
Quote:
Selamat bergabung, semoga trit ini dpt memperkukuh tali persaudaraan antar penghuni kaskus pada umumnya dan penghuni FORMIL khususnya.
rizkyalfariz022 dan 35 lainnya memberi reputasi
26
728.8K
20.2K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
HarsoMukmiin
#3669
Omongan level lebih tinggi dari PHBS dan Physical Distancing itu bukan lockdown. Lockdown levelnya ketinggian. Apa itu? ALAT PERLINDUNGAN DIRI, PENGORGANISASIAN PENGGUNAAN PCR dan PENAMBAHAN ALAT PCR .
Alat rapid test aja bakal ga guna kok kalau dua itu belum diperbaiki. Apalagi lockdown. Kita itu senengnya melompat-melompat ga karuan, tapi lupa yg basic-basic. Sukanya sekonyong-konyong kalau bahasa Mista.
PHBS dan phisical distancing jalan, APD dan PCR melimpah dan digunakan secara optimum, obat dan fasilitas medis cukup, kemudian rapid test dipasang di portal transportasi, barulah ngomongin lockdown. Wabah itu yg dibenahi sisi medis yg berkaitan langsung dengan wabahnya dulu, baru yg lain. Lockdown itu sebenernya jauh dari sisi kesehatan, dominan ekonomi polhukam malahan. Dukung dan dorong sepenuhnya upaya perbaikan dari kesehatan benahi kebodohan kemenkes dua bulan kemarin. Lead sectornya mereka.
Kalau soal kajian lockdown, yg kerja di ekonomi dan polhukam juga sedang siapkan. Bukan berarti ga ada kajian. Anggaran kita udah dijungkir balik untuk kondisi terburuk kok. Liat aja semua project government dipending. Logistik sedang disiapkan. Walau kita ga akan sanggup kalau dalam 2 mingguan kedepan.
Tapi perbaikan sektor kesehatan yg paling utama. Mau lockdown kalau tenaga kesehatannya pada tumbang ya jadinya sama aja . Berpikir yg urut. Kita ini sekumpulan masyarakat laknat bodoh yg serba lelet dan lalai. Problem kita itu problem orang bodoh. Ngomongin yg muluk-muluk terus lupa yg dasar malah mampus, modyar, bin mokat semua.
Ane nulis ini dalam untuk meredakan emosi. Problem kita benar benar masalah bodoh kok. Berhenti omongan aneh-aneh dulu deh. Bantuin temen temen di sektor kesehatan yg bener-bener terabaikan dan serba kekurangan. Soal lockdown, bertahap jalan terus kok. Soalan di sektor kesehatan jauh lebih kritis dan bikin pengen nepok-nepok pantat, eh jidat.
Alat rapid test aja bakal ga guna kok kalau dua itu belum diperbaiki. Apalagi lockdown. Kita itu senengnya melompat-melompat ga karuan, tapi lupa yg basic-basic. Sukanya sekonyong-konyong kalau bahasa Mista.
PHBS dan phisical distancing jalan, APD dan PCR melimpah dan digunakan secara optimum, obat dan fasilitas medis cukup, kemudian rapid test dipasang di portal transportasi, barulah ngomongin lockdown. Wabah itu yg dibenahi sisi medis yg berkaitan langsung dengan wabahnya dulu, baru yg lain. Lockdown itu sebenernya jauh dari sisi kesehatan, dominan ekonomi polhukam malahan. Dukung dan dorong sepenuhnya upaya perbaikan dari kesehatan benahi kebodohan kemenkes dua bulan kemarin. Lead sectornya mereka.
Kalau soal kajian lockdown, yg kerja di ekonomi dan polhukam juga sedang siapkan. Bukan berarti ga ada kajian. Anggaran kita udah dijungkir balik untuk kondisi terburuk kok. Liat aja semua project government dipending. Logistik sedang disiapkan. Walau kita ga akan sanggup kalau dalam 2 mingguan kedepan.
Tapi perbaikan sektor kesehatan yg paling utama. Mau lockdown kalau tenaga kesehatannya pada tumbang ya jadinya sama aja . Berpikir yg urut. Kita ini sekumpulan masyarakat laknat bodoh yg serba lelet dan lalai. Problem kita itu problem orang bodoh. Ngomongin yg muluk-muluk terus lupa yg dasar malah mampus, modyar, bin mokat semua.
Ane nulis ini dalam untuk meredakan emosi. Problem kita benar benar masalah bodoh kok. Berhenti omongan aneh-aneh dulu deh. Bantuin temen temen di sektor kesehatan yg bener-bener terabaikan dan serba kekurangan. Soal lockdown, bertahap jalan terus kok. Soalan di sektor kesehatan jauh lebih kritis dan bikin pengen nepok-nepok pantat, eh jidat.
Diubah oleh HarsoMukmiin 21-03-2020 15:40
cahmeneng dan kampungtengah memberi reputasi
2
Tutup