dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Rocky Gerung Sebut Titik Awal Konflik Prabowo dan Jokowi, Makan Siang Gratis dan IKN
Rocky Gerung Sebut Titik Awal Konflik Prabowo dan Jokowi, Makan Siang Gratis dan IKN Nusantara

Selasa, 2 April 2024 22:50 WIB









TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut titik awal konflik Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) yakni program makan siang gratis dan IKN Nusantara. 

Sorotan Rocky Gerung ini disampaikan setelah pernyataan mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedrajad Djiwandono yang membahasa program makan siang gratis dan IKN Nusantara.

Dalam pernyataannya, Soedrajad Djiwandono yang notabene petinggi Gerindra dan kakak ipar Prabowo Subianto menyebut program makan siang gratis lebih penting dari IKN Nusantara.

Menurut Rocky Gerung,  Prabowo Subianto, sebagai calon Presiden RI terpilih bisa berpeluang melawan Presiden Jokowi setelah masa kepemimpinan di Indonesia berganti.

Pertengakaran antara Jokowi dan Prabowo pasti terjadi antara prioritas makan siang gratis dan IKN Nusantara. 

"Presiden Jokowi menginginkan Prabowo menjadi presiden supaya IKN bisa dilanjutkan agar Jokowi bisa meresmikan IKN itu," kata Rocky Gerung dalam acara bersama Pemuda Muhammadiyah NTT, Sabtu 30 Maret 2024 di Kupang. 

Saat ini Indonesia sedang diganggu oleh dunia internasional.

Kemampuan Prabowo Subianto sebagai pemimpin selanjutnya republik ini, menjamin APBN agar tidak dominan digunakan dari sisi konsumtif. 



Belakangan petinggi Gerindra sekaligus mantan Kepala Bank Indonesia, Sudrajat Djiwandono menyebut Gerindra memprioritaskan makan siang gratis ketimbang mengurus IKN Nusantara. 

Menurut Rocky Gerung, narasi itu sedang memberi teguran ke Jokowi.

Baginya ketika kekuasaan berpindah dari Jokowi ke Prabowo Subianto, berpeluang dibatalkan. 

"Artinya ada potensi terjadi persaingan lagi, pertengkaran antara Jokowi dan Prabowo.





Pasti akan terjadi," ucap Rocky Gerung di resto Celebes Kota Kupang. 

Sebab, ambisi Jokowi itu akan dihalangi APBN sebagai sumber pembiayaan untuk segala program yang dijalankan.



Kebutuhan untuk melanjutkan IKN, makan siang gratis hingga membayar utang negara akan terlihat. 

Secara makro ekonomi, akan sangat tidak mungkin.

Prabowo Subianto, pasti tidak melanjutkan IKN bersamaan dengan program makan siang gratis.

Hal itu akan sangat tidak logis.

Berbagai dinamika yang terjadi belakangan ini, baginya merupakan ambisi Jokowi.

Sisi lain, ujar dia, Prabowo menyimpan amarah untuk melawan. 

Pada permenungan hari-hari ini, ia menyebut, oposisi sebagai bagian dari perwujudan perubahan.

Dalam kerangka ini memerlukan batin yang lebih kuat menjadi oposisi.

"Kalau APBN hancur, bangsa ini akan tercerai-berai.

Karena berebut makan siang gratis, BLT dan segala macam," sebut Rocky Gerung

Ya Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu

Pernyataan Mantan Gubernur BI, Soedrajad Djiwandono yang menyinggung soal makan siang gratis dan IKN Nusantara ini disampikan di acara ROSI, Kompas TV, Kamis (28/3/2024).



Di acara ROSI Kompas TV, Mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono mengatakan pandangannya terkait sejumlah program yang akan dikerjakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka seperti makan siang gratis hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurut Soedrajad, program makan siang gratis adalah program yang penting untuk menyelesaikan masalah gizi di Indonesia seperti stunting.

"Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024).





Seperti yang diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.

Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia.

Dan setiap tahunnya akan memakan dana sebesar Rp450 triliun.

Dengan dana yang cukup besar dan ada program lain yang dikerjakan seperti IKN Nusantara, tentu akan membebani keuangan negara.

Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menjawab, "Ya kalau belum mampu, jangan dulu."

Menurutnya, Indonesia belum mampu untuk membangun IKN karena banyak yang harus dibangun.

"Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," lanjutnya.

"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, Soedrajad mengatakan bahwa memindahkan ibu kota ke IKN merupakan proyek yang tidak ada urgensinya untuk saat ini.



Selain itu, Indonesia juga sebenarnya dalam kondisi belum mampu untuk membangun IKN karena dibangun dari nol.

Meskipun kondisi Jakarta yang memprihatinkan, tetapi target IKN yang diselesaikan dalam waktu dua tahun dinilai kurang realistis.

“Kalau saya enggak mau punya target untuk membangun IKN seperti itu,” ungkapnya.

Menurut Soedrajad, program makan siang gratis lebih penting untuk dikerjakan demi membangun generasi Indonesia yang akan datang.

"Kalau diberi pilihan, saya nggak ragu untuk memilih makan siang gratis,” kata Soedrajad.

"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok.

Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah," jawabnya.

"Saya sangat yakin soal itu," tegas Soedrajad. 

Diketahui, Soedjrajad adalah suami dari Bianti Miderawati Djojohadikusumo, anak Soemitro Djojohadikusumo.

Bianti Miderawati Djojohadikusumo adalah kakak perempuan Prabowo Subianto. 

Pendanaan makan siang gratis

Terkait dengan pendanaan makan siang gratis, Soedrajad mengungkapkan bahwa program ini tidak bisa langsung dijalankan 100 persen.

Untuk merealisasikannya, perlu ada keterkaitan antara kenaikan pajak dengan makan siang gratis.

Opsi lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendapatkan sumber dana dari program makan siang gratis selain menaikkan pajak, yakni burden sharing dari Bank Indonesia (BI).

“BI sebetulnya ada cadangan devisa yang menguntungkan untuk memenuhi perekonomian Indonesia,” ucapnya.

Menurutnya, cadangan devisa tersebut sudah disimpan pada tempat yang aman dan tidak pernah dalam stok yang spekulatif, apabila tidak ada krisis yang menghantam.

Cara burden sharing ini disebut lebih masuk akal dilakukan untuk program makan siang gratis, asal dananya mencukupi.

Nantinya, BI tinggal akan mengikuti arahan pemerintah untuk melakukan program tersebut.



https://kaltim.tribunnews.com/2024/0...ntara?page=all

kakekane.cell
iwankeme198016
simsol...
simsol... dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan