gerombolan pengangguran halu, pembela kelompok aliran radikalisme dan terorisme yang sudah jelas2 nampak di hadapan wajah sendiri berpotensi merusak keutuhan bangsa dan negara.
tangkap lalu suruh kerja sosial bersihkan semua tempat ibadah agama setelah digunakan beribadah. setelah itu suruh bikin esai soal perdamaian antar agama minimal 10 lembar kertas A3 tulisan tangan, kalau gak lulus suruh ngulang dari kerja sosial lagi. biar kapoknya maksimal.
yaah, murid2nya nih orang kayaknya bakalan nggak jatuh jauh dari ajaran gurunya lah. balas kejahatan dengan makin jahat kepada yang menjahati, ujung2nya bisa berubah jadi ajaran terorisme.
beruntung anak cucu teroris belum ada yang duduk di kursi parlemen, bisa makin hancur negara ini kalau kebijakannya isinya cuma ngebom negara lain atau anak bangsa yang berseberangan sama ideologinya.
katanya sih habib/ulama tapi kayaknya lebih cocok disebut provokator kerusuhan yang cuma bisa provokasi kekerasan ke pengikutnya. itu mulut apa tempat sampah?
wow, mui membela orang yang jelas2 salah. petugas sudah sabar menghadapi masih dibilang tidak sabaran. sudah tahu salah nggak ikut aturan psbb bukannya memperbaiki diri sendiri malah ngelawan petugas, sejak kapan jubah sama usia jadi pertanda orang itu dewasa dan waras.
siap2 zona hijau kedatangan otg, pdp, odp (bahkan pasien covid-19 yang kabur dari rumah sakit hanya demi ego pribadi menunaikan yang namanya kewajiban agama) dan seketika berubah menjadi zona merah dengan korban yang entah berapa banyak nyawa tidak bersalah melayang hanya demi memuaskan ego pribadi
untuk level harga 200an ribu sebulan bisa kalah bersaing nih asuransi swasta, wong bpjs cover semua penyakit. minusnya ya siap2 harus berhadapan dengan prosedur berbelit sampai akhirnya dapat pelayanan.
sejauh ini ane ngutangin ke orang gak kena marah pas nagihnya, cuma bikin gak enak hati kalau pas nagih. walaupun akhirnya sih kebayar juga tuh utang tapi itupun mesti ngancam2 dulu mau diaduin ke supervisornya. dari pelajaran yang berharga ini ane ambil kesimpulan kalau gak boleh terlalu percaya
setuju, agak aneh juga kalau selevel indomaret alfamart sampai pangkas thr. usaha mereka masih jalan dan bahkan mungkin lebih rame ketimbang masa2 sblm wfh karena orang sekarang alternatif jajan jadinya ke indomaret alfamart itu bukan lagi ke mall. kecuali kalau si empunya franchise berani buka l...
polisinya pinter juga mempermainkan kata, dari mengusir jadi memindahkan ke tempat asal. warganya juga sama begonya, bukannya menunjukkan kebesaran hati memaafkan keluarga pelaku tapi dengan pongahnya menunjukkan kebengisan sesuai apa yang dipercayai mereka.
banggar asal njeplak saja nih, emangnya gampang nurunin bunga di tengah2 situasi dunia seperti sekarang ini. nggak liat kenyataan kalau indonesia terlalu ketergantungan sama modal asing buat nopang pasar modal. kalau pasar modal kita nggak terlalu ketergantungan nurunin bunga sampai 2% juga sama ...
yang model susah diajak kerja sama seperti ini mungkin perlu dikarantina total sekaligus dirantai ke tempat tidur sampai sembuh biar mandi boker semuanya dikerjakan di tempat tidur biar nggak nyusahin dokter perawat.
supaya imbang, kasih uangnya ke sisi suplai juga. jadi kalau demandnya tiba2 naik gr2 uang beredar nambah masih bisa kekejar dengan suplainya. masalahnya sekarang masa pandemi seperti ini genjot suplai gak bisa seenak hati dibandingkan dengan masa2 biasa karena psbb membatasi pergerakan manusia (...
setuju dipotong bagi semua penerima upah tanpa kecuali selama masa pandemi mau itu pns/asn termasuk juga buruh atau pekerja swasta lainnya.
sumber intelijen (kadrun). intelijen (bahasa inggrisnya = intelligent = kecerdasan) kadrun ya levelnya gini2 aja dari dulu jagonya cuma nyebar hoax nggak pernah mau diajak berpikir kritis dengan bukti ilmiah yang bertebaran di mana2.
benar2 kaum pembawa kesejukan bagi yang lagi overdosis agama. suruh bawa materai 6 ribu yang banyak sesuai kerusakan yang ditimbulkan, gak level cuma sebiji materai sama permintaan maaf buat ganti rugi kerusakan. kalau gak bisa jeblosin aja ke got selama2nya.
di jaman bapak itu sembako dibuat murah tapi harganya kalau secara relatif dibandingkan dengan upah orang waktu itu spt apa? apakah sama level kesejahteraan orang pada jaman dulu dengan sekarang. simpel saja biaya belanja 1kg beras dibandingkan gaji orang 1 bulan jaman bapak itu sama jaman sekarang
sekarang rame banyak podcast tapi entah kenapa masih tetap lebih suka baca artikel. soalnya kalau dengerin podcast kadang suka keskip (apalagi kalau yang ngomong di podcast suaranya bikin ngantuk) sementara kalau artikel bisa dibaca berulang2.